Acara yang sudah dinantikan oleh kedua belah keluarga akhirnya terealisasi.
Butuh beberapa hambatan hingga akhirnya amanat itu akan berujung. Sebuah penantian yang sungguh penuh lika-liku.
Tamu undangan mulai berdatangan. Sebagian besar dari mereka adalah relasi bisnis, kenalan, kerabat, dan teman akrab.
Acara yang diadakan di gedung megah dan mewah itu sungguh tampak berkualitas. Sudah barang pasti acara yang seperti ini untuk golongan menengah keatas.
Padahal ini baru acara pertunangan, belum lagi, semegah apa nantinya jika acara pernikahan mereka berlangsung kelak.
"Mari silahkan."
"Terima kasih atas kehadirannya."
"Hei, Minju kau cantik sekali hari ini."
"Mana calonmu?"
"Wah, tampan juga rupanya."
Kiranya seperti itulah hiruk pikuk suasana acara saat itu. Mereka tak henti-hentinya memuji kedua pasangan dan mengagumi kemegahan acara.
Terlihat kedua kepala keluarga nampak sumringah di acara pertunangan putra putri mereka. Dengan senyum mengembang menyalami dan mempersilahkan para tamu undangan. Mengobrol barang sebentar dengan para kolega mengenai perkembangan bisnis terkini.
Disetiap acara yang seperti ini, hampir seperti pertemuan para pebisnis untuk pamer asetnya. Kapan lagi mereka bisa pamer kalau bukan acara yang membuat perkumpulan para pebisnis itu berkumpul jadi satu. Entah itu acara pesta, pertunangan, bahkan pernikahan. Orang-orang seperti mereka selalu membahas topik yang sama pula.
Berbeda dengan sekawanan yang kini duduk berkelompok membahas seputar siapa dulu yang nantinya menyusul. Tentu saja, siapa lagi kalau bukan Jeno dan para pengikut setianya.
"Ku pikir Jeno yang pertama. Ternyata zonk." Hyunjin dan mulut tanpa filternya seperti biasa.
"Padahal dia yang paling lama pacaran diantara kita." Eric pun juga ikut menyaksikan perjalan awal kisah cinta mereka.
"Dunia punya cerita bro. Tak mungkin semuanya berdasarkan pada siapa yang paling dulu bergerak, maka dia yang akan sampai." Jeno menimpali karena merasa jengkel.
"Jangan bilang kalian lupa dengan Karina, dia yang pertama menikah." Seru Heejin tiba-tiba.
"Dan tinggalah seorang Eric yang broken." Hyunjin ikut membenarkan hal itu.
Eric yang merasa tersindir ditinggal mantan menikah merasa jengah. Setidaknya, dia sudah hampir bisa move on.
Iya hampir, belum sepenuhnya.
Jadi jangan ditanya jika dia kadang sedang rindu dengan mantan terindahnya dulu.
"Apa Jaemin tidak capek, sedari tadi dia menyalami para tamu sambil berdiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Reflection ✓
Romance(COMPLITED) Ketulusan cinta yg tak pernah mati. Book series 1 Jaelia version 📌 3 #jaeminlia 28 Nov 20 📌 9 #heejin 30 Nov 20 📌 6 #jaelia 1 Des 20 📌 10 #choijisu 3 Des 20 📌 8 #heejin 7 Des 20 📌 3 #choijulia 9 Des 20 📌 2 #jaeminlia 30 Des 20 📌...