Ch.44 Ending

360 31 17
                                    

Reflection_The Love Story

Musim semi datang dengan sambutan sakura yang indah berguguran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Musim semi datang dengan sambutan sakura yang indah berguguran. Kelopak sakura jatuh berayun angin. Berhamburan memenuhi jalanan kota. Indah nan teduh kala sepasang netra insan memandangnya.

Gadis itu ingin menyaksikan musim semi yang indah. Aura pink berguguran yang selalu ia tunggu sepanjang tahunnya. Ia ingin menyapa para kelopak yang berjatuhan itu. Baginya, setiap helai kelopak berisi jutaan memori yang tersimpan. Terselubung rindu dalam setiap angannya untuk bertemu sang terkasih.

Jaehwan menggendong Lia di punggungnya. Tubuhnya yang kian hari kian mengurus, seolah tak ada beban kala Jaehwan harus berjalan membawa gadis itu diantara kelopak sakura yang berjatuhan. Hembusan nafas lemah Lia menyapu lehernya. Tangan gadis itu dikaitkan dileher Jaehwan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya.

"Bolehkah aku mengatakan sesuatu?" Ujar Lia dengan suara lirih dan lemah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bolehkah aku mengatakan sesuatu?" Ujar Lia dengan suara lirih dan lemah. Penyakit itu sudah membuatnya semakin melemah kian harinya. Namun, entah kenapa rasa rindunya sepertinya akan berujung.

"Katakan saja, aku akan mendengarnya. Aku tak akan menyela."

Lia tersenyum, pemuda ini banyak membantunya untuk mengisi sisa sisa memorinya.

"Aku suka sakura, sangat indah kala berguguran. Kisah cintaku dan musim semi adalah yang terindah. Tetapi, musim semi juga yang mengambil kebahagiaanku."

Kelopak sakura jatuh menyentuh telapak tangannya. Menggenggamnya hingga teksturnya rapuh. Serapuh hatinya yang telah lelah menahan hembusan kerinduan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Reflection ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang