Ch.24 Hampa

146 34 4
                                    

*(Pas baca sambil dengerin lagu in your time, lee sun hyun akmu ost Its Okey Not Be Okey)*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*(Pas baca sambil dengerin lagu in your time, lee sun hyun akmu ost Its Okey Not Be Okey)*

"Apa yang kau lakukan disini?"

Lia mendongkak menatap lelaki paruh baya yang kini berjongkok di depannya, diusapnya air mata yang sedari tadi membasahi pipinya.

"Ah, tidak tuan. Saya..."

"Apa kau sedang bersedih?"

Lia hanya diam dan menunduk lesu. Ingin menjawab tidak, kenyataannya lelaki itu melihatnya menangis. Dan jika menjawab dirinya sedang sedih, itu juga membuatnya sedikit malu. Sudahlah, toh juga sudah ketahuan.

Lelaki itu mengulurkan tangannya pada Lia supaya gadis itu berdiri.

"Apa kau sedang patah hati?" Ujar lelaki itu mencoba menebak.

Patah hati adalah alasan yang paling banyak dialami oleh kaula muda. Meratapi nasib hanya karena seorang kekasih.

"Ada banyak hal yang terjadi paman. Banyak hal pula yang membuatku terkadang menjadi sedih."

"Paman punya tempat yang istimewa untuk menghilangkan kesedihan. Mahu ikut paman?" Lelaki tua itu menoleh dan tersenyum kearah Lia.

"Dimana tempatnya paman?"

"Kita bisa berjalan kaki dari sini. Tak terlalu jauh nak."

Lia mengangguk, dia juga butuh mengalihkan perasaannya saat ini. Setidaknya dengan mengunjungi tempat tertentu dia bisa menghilangkan kesedihannya.

Kemudian langkah keduanya berjalan beriringan. Lelaki itu tersenyum lembut mengusap rambut Lia.

"Kau mengingatkanku pada seseorang."

"Benarkah?" Lelaki itu mengangguk.

"Dengar nak, semua orang pernah mengalami kesedihan. Selalu ada cerita dibalik setiap kesedihan yang menghasilkan air mata. Kau harus bisa meresapi dan merenungi kembali tujuan hidupmu. Jangan terlalu meratapi kesedihan yang berlarut-larut. Dan kau harus tetap kuat untuk masa depanmu kelak. "

Masa depan ya, Lia bahkan sudah tak ingin memikirkan masa depan lagi. Sosok yang diinginkannya bahkan sudah memiliki tambatan hati lain.

Percuma jika selama ini dia menunggu bertahun-tahun hanya untuk perasaan yang tak terbalas.

Bahkan, janji dan cinta juga bisa saling menghianati jika keadaan lebih mendukung.

Reflection ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang