Ch.13 The girl

217 38 4
                                    

"Rose, bagaimana?" Perempuan itu menggelengkan kepalanya sebagai respon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rose, bagaimana?" Perempuan itu menggelengkan kepalanya sebagai respon.

"Masih belum bicara ya." Jaehyun menghela nafas pasrah dan memijit pangkal hidungnya. Ini sudah hampir seminggu dan masih belum ada perkembangan.

"Sepertinya kasus yang seperti ini sering terjadi."

"Maksudmu kasus pembuliyan?"

"Benar."

"Ini tak adil baginya Jae, aku bisa merasakan bahwa gadis itu begitu menderita."

"Pihak kepolisian mengatakan bahwa kasus ini telah ditutup. Sementara pihak sekolah ingin gadis itu segera dipindahkan ke sekolah lain."

"Bukankah itu cukup keterlaluan. Gadis itu korbannya. Apa yang sebenarnya mereka pikirkan."

"Keluarga dari pembuli sepertinya orang yang cukup berpengaruh besar di sekolahnya." Rose menghembuskan nafas pasrah mendengarnya. Di zaman seperti ini masih saja ada oknum yang selalu melibatkan kekuasaan dan uang dalam hal apapun.

"Apa pihak kepolisian sudah menghubungi wali dari Seo Jinri?"

"Ayahnya ada urusan bisnis di luar negeri, dan... tidak terlalu begitu memperhatikan kondisi putrinya."

"Bagaimana dengan ibunya?"

"Tak ada informasi lebih lanjut mengenahi itu."

Rose menggigit kukunya tanda bahwa dia sedang berfikir. Sayup sayup terdengar suara derap kaki menggema di lorong Rumah sakit itu.

"Oppa."

Jaehyun tersentak kala mendapati gadis bermarga Choi itu ada di Rumah sakit siang-siang begini.

"Lia, sedang apa kau kesini?"

"Salah satu muridku sedang sakit. Jadi aku hendak menjenguknya." Jawabnya menjelaskan.

Matanya kini mengamati sosok perempuan yang sedang berdiri di sisi kiri Jaehyun. Sangat cantik dengan rambut kecoklatan yang semakin membuatnya terlihat menawan.

"Oh. Ini?"

"Ah, iya. Kenalkan, dia Lia, salah satu adik perempuanku yang sering aku ceritakan." Jaehyun tersenyum kearah mereka secara bergantian. "Dan ini Rose, tunanganku."

"Benarkah? Aku sering mendengar tentangmu dari Jaehyun." Rose memberikan senyuman yang manis dan ramah kepada Lia. Lia membalas uluran tangan Rose yang mengajaknya bersalaman.

"Wah, senang bertemu denganmu Unnie. Ngomong-ngomong apa yang Jaehyun oppa katakan padamu. Apa dia menceritakan hal-hal yang aneh?" Lia menatap penuh selidik kearah Jaehyun.

"Jangan berburuk sangka seperti itu. Aku ini orang yang tak pernah bicara sembarangan."

"Pembohong." Kilahnya tak terima. Gelak tawa pun terdengar di lorong itu.

Reflection ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang