Ch.9 The Reason

248 45 6
                                    

Sebuah kesalahan selalu terhubung dengan penyesalan. Tetapi, kadang kesalahan itu dimulai dari sebuah keadaan yang rumit.
____Jaehyun____

Seorang pemuda mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang pemuda mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Dia masih cukup waras untuk tidak membanting setirnya sekarang. Sesaat setelah Jaehyun mengantarkan Lia pulang, perasaannya semakin terasa kacau dan berantakan. Jaehyun telah menyesali sesuatu, ini semua terjadi juga karena keegoisannya di masa lalu.

Lia dan Jaemin hanyalah korban dari situasi yang dialami Jaehyun saat itu. Apa yang harus ia lakukan sekarang. Jaehyun bahkan tak bisa memastikan gadis itu akan hidup bahagia kelak. Keadaan ini sungguh diluar kendalinya.

Seandainya dulu dialah pihak yang mengalah dengan situasi, dan lebih bisa bersikap dewasa menerima takdir yang akan digariskan untuknya kelak.

Jika saja dulu dia tak menolak.

Mungkin Jaemin dan Lia sudah bahagia sekarang. Tetapi saat itu Jaehyun menginginkan takdir lain.

Sungguh, dia merasa tak pantas disebut seorang kakak.

Setelah sampai rumah, Jaehyun bergegas ke kamar adiknya yang kini sudah terlelap. Dilihatnya wajah damai itu dengan tenang tanpa berniat membangunkan si empunya. Jaehyun begitu frustasi sekarang. Mungkin hanya dengan melihat wajah adiknya, Jaehyun akan lebih tenang.

Tangannya terulur mengusap Surai legam adiknya dengan lembut dan sepelan mungkin.

"Kau tak seharusnya terseret dengan lingkaran ini." Ucapnya pelan dan lirih. Dia tak ingin membuat adiknya terusik dari tidurnya.

Sirkuit ini sungguh menghancurkan batinnya. Bertahun tahun dia menderita dalam kubangan rasa bersalah. Kenapa mereka membuat kesepakatan tanpa memikirkan konsekuensi lain. Ada banyak kemungkinan yang terjadi di masa depan.

Apa orang orang itu sama sekali tak memikirkannya. Pernahkah mereka berfikir jika ada beberapa orang yang harus dikorbankan hingga hidup ini terasa berantakan.

"Maaf karena melibatkanmu juga. Aku seorang kakak yang buruk." Kenyataannya dia dan Jaemin adalah korban yang terseret masuk ke dalam sirkuit ini.

Dengan hati gusar dan langkah berat Jaehyun meninggalkan kamar adiknya. Kaki jenjangnya berhenti dan menoleh sekali sebelum benar benar menghilang dari balik pintu. Tatapannya semakin hancur, Jaehyun hanya berharap adiknya yang kini tertidur benar benar bahagia akan pilihannya. Namun ketika ia mengingat gadis yang barusan ia temui, seketika hatinya berdenyut nyeri. Kenapa keadaan tak pernah berpihak pada hidupnya. Setelah kejadian 6 tahun silam, mungkin Jaehyun juga merupakan salah satu dari beberapa orang yang terluka dan tak akan pernah bisa bahagia.

"Kau sudah pulang?" Jaehyun kaget saat keluar dari kamar adiknya mendapati sang nenek berdiri dihadapannya. Kemudian kepalanya mengangguk dua kali sebagai jawaban.

Reflection ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang