~》☆《~
.
.
.
.
.
_________________________________________Cakra terduduk menatap makam di depannya. Cakra kira ini hanya sebuah mimpi, nyatanya semuanya adalah kenyataan.
Cia yang sebenarnya kini telah tiada. Cia-nya Akla telah pergi dan tidak akan pernah kembali. Cakra merenungi setiap kesalahan yang pernah ia perbuat. Menampar Cia dan hanya melihat Cia ketika dipukuli oleh Arlan.
Cakra menyesal dan kini Cakra hancur. Cakra salah paham, orang yang Cakra anggap Cia ternyata seorang penipu dan sialnya orang itu telah menjadi tunangannya sekarang.
Bukan hanya Cakra, mereka yang menemani Acha di detik-detik terakhirnya pun masih ada di sana. Di tambah dengan kedua orang tua Cakra.
Cakra sendiri telah menjelaskan semuanya kepada keluarganya. Candra pun kaget ketika mendengar bahwa sekarang ia telah memiliki seorang cucu. Naasnya ibu dari cucunya dan cinta masa kecil anaknya telah berpulang.
Terutama Rosa, ibu Cakra, ternyata selama ini dugaannya benar. Bahwa Cia yang asli adalah Acha bukan tunangan Cakra yang sekarang. Rasa penyesalan menyelubungi dirinya ketika menatap wajah sendu anaknya. Seandainya Rosa memberitahukan tentang tanda lahir Cia yang masih Rosa ingat, tepatnya berada di punggung tangan Cia, pasti Camra tidak akan seperti ini.
Tangis pun tak terhentikan di sana. Air mata terus bercucuran. Cakra memeluk tanah makam itu, begitupun dengan Bara yang berada di depannya.
*****
"Yah, perasaan Bunda ngak enak."
"Mungkin perasaan kamu saja."
Dila menghela napas berat. Tatapannya terus tertuju pada Eca yang masih terbaring di brankar rumah sakit. Sampai sekarang putrinya itu belum sadarkan diri.
"Kira-kira siapa yang donorin jantungnya buat Eca ya?"
"Pastinya dia orang baik Bund," sahut Akra yang duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Sedangkan Rian hanya diam mendengarkan percakapan mereka.
Cekklek
"Permisi!"
Mereka berempat menoleh ke arah pintu.
"Maaf, saya ke sini mau mengembalikan uang kalian."
Mereka menatap suster itu bingung. "Maksudnya bagaimana Sus?" tanya Arka kebingungan mereka.
"Pendonor jantung untuk Eca tidak meminta uang sepeser pun."
"Kok bisa?"
"Begini Pak, sebelum dia di oprasi dia memang mengidap penyakit yang bisa membahayakan nyawanya. Jadi, dia bilang sebelum dia pergi, dia mau sedikit berguna bagi orang di sekitarnya."
Orang di sekitarnya?
"Dia orangnya baik bangat ya Sus?"
"Iya Bu, dia gadis yang sangat baik. Kalian beruntung," jawab suster itu dengan sendu.
"Ya, kami beruntung."
KAMU SEDANG MEMBACA
ACHA || Good Bye!! [Terbit✅]
Ficción GeneralVersi Cetak ACHA sudah bisa kalian pesan di toko buku online yang sudah bekerja sama dengan pihak penerbit. Kalian juga bisa menekan link di bio untuk memesan♡ PRE ORDER [25-11-2021]-[08-12-2021] 》Terbit di @Cloudbookspublishing REVISI!! SANGAT BAN...