Jaehyun melangkah tergesa-gesa kala baru saja ia mendapati fakta baru. Beberapa saat yang lalu, dirinya yang biasa berkabar dengan Rose harus dikagetkan sesuatu yang menurutnya sangat mengejutkan.
Kenapa takdir secepat ini mengungkap semuanya. Jaehyun masih belum bisa menyiapkan mental.
"Mungkin, semua ini sudah digariskan Jae. Sampai kapan kau terus lari dari fakta."
Kata-kata Rose tadi membuatnya sangat bimbang.
Di sinilah dia sekarang, gedung sekolah dengan bangunan elite nan megah.
Terlihat di sana, beberapa murid sudah mendapat jemputan dari orang tuanya.
"Oppa. Kenapa tiba-tiba mencariku?"
Sergah Lia yang mendapat pesan secara dadakan dari Jaehyun.
"Aku ingin bicara, kau ada waktu?"
Gadis itu mengangguk. Lia merasa Jaehyun sedang gelisah sekarang. Apa ini ada kaitannya dengan dirinya.
Kemudian Jaehyun mengajak Lia untuk pergi ke suatu tempat. Lia hanya mengamati jalanan sepanjang mobil itu melaju.
Baik Lia maupun Jaehyun tak ada yang buka suara. Mereka hanya terdiam, bergelut dengan pemikiran masing-masing. Setelah mereka sampai di tempat tujuan, Jaehyun mengajak Lia untuk turun.
Gadis itu mengamati tempat sekitar dan terkesiap untuk sesaat. Sekarang, mungkin dia paham apa maksud Jaehyun mengajaknya kemari.
Tubuhnya terasa sedikit bergetar, Lia tahu jika mungkin saja Jaehyun sudah paham secara garis besar melalui Rose.
Dengan perasaan was-was dan sedikit campur aduk, Lia berjalan mengekori Jaehyun dari belakang. Hatinya bergejolak sembari terus melihat kesana kemari. Mencari-cari nama seseorang diantara jajaran nisan yang terlewat.
Punggung tegap itu berhenti secara tiba-tiba. Reflek Lia juga menghentikan langkah sepasang kakinya.
Detik selanjutnya, Jaehyun berbalik menghadap kearahnya.
Lia terkaget kala melihat ekspresi Jaehyun yang begitu kacau. Tidak pernah Lia melihat Jaehyun yang sekacau ini sebelumnya.
Netra pemuda itu terlihat sendu dan sesekali berair, sesekali pula ia mengusap bulir-bulir air yang menganak sebelum jatuh melewati pipi.
Nafasnya juga terlihat tak teratur. begitu jelas bagaimana susah payahnya Jaehyun menyeimbangkan mimik wajahnya agar tetap tenang di hadapan Lia.
"Maafkan aku."
Lia menatap sepasang netra itu dengan seksama. "Oppa kenapa kau meminta maaf?"
"Jaemin." Suaranya tercekat untuk sesaat, "Aku ikut turut andil dengan semua penderitaannya."
Wajah putus asa seorang Jung Jaehyun yang membuat Lia semakin khawatir dan takut. Apa yang sebenarnya ingin ia sampaikan padanya?
"Maksud oppa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reflection ✓
Lãng mạn(COMPLITED) Ketulusan cinta yg tak pernah mati. Book series 1 Jaelia version 📌 3 #jaeminlia 28 Nov 20 📌 9 #heejin 30 Nov 20 📌 6 #jaelia 1 Des 20 📌 10 #choijisu 3 Des 20 📌 8 #heejin 7 Des 20 📌 3 #choijulia 9 Des 20 📌 2 #jaeminlia 30 Des 20 📌...