|♧ 5• LAGI? ~》[Revisi✅]

155K 15.6K 628
                                        

SARAN!! SARAN!?

*****

~》¿♧¿☆¿♧¿《~
V
O
T
E
☆☆☆☆☆

______________________________________

Acha memasuki kamar mandi yang berada di kamarnya dengan langkah gontai. Selesai membersihkan diri ia berjalan menuju balkon kamar. Kini jam menunjukkan pukul 01.07. Namun ia tidak berniat sama sekali beranjak dari sana. Angin malam terus menusuk kulitnya membuat ia sedikit kedinginan.

Ia memandangi hamparan bintang di atas sana. Senyum tipis terbit di bibir mungilnya. Ia bahagia, sangat bahagia bisa bertemu dengan salah satu orang di masa lalunya. Meski ia masih kecewa, tapi itu tidak membuat rasa bahagianya luntur sedikit saja.

Ia bertemu dengan Arka. Orang yang selalu membelanya dulu. Meski Arka tidak mengenalinya sebagai seorang Cia, tetapi sekali lagi ia tetap bahagia.

Senyumnya luntur ketika sebuah pemikiran muncul di benaknya.

'Apa mereka masih mengingatku? Apa mereka masih menyayangiku? Apa Bang Arka akan terus membelaku?'- batinnya.

Merasa kedinginan, Acha segera memasuki kamarnya. Menutup pintu balkon dan segera menaiki kasur empuk miliknya. Ia membaringkan badannya, menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong.

Suara deringan HP membuyarkan lamunannya. Ia membuka ponselnya dan mendapati SMS dari operator T*****sel tepat pukul 02.00. WHAT!!? Pukul 2 subuh?

Dengan gerakan cepat ia meletakkan HP-nya di atas nakas. Mematikan lampu kamarnya dan menyalakan lampu tidur di atas nakas itu. Ia kembali membaringkan badannya di atas kasur. Nihil! Ia tidak bisa tidur.

Acha terus bergerak gelisah mencari posisi nyamannya. Sampai ia mendapat ide. Ia mulai menghitung. "1, 2, 3, 4, ..., 98, 99, Se... ra... tus, Seee... raa... tuss... sa... hm."

Sampai akhirnya tidak ada lagi suara hitungan menandakan bahwa gadis telah tidur dipukul 02.13.

*****
 


Tok tok tok

"Neng, bangun. Udah siang loh."

Tok tok tok

"Neng, bangun. Neng Acha, bangun," sahut Bi Ratna dari balik pintu.

Buk! Buk! Buk!

"Acha, bangun nggak lo?!"

"Acha, bangun!"

"Acha kebo, bangun nggak lo?!!" Teriakan melengking itu membuat Acha terusik dari tidurnya. Bi Ratna! Eh bukan! Itu bukan suara Bi Ratna. Lalu...? Marin!

Dengan sempoyongan ia berjalan menuju pintu kamarnya.

Ceklek

Dan dapat dilihatnya seorang wanita paruh baya yang menyambutnya hangat.

"Pagi, Neng."

"Pagi, Bi."

Dan di sampingnya seorang perempuan dengan wajah memerahnya dan tangan yang ia letakkan di pinggang rampingnya.

"Baru bangun, hm? Ini udah jam berapa gue tanya? Jam 9,Cha, jam 9. Hadeuh, ampun dah gue," kesal Marin menghela napas kasar.

"Hehehe, maaf elah. Galak lu," cengir Acha dengan diakhiri kata mengejek yang berhasil membuat emosi Marin kembali naik.

"Apa lu bilang? Gue dari tadi di sini, Cha. Dari jam 7, 2 jam nunggu itu lama amat, Cha! Lama! Lah, lu masih molor ternyata!" kesalnya lagi.

"Iya deh, gue salah. Maap-maap," 

ACHA || Good Bye!! [Terbit✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang