Wayang_ku

BRAJADENTA-BRAJAMUSTI

Kerajaan Glahah Tinunu

Lamunan Brajadenta tentang pengangkatan Gatotkaca sebagai raja negara Pringgondani membuat hatinya diselimuti kegundahan. Istri Brajadenta yakni, dewi Rasawati mengajak suaminya untuk bangkit dan membenarkan peristiwa pengangkatan raja Pringgondani. Karena Gatotkaca adalah anak dari musuh keturunan Pringgondani. Brajadenta dibujuk istrinya untuk mbalela (memberontak) pada keputusan Pringgondani.

Perbatasan Pringgondani

Terjadilah peperangan yang sengit patih Lambangkara melawan pasukan Pringgondani dan para braja. Peperangan dua kubu berjalan seimbang, tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah. Brajadenta dan Brajamusti perang dengan kekuatan yang dimilikinya. Pertarungan mereka dilerai oleh Arimbi, kakak kedua ksatria tersebut. Brajadenta menjelaskan ia tidak setuju Gatotkaca menjadi raja di Pringgondani karena sebagai keturunan musuh yang telah membunuh Prabu Tremboko (ayah Arimbi, Brajadenta dan Brajamusti) dan juga Arimba (kakak dari Arimbi). Namun, Arimbi menceritakan bahwa sebenarnya Brajadenta dan Brajamusti adalah anak dari Pandu Dewanata yang dipasrahkan kepada Prabu Trembaka. Brajadenta pun telah sadar bahwa yang diperbuat itu salah dan segera meminta maaf kepada adiknya, Brajamusti.

Kerajaan Glagah Tinunu

Brajadenta dihadap istrinya, Dewi Rasawati. Brajadenta menceritakan kejadiannya. Dewi Rasawati justru menyalahkan Brajadenta hingga Brajadenta marah besar kepada istrinya tersebut.
Ternyata semua yang dilakukan Rasawati membujuk suaminya adalah cara Betari Durga untuk menyampaikan niat para dewa yang akan memberikan kejayaan pada Pringgondani. Durga mengatakan bahwa dengan cara memberontak, maka akan menjalin permusuhan antara Pringgondani dengan Brajadenta. Dan yang bisa menandingi Brajadenta adalah Brajamusti. Durga juga ingin Gatutkaca menjadi raja Pringgondani agar berdiri dengan kaki sendiri dan tidak merasa nyaman karena di dukung oleh pamannya. Sudah saatnya Brajadenta dan Brajamusti kembali ke wujud semula dan mendukung Gatotkaca.

Negara Pringgondani

Gatotkaca menerima kedatangan Sri Kresna dan dihadap oleh pamannya yaitu, Brajamusti. Sri Kresna dan Brajamusti memberikan petuah kepada Gatotkaca tentang ilmu kenegaraan. Tiba-tiba Kala bendana datang dan menyampaikan kabar bahwa Brajadenta ingin bertemu dengan Brajamusti.
Brajamusti pun segera pamit keluar dari Pringgondani dan menghampiri Brajadenta.

Brajadenta bertemu dengan Brajamusti. Brajadenta mengatakan kepada Brajamusti bahwa sudah saatnya mereka kembali ke wujud semula dan mengatur strategi untuk bersatu kepada  Gatotkaca.

Di tengah jalan, Abimanyu bertemu dengan Gatotkaca (palsu). Gatotkaca (palsu) hendak membunuh abimanyu untuk dijadikan tumbal Pringgondani. Abimanyu heran kepada gatutkaca yang mempunyai tindakan aneh. Maka Abimanyu segera melarikan diri dan melapor kepada Sri Kresna.

Sanggar pemujaan

Abimanyu menghadap Sri Kresna dan meminta perlindungan dari kejaran Gatotkaca yang ingin membunuhnya. Sri Kresna tanggap dan segera mengutus Gatotkaca dan Brajamusti untuk menangkap musuh yang menyerupai Gatotkaca.

Di angkasa, Gatotkaca kembar saling berhadapan. Hingga terjadilah peperangan di antara mereka. Gatotkaca asli kewalahan dan segera Brajamusti membantunya. Brajamusti mengatakan bahwa dia lah satu satu nya yang dapat menandingi Gatotkaca palsu tersebut. Akhirnya Gatotkaca palsu berubah wujud kembali semula menjadi Brajadenta. Disinilah akhir hayat Brajadenta dan Brajamusti yang kembali ke wujud semula menyatu dengan Gatotkaca merasuk ke dalam tangan nya dan menjadi sebuah ajian keilmuan.