|☆ 3• LANCAR ~》[Revisi✅]

173K 17.5K 690
                                    

~》¿♧¿☆¿♧¿《~
V
O
T
E
☆☆☆☆☆

______________________________________


Seperti janjinya tadi, setelah pulang sekolah Acha segera pulang ke rumah. Setelah itu Acha kembali bersiap-siap untuk menuju suatu tempat bersama Opa dan Oma.

"Udah siap, Cha?" tanya Opa melihat Acha berjalan menuruni tangga.

"Udah, Opa."

"Yaudah kita berangkat sekarang," ajak Oma.

Tanpa menunggu lagi mereka segera berjalan menuju depan dan langsung memasuki mobil putih di sana. Sampai di tujuan mereka segera menuruni mobil dengan sopir yang membukakan pintu. Mereka bertiga memasuki sebuah cafe terkenal di Yogyakarta. Cafe itu sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak keberhasilan Acha selama ini.

"Selamat datang Tuan, Nyonya, dan Nona," sapa seorang pelayan dengan senyumnya.

Mereka bertiga hanya membalas dengan senyum singkat. Mereka berlalu menuju ruangan khusus pemilik cafe dan duduk di sofa yang tersedia di sana.

"Sekarang cafe ini udah lancar, jadi rencananya bagaimana lagi, Cha?" tanya Opa.

"Acha maunya, cabang di Jakarta di tambah Opa. Soalnya minggu depan Acha mau pulang," ucap Acha tersenyum.

"Oke-oke. Tapi benaran mau pindah minggu depan? Kalau kamu pulang apa nggak akan buat mereka...," Opa menggantungkan ucapannya.

"Tenang saja, Opa. Acha akan baik-baik aja, percaya deh," ucap Acha tersenyum menenangkan sambil menggenggam tangan Opa seolah mengatakan bahwa ia baik-baik saja.

"Oke. Tapi kalau ada apa-apa langsung hubungi kita, ya?."

"Iya, Opa."

.

.

.

Sudah satu minggu setelah kejadian itu. Hari ini adalah hari keberangkatan Acha menuju Jakarta. Proyek pembangunan cafe miliknya pun sudah berjalan lancar.

Acha menuruni anak tangga sambil mengangkat koper kecil miliknya.

"Sayang, apa harus sekarang?" tanya Oma.

"Iya, Oma."

"Apa yang akan kamu katakan ketika sampai?"

"Acha akan tinggal di apartemen, Opa."

"Sekolah?"

"Tenang aja, Acha akan homeschooling kok."

"Bener?"

"Iya, Oma."

"Oke. Jaga diri baik-baik, jaga kesehatan, dan jangan lupa minum vitaminnya, ya?!" peringat Opa.

"Siap, Opa."

"Yaudah Acha udah mau berangkat. Opa sama Oma jaga diri baik-baik, jaga kesehatan. Opa jangan banyak kerja. Kalau ada apa-apa telepon Acha. Oke?" ucap Acha sambil memeluk Opa dan Oma bergantian. Setelah itu mencium kedua pipi merela bergantian.

"Bye-bye!" pamit Acha lalu memasuki mobil meninggalkan kediaman Breklin, Yogyakarta.

.

.

.

Di pesawat Acha terus bergulat dengan pikirannya. Bagaimana kalau ia bertemu dengan mereka? Bagaimana kalau ...? Bagaimana dan bagaimana.

ACHA || Good Bye!! [Terbit✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang