~》☆《~
.
.
.
.
.
_________________________________________Please🙏
Baca sampai kata terakhir👉👈😊"Marin, ngapain di sini?"
Marin menoleh dan mendapati Arka di sana. "Oh itu-
Drtt drrt drrtt
"Halo!"
"..."
Arka mengeryit bingung ketika melihat ekspresi Marin yang berubah panik.
"Bagaimana bisa?"
"..."
"Gue ke sana sekarang!"
Tut tut tut
"Itu siapa?"
Marin mendongak dan menatap Arka. "Maaf, gue buru-buru," ucap Marin dan segera beranjak dari sana dengan tergesa-gesa.
Arka yang penasaran langsung mengikuti langkah Marin, tanpa sepengetahuan Marin tentunya. Arka kembali dilanda rasa bingung ketika Marin berhenti di depan ruangan ICU dan di sana ada banyak orang dengan raut paniknya masing-masing?
"Gimana keadaan Acha?" tanya Marin pada Mawar yang tadi menghubunginya.
Napas Arka tercekat ketika mendengar nama Acha disebut. Ini maksudnya apa? Arka berjalan sedikit mendekat.
"Tadi dia tiba-tiba kejang-kejang dan sekarang dia diperiksa dokter."
Cakra, Rigel, dan Devano terus berjalan mondar-mandir. Riel yang terduduk di bawah lantai dan istrinya yang terduduk di atas kursi tunggu dengan cemas. Mawar dan Marin yang terus saja memainkan jarinya. Kedua orang tua Cakra tidak ada di sana karena mereka sedang merawat Zia dan Bara. Sedangkan Laurent, Bu Ratna, Pak Sarman, dan Bi Ira tidak ada di sana mengingat dengan kewajiban mereka.
Ceklek
Mereka langsung mengerubuni Dr. Robert dan Dr. Yuli yang baru saja keluar dari ruangan itu.
Arka lagi-lagi dibuat bingung dan mulai cemas. Mengapa ada Dr. Yuli di sana?
"Bagaimana keadaan Acha Dok?" tanya Rigel.
Dr. Robert menghela napas berat. "Kita tidak berharap lebih."
Cakra langsung menarik kera baju Dr. Robert membuat orang yang ada di sana terkejut. "Jangan sembarangan!"
Devano yang berada di samping Cakra berusaha membantu melepaskan tangan Cakra dari baju Dr. Robert. "Jangan emosi."
Cakra menghempaskan tangannya kasar. "Acha pasti baik-baik saja," gumannya pelan.
Mereka menatap sendu Cakra yang kini berjalan mundur, menjatuhkan tubuhnya ke lantai, bersandar di dinding, dan menyugar rambutnya kasar.
"Bagaimana keadaannya Dok?" tanya Riel lagi.
"Kita harus menunggu Acha kembali sadar, sehingga kita bisa mengetahui kondisi Acha yang sebenarnya."
"Lalu kenapa Acha bisa kejang-kejang?" tanya Devano.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACHA || Good Bye!! [Terbit✅]
Ficção GeralVersi Cetak ACHA sudah bisa kalian pesan di toko buku online yang sudah bekerja sama dengan pihak penerbit. Kalian juga bisa menekan link di bio untuk memesan♡ PRE ORDER [25-11-2021]-[08-12-2021] 》Terbit di @Cloudbookspublishing REVISI!! SANGAT BAN...