Ch.38 Hurt

170 28 6
                                    

"Liaa!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Liaa!!"

Pemuda itu terlihat panik. Ternyata benar dugaannya, bahwa gadis ini sedang tak baik-baik saja. Gerak-geriknya sedari tadi terkesan seperti menahan sakit. Sementara wajah pucatnya begitu kentara.

Jaehwan mencoba menepuk kedua pipi gadis itu perlahan. Namun Lia benar-benar tak sadarkan diri kali ini.

Tak perlu menunggu lama lagi, sesegera mungkin Jaehwan membawa tubuh Lia ke dalam mobil dan melesat ke rumah sakit.

"Jaehwan, tunggu lah di luar. Biar Hyung periksa."

Jaehyun dan beberapa suster yang lain kini sedang menangani Lia di dalam ruangan.

Wajah pemuda itu terlihat resah. Dia sudah menghubungi Jeno jika Lia dilarikan ke rumah sakit.

"Jae, Lia bagaimana?"

Jeno terlihat habis berlari jika menilik pernafasannya yang tak teratur.

"Sedang di tangani."

Beberapa saat kumudian pintu ruang rawat terbuka. Menampilkan sosok Jaehyun dengan balutan jas dokternya.

"Hyung, bagaimana?"

Jaehyun terlihat menghembuskan nafas perlahan. Di lihat dari ekspresi wajahnya mengisyaratkan bahwa ada sesuatu yang tak beres.

"Bisa kalian ikut ke ruanganku."

Keduanya lantas mengangguk.

Mereka segera mengikuti arah langkah Jaehyun menuju ke ruangan khususnya.

"Duduk lah."

Tanpa perlu pikir panjang keduanya langsung menarik kursi dan mendudukkan diri sesuai instruksi sang dokter.

"Hyung, bagaimana kondisi Lia?"

"Jeno, apa selama ini Lia pernah mengeluhkan sakit?"

Jeno menggeleng, "Tetapi akhir-akhir ini dia terlihat lemas dan pucat." Hanya itu yang Jeno ketahui.

Kemudian beberapa suster datang membawa CT-scan hasil pemeriksaan Lia.

Entah kenapa Jeno dibuat cemas dengan CT-scan yang dibawa Jaehyun saat ini.

"Anak itu, sepertinya lemas dan pucat karena kurang istirahat. Tetapi ada hal lain yang lebih dari itu."

Jeno meneguk ludahnya kaku. Semoga saja ini bukan hal yang buruk.

Tak hanya Jeno, Jaehyun pun nampak gusar kala membawa hasil scan ditangannya. Apalagi dengan Jaehwan. Jantung pemuda itu sedari tadi berdegup kencang tak terkendali.

"Beberapa tahun yang lalu Lia mengalami kecelakaan dan benturan kepala yang cukup keras. Kurasa itu yang menyebabkan dia menderita aneurisma. Terdapat adanya indikasi kelainan pembuluh darah di otak. Hal ini menyebabkan suplai darah dari jantung ke otak mengalami hambatan yang cukup serius. Kemungkinan jangka panjangnya, Lia akan sering mengalami sakit kepala dan pingsan tak sadarkan diri."

Reflection ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang