|♧ 30• ACHA KABUR!! ~》

98.9K 11.2K 743
                                    

~》☆《~
V
O
T
E
☆☆☆☆☆
💬💬💬💬💬

_________________________________________

Sepuluh menit yang lalu, bel istrahat telah berbunyi. Bukannya berada di kantin, Acha justru sedang duduk anteng di perpustakaan dengan sebuah buku di genggamannya. Ia membaca buku itu dengan serius.

Dunia itu ajaib.
Bahkan korban pun dianggap sebagai seorang pelaku.

Ya, buku itu adalah sebuah buku yang bertema puitis.

Merasa ada pergerakan di depannya, Acha mendongak. Matanya bertatapan langsung dengan mata berbulu mata lentik itu. Untuk sejenak mereka terdiam sampai akhirnya Acha memutuskan kontak mata itu.

Ponsel Acha yang terletak di atas meja berbunyi. Acha melihat sebuah nama yang tertera di layar itu. Albara♡. Acha menekan tombol berwarna hijau lalu mendekatkan ponsel itu ke telinganya.

"Halo, anak Mama!" sapa Acha sambil menggeserkan tubuhnya menjadi menghadap ke arah kaca.

"Halo, Mama Kapan ke sini?"

"Ya, maaf. Mama nggak jadi ke situ," jawab Acha dengan nada sesedih mungkin. Bara terdiam membuat Acha tersenyum kecil. Jangan lupakan dengan Cakra yang sedari tadi memperhatikan setiap pergerakan Acha. Bahkan Cakra juga mendengar kata Mama yang di ucapkan Acha.

'Jadi, benar dia punya anak?'- pikirnya.

"Ayolah, Ma," rengek Bara membuat Acha menahan tawanya.

"Maaf, ya, Mama nggak bisa. Soalnya Mama banyak kegiatan."

"Mm, yaudah deh."

"Maaf, ya?"

"Iya Mama."

"Bara matiin dulu, dipanggil Aunty untuk makan," pamit Bara.

"Iya sayang, maaf sekali lagi."

"Oke, daahh!"

"Dadah!"

Acha terkekeh geli, ia kembali memperbaiki cara duduknya. Ia terbelalak kaget mendapati Cakra di sana. Ah, ia lupa bahwa masih ada orang lain di sana. Acha tersenyum kikuk lalu bangkit dari duduknya.

"Gue duluan," pamitnya dan ditanggapi anggukan oleh Cakra.

Acha berlalu dari sana. Sementara Cakra terdiam mengingat perkataan Acha tadi,
Mama.

_______________

Acha duduk di tempat tidurnya dengan laptop yang setia menemaninya sedari tadi. Tangannya dengan lihai menekan setiap tombol di sana. Acha mengalihkan pandangannya ketika mendengar suara dering ponsel di samping labtop itu.

"Halo, Opa?"

"Halo, cucu Opa. Apa kabar?"

"Baik Opa. Gimana di situ?"

"Semuanya baik. Dan Opa punya kabar bahagia."

"Apa Opa?"

"Besok, kami akan berangkat ke situ," beritahu Brata.

"Ha?"

"Iya, tadi Bara bilang kamu nggak bisa ke sini, jadi kami yang akan ke situ."

"Nggak Opa! Tadi itu, Acha cuma bohongi Bara. Pengen kasih kejutan aja. Dan rencananya besok Acha akan berangkat ke situ."

ACHA || Good Bye!! [Terbit✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang