~》¿♧¿☆¿♧¿《~
V
O
T
E
☆☆☆☆☆
❤
______________________________________Sekarang Acha duduk di sebuah taman mini di belakang rumah panti. Di depannya kini terdapat sekitar 5 orang yang terdiri dari 2 laki-laki yang berusia sekitar 4 tahun dan 3 perempuan yang berusia sekitar 5 dan 3 tahun.
Acha tersenyum manis melihat tingkah mereka berlima yang menurutnya sangat lucu dan menggemaskan. Bayangkan saja balita yang belum mengerti dengan banyak hal kini tengah berbagi mainan dengan teman seusianya dan setelahnya mereka berpelukan ala teletubis.
Acha lalu mengedarkan pandangannya, lagi-lagi ia tersenyum mendapati puluhan anak panti yang kini tengah bermain dan juga belajar bersama dan tentunya diiringi dengan canda tawa khas masing-masing mereka. Namun, sedetik kemudian senyum Acha pudar kala netra hitam kebiru-biruan itu mendapati sebuah objek. Dimana seorang anak kecil laki-laki yang berpisah dari perkumpulan itu. Anak itu lebih memilih duduk sendirian di bawah sebuah pohon sambil memandangi seekor burung pipit di atas pohon dengan tatapan ... kosong?
Acha baru sadar, bahwa ia baru melihat anak itu sedari tadi. 'Lalu anak itu kemana tadi?'- pikirnya.
Acha dibuat penasaran dengan anak itu. Ia lalu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju anak itu.
"Hai!" sapa Acha.Anak itu hanya menoleh kearahnya tanpa berniat menjawab dan setelahnya ia kembali memandangi hewan kecil di atas sana.
Acha lalu memilih duduk di samping anak itu. "Hai, kok sapaan kakak nggak di jawab?" tanya Acha.
Anak itu hanya menggeleng sebagai jawaban dengan tatapan masih pada objek sebelumnya.
"Yah, kakak di cuekin. Kakak jelek, ya?" tanya Acha dengan nada dibuat sesedih mungkin. Dan ya, berhasil. Anak itu pun menoleh ke arahnya membuat Acha tersenyum senang.
"Cantik." Jawaban singkat nan dingin itu kembali melunturkan senyum Acha. Acha menjadi gemas sendiri. Ia dibuat tertantang dengan sifat bocil di depannya ini.
"Kenalin nama kakak Acha," ucap Acha sambil menyodorkan tangannya.
Lagi-lagi kelakuan bocil itu membuat Acha geram. Lah gimana tidak? Ini pertama kalinya seorang Acha ditolak bahkan ia baru menyodorkan tangannya. Orang-orang bisa saja bisa sampai mengantri hanya untuk berkenalan langsung dengan Acha, lah ini? Boro-boro. Uluran tangannya aja cuma dilirik. Itupun hanya lewat ekor matanya. Apes!
"Bala," jawab bocil itu dengan nada dingin, tatapan tetap fokus pada objek semula, dan tanpa membalas uluran tangan itu.
Dengan sedikit kikuk dan pastinya malu Acha kembali menarik tangannya.
"Bala?"
Bocil itu menggeleng.
"Bala," koreksinya membuat Acha tambah bingung. Sedetik kemudian mengangguk paham."Bara?" Acha tersenyum lega ketika Bara mengangguk membenarkan ucapannya.
"Mm, kakak boleh tanya nggak?" tanya Acha hati-hati. Ia sudah sedikit trauma dengan sifat Bara.
Bara menoleh menatap wajah cantik Acha, sedetik kemudian Ia mengangguk sebagai jawaban.
"Mm, Bara kenapa ngak main sama teman yang lain?" tanya Acha lagi.
Dan yah, Bara hanya menggeleng sebagai jawaban. Acha jadi kesal sendiri. Antara gemas dan greget pada bocil di depannya ini. Sabar.
"Hei, kenapa dari tadi cuma angguk geleng angguk geleng doang?" Tangan Acha beralih mengelus rambut Bara dengan lembut membuat Bara menutup matanya ... nyaman?
![](https://img.wattpad.com/cover/244181886-288-k248532.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ACHA || Good Bye!! [Terbit✅]
Fiction généraleVersi Cetak ACHA sudah bisa kalian pesan di toko buku online yang sudah bekerja sama dengan pihak penerbit. Kalian juga bisa menekan link di bio untuk memesan♡ PRE ORDER [25-11-2021]-[08-12-2021] 》Terbit di @Cloudbookspublishing REVISI!! SANGAT BAN...