|♧ 21• NARKOBA!! ~》

101K 11.2K 883
                                    

~》¿♧¿☆¿♧¿《~
V
O
T
E
☆☆☆☆☆
💬💬💬💬💬

_________________________________________

VOTE☆ sebelum baca😊👐
.
.
.
.
.

Sekarang Acha duduk terdiam di balkon kamarnya sambil memandangi langit malam. Hatinya gundah.

"Apa keputusan ini udah bener? Apa mereka benar udah nyesel? Apa mereka tidak akan membeda-bedakanku?"

"Tapi, Bara gimana? Gue nggak mau sampai dia ngerasain apa yang gue rasa. Tapi, kalau bukan gini? Gimana coba?"

Acha menyugar rambutnya kasar. Ia pusing memikirkan keputusannya sendiri. Jangan sampai keputusan yang telah ia ambil adalah hal yang salah! Jangan sampai! Ia tidak ingin menyesal di kemudian hari. Tidak!

Tes

Tes

Jika kalian pikir itu air hujan, maka kalian salah. Karena itu adalah cairan berwarna merah pekat yang menetes dari dalam hidungnya. Darah! Sedikit demi sedikit hinga terus menerobos keluar menjadi banyak.

Acha menghela napas kasar. Ia tidak boleh panik! Karena itu tidak akan membuat darah itu berhenti, yang ada malah membuat darah itu semakin mengalir deras.

Dengan segera ia beranjak dari duduknya dan memasuki kamar mandi. Ia melakukan beberapa langkah-langkah untuk menghentikan darah itu mengalir. Setelah beberapa menit, akhirnya darah itu berhenti.

Acha tahu penyakit sialan itu kini mulai lagi berulah! Padahal ia sudah kembali rutin meminum benda-benda kecil bulat dan lonjong itu. Lalu mengapa dia tetap berulah. Ia khwatir! Tetapi dia tidak boleh panik!

Kini kepalanya mulai pusing, mukanya semakin pucat. Cekraman tangannya semakin menguat pada wastafel. Ia berjalan pelan menuju tempat tidurnya dengan bantuan benda-benda yang ada di sekitarnya untuk menjadi penyangganya.

Acha duduk di bibir kasurnya lalu mengambil sesuatu dari laci nakas dan memasukkannya ke dalam mulutnya di ikuti air putih. Acha lalu membaringkan tubuhnya dengan selimut tebal di atasnya. Ia memejamkan matanya kuat dan menguatkan cekraman tangannya di selimut itu menahan sakit di kepalanya yang semakin menjadi.

"Ku mohon, jangan sekarang. Kenanganku di sini belum cukup bersama mereka"

🍁🍁🍁


Acha bangun dengan wajah sedikit pucat, meski tak sepucat kemarin malam. Dengan senyum merekah ia keluar dari kamar mandi menggunakan baju seragamnya. Ia berjalan menuju meja riasnya dan memakai bedak baby juga liptint untuk menutup bibir pucatnya.

Setelah selesai, Acha keluar dengan tas yang ia sampirkan di bahu kanannya.

"Pagi Pak, Bi," sapa Acha ketika mendapati Pak Sarman dan Bi Ratna di meja makan.

"Pagi Neng," serentak keduanya.

"Sarapan apa nih kita?" Acha mengambil duduk di depan pasutri itu.

"Nasi goreng sama telur ceplok Neng."

"Wish, kesukaan Acha," senang Acha.

"Iya dong," Bi Ratna meletakkan dua sendok nasi goreng dan satu telur ceplok di piring Acha. Setelahnya hanya ada keheningan menemani sarapan mereka kali ini.

ACHA || Good Bye!! [Terbit✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang