Ch.28 Nostalgia

142 24 2
                                    

Sama seperti sebelumnya, lima orang bertengger manis disebuah kafe favourit mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sama seperti sebelumnya, lima orang bertengger manis disebuah kafe favourit mereka. Rasanya seperti kau kembali ke masa beberapa waktu silam. Kau bahkan bisa mengingat suasana yang telah lalu sebagai bentuk hiburan untuk dikenang. Lia dan busan akan selalu punya cerita indah tersemat dalam memori.

Semua yang indah tentang masa-masa sekolah. Kisah kasih yang selalu hadir dalam cerita yang telah lalu.

Mengingat masa remaja, adalah vase terindah untuk dinikmati. Kita hanya perlu memikirkan pagi berangkat sekolah dan malam belajar. Sementara hari libur adalah hari yang paling dinanti. Jika libur tiba, sekawanan itu akan pergi ke beberapa tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi.

Tak ada beban pikiran yang bersarang menggenangi lautan kisah insan. Tak ada balutan kesibukan oleh profesi. Dan tak ada gundah dari setiap pengalaman hidup yang lara. Itulah masa remaja. Lia tersenyum menikmati alunan musik yang diputar. Nampak ia begitu menikmati pertemuan yang selayaknya reuni ini.

Here's to the ones that we got
Cheers to the wish you were here, but you're not
'Cause the drinks bring back all the memories
Of everything we've been through

Mereka bersulang untuk kebersamaan yang sempat terpisah jarak. Mengumpulkan kembali kenangan mereka dalam obrolan ringan.

Sedangkan dalam memori masih mengalir sosok itu hadir. Namun hanya sebatas angan, dirinya tak ada di sini.

Lagu itu seolah berputar mengusik beberapa memori yang ingin ia kubur. Atau mungkin inilah cara Adam Levine menghibur para pendamba cinta yang pernah mengalami kehilangan.

Toast to the ones here today
Toast to the ones that we lost on the way
'Cause the drinks bring back all the memories
And the memories bring back, memories bring back you

Kenangan yang telah terlewat adalah sebatas kisah masa lalu. Akan selalu tersemat dalam gugusan ratusan memori indah.

"Apa kalian akan kemari disela-sela kesibukan masing-masing?"

"Yah, masih sama saat beberapa bulan lalu Lia." Mereka sependapat dengan Ryujin.

"Kau sendiri, apa saja yang sudah kau lakukan di Seoul?" Haechan ikut bertanya.

"Tak ada perubahan pasti dari sebelumnya. Hanya saja aku menjumpai beberapa kenalan."

"Syukurlah, kau tak akan kesepian." Yuna ikut bersimpati.

"Tetapi, akhir-akhir ini aku menikmati susana sepi."

Mereka semua terdiam. Merenungi belahan memori tentang kisah kesepian Lia.

There's a time that I remember, when I did not know no pain
When I believed in forever, and everything would stay the same
Now my heart feel like December when somebody say your name
'Cause I can't reach out to call you, but I know I will one day, yeah

Reflection ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang