Laluna

303 41 10
                                        


Sehun menyisir rambut hitam legam kau dengan perlahan. Seumur umur baru kali ini Sehun tunduk kepada seorang perempuan, ia tidak pernah sekalipun dekat dengan seorang perempuan kecuali mendiang ibunya.


Ibu Sehun memilih untuk bunuh diri setelah sang ayah dibunuh atas tuduhan penghianatan. Setiap hari, ibunya hanya mabuk mabukan dan mengurung dirinya di kamar. Bahkan sang ibu berubah, tidap pernah lagi mengurus Sehun.

Ibunya yang selalu menyayanginya berubah, dan itu semua karena raja Soohyun. Sampai sekarang, sangat sulit untuk menerima bagaimana ia kehilangan ayah dan juga ibunya di waktu yang hampir bersamaan.

Setiap kaca yang retak, tentu saja akan menimbulkan bekas. Sama seperti hati Sehun yang kini masih terasa bagaimana perihnya kedua orang tuanya pergi meninggalkan ia sebatang kara di dunia ini. Raja lah yang memberikan retakan itu, dan hingga kini Sehun pun masih tidak menerima ia harus tunduk dibawah kuasa raja.


Dan ia berjanji, akan membantu Chanyeol mencapai tahta. Agar Raja Soohyun turun dari kekuasaan nya sekarang, ia sudah terlalu muak dengan sifat otoriter dan kejam dari sang raja. Dia, raja yang bahkan tidak pernah mau mendengarkan ucapan anak anaknya.


Ia rasa berteman kembali dengan Chanyeol tidaklah buruk, ia harus dapat membangun citra Chanyeol agar semakin baik. Dan tahta nya tidak boleh sampai jatuh ke tangan Luhan, yang sungguh gelap mata ingin mengalahkan Chanyeol.

Chanyeol lah yang harus menjadi raja, bukan nya Luhan. Ia muak dengan semua keburukan Joseon. Namun ia membiarkan kerajaan tetap berdiri kokoh karena satu hal.



Kai


Dia tidak tega membiarkan kai merasakan hal yang sama dengan nya, begitupun dengan Chanyeol dan juga Minhyung. Mereka telah cukup menderita memiliki ayah seperti Soohyun. Dan ia tidak ingin membuat istrinya hancur, karena Sehun mencintainya dan tidak akan membiarkan istrinya terluka sedikitpun.


"Apa yang kau pikirkan sih?" Tanya Kai sambil menatap ke arah cermin, daritadi sorot mata Sehun kosong dan seperti memikirkan sesuatu.



Sehun menggelengkan kepalanya, lalu berdeham sebentar. Dan lalu ia memeluk tubuh kai dari belakang.



"Kau harus tau, bagaimanpun aku mencintaimu. Semua yang kukatakan dahulu, sebelum kita menikah hanyalah omong kosong. Kau adalah istriku, tanggung jawabku. Dan tidak akan kubiarkan seorang pun menyentuh maupun melukaimu" ucap nya sambil menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Kai.


Wajah Kai merona merah mendengar perkataan Sehun. Di kehidupan sebelumnya ia bahkan belum pernah sama sekali digombali seperti ini, tidak seorang laki-laki pun pernah memperlakukan nya seperti ini.


Kai membalikan tubuhnya lalu menatap manik Sehun, "aku juga mencintaimu, Oh Sehun. Terimakasih karena kau telah menjadi suamiku" ucapnya sambil terkikik malu.

........

Jeno berjalan menuju sekumpulan gisaeng yang kini sudah berkumpul di aula besar istana. Ia baru saja meloloskan diri dari ayahnya dan juga Jisung. Ia tidak akan melibatkan adik bungsu nya kali ini, karena bisa saja adiknya mendapatkan masalah karenanya.

Ia dengan cepat berganti pakaian dan mengenakan penutup mulut agar tidak ada satupun orang yang mengenali nya. Lalu ia ikut berkerumun bersama dengan para gisaeng itu, menunggu waktu mereka untuk tampil di acara pernikahan raja.


Sementara itu, jisung sendari tadi gusar. Ia mencari Jeno kesana kemari, ia tidak tau Jeno berencana kabur karena tidak ingin dijodohkan oleh Jaemin, karena kakaknya tidak pernah menceritakan apapun padanya.



Namun sekarang ia baru menyadari, ucapan Jeno untuk pamit ke kamar kecil itu hanyalah sebuah albi agar ia bisa kabur dari acara ini.

"Tap"


Tiba tiba seseorang memegang pundaknya, dan membuat jisung berhenti sejenak.


"Apa yang kau lakukan disini jisung? Acara akan segera dimulai" ucap Chanyeol sambil mengandeng lengan baekhyun dengan mesra.



"Kau merestui pernikahan mereka, Hyung?" Tanya Jisung tidak percaya, ia berpikir Chanyeol pasti marah karena setelah pulang dari Medan perang malah dikejutkan dengan kepergian ibunya untuk selama lamanya dan kabar pernikahan ayahnya.


"Aku tidak punya pilihan lain, raja sengaja menikah agar tahta tidak jatuh ke tangan ku. Aku harus mengumpulkan kekuatan agar bisa menjadi raja yang baru, dan mengalahkan Luhan" ucap Chanyeol dengan nada kesal, dan tangan yang terkepal erat membuat jisung sadar, sang putra mahkota merestuinya karena keadaan


Memang, kadang keadaan bisa menjadi sangat rumit. Seperti sekarang ini, ia pun tidak bisa melakukan apapun karena acara telah dimulai. Dan kakaknya masih tidak dapat ia temukan

_______


Sehun dan kai berdansa di tengah tengah para tamu acara. Mereka saling tersenyum satu sama lain.


Terbuka adalah sebuah cara, untuk bisa bersatu bukan?



Karena mereka saling terbuka akan perasaan mereka satu sama lain lah sehingga kini mereka dapat bersama.


Kadang salah satu cara adalah mengalah. Tidak selalu laki-laki yang harus melangkah dahulu dan mengutarakan perasaan. Perempuan pun bisa melakukan nya, dan Kai bersyukur karena dulu ia menyetujui ide gila Jeno.


Karena ide gila remaja itu lah kini mereka bisa bersama sama,dan juga rencana Sehun untuk menghancurkan Joseon sudah pupus.



Setelah tidak lama mereka berdansa, raja mempersilahkan para gisaeng untuk memperlihatkan penampilan mereka.


Kai menyipitkan matanya ketika ia melihat seorang gadis yang sepertinya cukup familiar di matanya. Namun otaknya tidak mau diajak bekerja sama.


Ketika ia menatap gadis itu lagi, pandangan mereka saling bertemu dan ketika itulah kau menyadari, gadis itu pun mengenalinya. Karena gadis itu terlihat salah tingkah dan kemudian memutuskan pandangan mereka.

......

Minhyung memilih untuk menghabiskan waktunya sendirian di luar balkon aula istana. Ia memikirkan perkataan Jeno beberapa hari sebelumnya, apakah gadis itu memilih untuk berpisah dengan nya?



"Aku tidak ingin kau menjadi milik jaemin seutuhnya. Namun jika takdir berkata 'ya' maka apa yang seharusnya kulakukan?" Ucapnya dengan membenamkan ceruk wajahnya di antara kedua tangan nya.


Ia menatap ke arah langit yang indah dan seketika tergiang dengan perkataan nya pada Jeno ketika mereka baru saja berpacaran

'kau sangat indah seperti bulan, yang menyinari hatiku'


Dan dibawah sinar bulan purnama, Minhyung menangisi keadaan nya. Dengan bodohnya ia merelakan gadis yang bahkan mempertahankan nya mati matian hingga akhir



TBC

Votment juseyo kawan"

Aku niat double up hari ini loh
Thank you buat yang dah baca ehehe

The Past Is My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang