~》☆《~
V
O
T
E
☆☆☆☆☆
💬💬💬💬💬
❤
_________________________________________
.
.
.
.
.
Acha berjalan cepat menyusuri koridor rumah sakit. Langkahnya terhenti ketika melihat orang yang ia kenal di sana. Di sana, tepat di depan sebuah ruangan, ada 2 orang di sana, salah satunya berpakaian khas dokter, dan yang lainnya berpakaian formal.
Acha berjalan mendekat, ia berdiri di balik tiang penyangga di sana. Sayup-sayup ia bisa mendengar perbincangan kedua orang itu.
"Maaf Pak, mungkin dia cuma kelelahan. Kami tidak menemukan tanda-tanda kambuhnya penyakit Eca."
"Tidak mungkin Dok! Tadi, anak saya tiba-tiba sakit kepala dan langsung pingsan."
"Kami tahu itu, tapi ada hal janggal yang kami temukan. Apakah Eca mempunyai kembaran?"
"Kembaran?" beo Arlan. Ya, orang itu adalah Arlan. "Dia tidak punya kembaran. Dia anak gadis saya satu-satunya!"
Deg
Kenapa rasanya sakit? Hati Acha seperti tertimpa ribuan batu. Sakit! Bangat!
"Saya kira dia punya kembaran. Karena biasanya hal seperti ini biasa terjadi pada mereka yang punya kembaran. Hubungan batin mereka sangat kuat," jelas sang dokter yang Acha ketahui bernama Dr. Yuli.
"Nggak Dok. Dia enggak punya kembaran!"
Mendengar hal itu, Acha langsung berbalik dan berlari melewati setiap orang yang menatapnya aneh. Bagaimana tidak? Dia menangis sambil berlari dan bahkan darah segar selalu mengalir dari hidungnya.
Acha menghentikan sebuah taksi dan langsung masuk ke dalam. Sang sopir menatap kaget wajah Acha yang dipenuhi darah. "Neng? Neng kenapa?"
"Jalan Pak, cepak jalan!" titah Acha.
"I-ini, pakai bersihkan wajahnya, Neng," ucap sang sopir sambil menyodorkan tisu basa dan tisu kering. Acha menerimanya dengan senang hati, ia memaksakan senyum tipis di bibirnya.
"Terima kasih."
Mobil itu melaju membelah jalan kota yang padat. Darah dari hidung Acha sudah berhenti. Ia terus saja menatap kosong ke arah samping kanannya dengan tatapan kosong. Entah kenapa perasaannya tiba-tiba gundah. Lamunannya buyar ketika mendengar suara supir taksi yang selalu memanggilnya.
"Neng, sudah sampai."
"Eh-mm, makasih Pak," ucap Acha sambil menyodorkan sejumlah uang.
"Terima kasih kembali Neng, saya pamit."
Setelah Acha turun, mobil itu kembali melaju. Acha berbalik dan memasuki rumah kediaman Breklin. Acha menatap bingung semua anggota keluarganya yang kini menatapnya tajam. Bukankah tadi Ayahnya masih di rumah sakit? Oh, Acha lupa, apapun untuk anak gadisnya.
Acha terus berjalan menghiraukan mereka, sekarang dia benar-benar bukan Cia. Dia Acha, gadis yang memiliki paras seperti Cia namun sifat yang berbeda. Acha tidak tahu, mengapa mereka kembali menatapnya seperti itu. Apa ia melakukan kesalahan lagi? Sudalah, Acha bisa pusing memikirkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACHA || Good Bye!! [Terbit✅]
Fiksi UmumVersi Cetak ACHA sudah bisa kalian pesan di toko buku online yang sudah bekerja sama dengan pihak penerbit. Kalian juga bisa menekan link di bio untuk memesan♡ PRE ORDER [25-11-2021]-[08-12-2021] 》Terbit di @Cloudbookspublishing REVISI!! SANGAT BAN...
![ACHA || Good Bye!! [Terbit✅]](https://img.wattpad.com/cover/244181886-64-k248532.jpg)