"Sri Tanjung adalah anak dari salah satu putra Pandawa yaitu, Raden Nakula. Sri Tanjung berwajah sangat cantik, cerdas pandai dan tahan uji. Ia merupakan prajurit wanita yang sangat sakti dan tangguh."Sri Tanjung mohon pamit kepada kakeknya, Prabu Bedawang Anala menuju Hastina untuk mengabdi kepada para Pandawa dan bertemu sang ayah yaitu, Raden Nakula.
Alas Tunggarana
Perjalanan Sri Tanjung menuju Hastina dihadang raksasa goa siluman yang hendak membunuhnya, hingga terjadilah peperangan diantara mereka. Sri Tanjung bertemu dengan raja raksasa goa siluman bernama Prabu Aji Barang yang mengaku sebagai Prabu Parikesit, cucu Arjuna. Prabu Aji Barang berhasil menghasut Sri Tanjung untuk di ajak bersama sama menyerang Hastina.
Grojogan Sewu
Wasi Jaladara (Baladewa) sedang bertapa mencari kamuksan sejati kedatangan Sri Tanjung dan Aji Barang bermaksud untuk meminta pusaka Nanggala. Tetapi Wasi Jaladara menolak memberikan pusaka Nanggala tersebut, hingga terjadilah peperangan. Wasi Jaladara terkena Aji Pengasihan dan pusaka Nanggala berhasil direbut oleh Sri Tanjung.
Alun-alun Hastina
Patih Dwara dan senopati Hastina sedang berjaga-jaga di lingkungan alun-alun Hastina. Raden Widapaksa datang yang ingin menemui ayahnya yaitu, Raden Sadewa. Akan tetapi dihadang oleh Patih Dwara dan senopati Hastina. Patih Dwara akan memberikan ijin Widapaksa masuk ke Hastina asalkan sanggup menunjukkan baktinya. Tak lama kemudian Sri Tanjung dan Aji Barang datang meminta tahta Hastina. Namun dicegah oleh Patih Dwara hingga terjadilah peperangan.
Akhirnya Sri Tanjung disadarkan oleh Widapaksa bahwa ia hanya ditipu oleh Prabu Aji barang yang mengaku sebagai Prabu Parikesit. Sri Tanjung sadar dan bersatu dengan Widapaksa untuk membunuh Prabu Aji barang. Akhirnya Prabu Aji barang tewas ditangan Widapaksa dan Sri Tanjung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wayang_ku
Kurzgeschichtenkumpulan kisah kisah wayang Mahabharata, Ramayana dan cerita carangan (karangan) . . . Nguri nguri kabudayan jawi🙏 Like dan komen ya kawan😉