His Decision

409 58 23
                                    


"Aku memutuskan akan kembali menikah" ucap Soohyun pada saat rapat dengan para menterinya.

Doyoung menatap raja itu dengan kaget, namun dengan cepat ia menyembunyikan ekspresinya itu. Dia tidak mungkin membantah pada perintah raja.


"Yang mulia, apa anda yakin dengan perkataan anda?. Mendiang yang mulia ratu baru saja meninggal beberapa hari yang lalu. Putra dan putri anda juga pasti sangat terpukul dengan kejadian ini. Jika anda langsung menikah seperti ini maka akan menyakiti hati anak anak anda secara tidak langsung" ucap salah satu Mentri.


"Benar yang mulia" bela mentri yang lainnya. Yang mulia raja mengerti bahwa mereka memikirkan perasaan anak anaknya tetapi ia tidak bisa membiarkan sang putra sulung akan mengambil tahta di usia yang semuda ini.



Karena para mentri itu bisa saja akan memperbudak sang putra. Ia tidak menginginkan kehancuran joseon di tangan sang putra. Dia harus bisa memastikan bahwa sang putra sudah pantas dan juga layak untuk bisa duduk di kursi tahta kebesaran raja.


"Aku mengerti, namun aku harus bisa mengesampingkan perasaan anak anak ku. Karena Joseon jauh lebih penting dari itu semua, aku tidak akan membiarkan rakyat rakyat ku nanti nya akan sengsara. Jadi aku harus dapat mengalah demi perasaan putra putriku" balas sang raja. Ia menatap semua menteri nya dengan tajam


Ia jelas mengetahui di antara para menterinya ini ada banyak orang yang kurang menyukai pemerintahan nya. Bahkan ada beberapa yang ingin menggulingkan tahtanya.


Namun ia juga tau bahwa ada juga sebagian para menteri nya yang benar benar berada di pihaknya dan dapat menguntungkan pemerintahan nya.


"Aku akan menikah dengan putri dari perdana mentri kerajaan Qing. Aku akan memastikan kerajaan joseon tetap kuat dan akan terus bertahan. Dengan begitulah Joseon dan qing akan bekerja sama menuju kemakmuran" ucap Soohyun telak, para menteri tidak dapat membantah semua perkataan raja. Karena raja jelas jelas tidak akan menerima bantahan satupun dari para bawahannya.



___******___

"Istana Joseon sungguh indah, ibunda" seru Luhan pada ibunya. Ia lalu membantu sang ibu dan adiknya untuk turun dari kereta.


Jieun menggangukan kepalanya, dan lalu menyeringai kepada renjun.



"Kau akan menyukai ini renjun, bukan kah kau menginginkan seorang teman?. Aku dengar sang putri bungsu Joseon seumuran dengan mu." Ucap jieun sebelum berjalan memasuki istana. Tetapi secara tidak sengaja ia menabrak seorang laki laki muda yang berjalan dari arah yang berlawanan dengan dirinya.





"Kurang ajar sekali kau menabrak ku" cerca jieun kepada laki laki yang menabraknya. Ia mendengar laki laki itu merapalkan kata maaf dengan suara yang pelan, lalu ia mengulurkan tangannya pada jieun namun ditepis kasar oleh perempuan tersebut.




"Aku tidak ingin dipegang oleh seorang anak rendahan" balasnya sinis kemudian berjalan menjauh dengan diikuti oleh kedua anaknya.




Sedangkan laki laki tadi menatapnya dengan tatapan merendahkan, "dia bahkan tidak ada bedanya dengan seorang selir. Kenapa dia bahkan menatap orang seakan dia yang paling berkuasa di sini?, Dasar perempuan bodoh" gumam laki laki itu.



"Bagaimana bisa dia berkeliaran di tempat seperti ini?. Ambisius, licik, dan bodoh, dia pikir dia seperti rubah yang licik. Namun dia akan kalah, akan selalu kalah" lanjut laki laki itu sambil menatap mereka bertiga dengan tatapan benci.



"Aku tidak akan membiarkan mereka menguasai Joseon"





-------


Sehun menatap ke arah taburan langit yang indah, banyak sekali bintang. Ia tersenyum tipis mengingat tentang janjinya pada Kai.




Ia teringat bagaimana gadis itu mengubah hidupnya yang sepi dan monoton.




"Jika aku memang ingin,bisakah aku berhenti menjadi monster yang amat ditakuti oleh orang-orang?" Tanya nya dalam hati.




Tiba tiba Hangeng duduk di sampingnya dan berkata, "perang ini memang belum usai. Silla memang sudah runtuh, mereka sudah hancur. Namun karena tekad kuat mereka, mereka bisa bersatu kembali dan menjadi sebuah pasukan yang kuat. Ini adalah suatu pelajaran yang harus kita maknai. Joseon adalah kerajaan kuat, Sehun. Tidak seperti Silla yang sudah hancur. Namun tergantung kepada kitalah, bagaimana kita dapat bersatu padu atau tidak"




Sehun mengerti jika sekarang Hangeng membahas tentang musuh mereka, tetapi disisi lain kenapa laki laki ini seperti menyindirnya agar berbaikan dengan Chanyeol, sang putra mahkota?.




"Apa kau mengerti maksud dari perkataan ku, oh Sehun?. Aku rasa kau cukup pintar untuk memaknai nya" lanjut Hangeng.





Sehun menggangukan kepalanya, ia memiliki banyak hutang kepada Hangeng. Pria paruh baya ini lah yang menghidupinya setelah dia ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya di usianya yang masih kecil




Hangeng lah yang mendidiknya sehingga ia berhasil menjadi seorang panglima muda yang membanggakan Joseon. Jadi ia ingin sekali membalas jasa Hangeng.




Ia pun berjanji akan membayar semua yang telah mereka lakukan kepada ayahnya. Namun apa ia sanggup setelah sejauh ini?




Ia telah terpikat oleh kecantikan dan juga pesona dari Kim Kai, putri bungsu kerajaan Joseon.




"Sehun-ah, bisakah kau lupakan semua dendam itu?. Itu sudah sangat lama sekali, dan juga ayahmu sudah tenang disana. Tepati lah permintaan ayahmu untuk membuktikan bahwa ayahmu bukanlah penjahat, bukanlah penghianat"






"Mari kita bersama sama mengalahkan Silla, kita buktikan kepada raja dan membersihkan nama baik ayahmu"



TBC


Sorry gaes chapter ini pendek ya soalnya aku ngetik pas lagi PJJ. Otak aku dah ngestuck ehehehe.

Vote and comment nya ya yeorobun
Thank you



The Past Is My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang