Ch.29 Nostalgia II

152 29 6
                                    

Hari ini hari keenam Lia berada di Busan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini hari keenam Lia berada di Busan. Besok dia harus kembali lagi ke Seoul. Disaat yang lain mulai beraktifitas mengikuti alur profesi masing-masing, gadis itu menyusuri jalan sendirian sambil bernostalgia.

Biarlah, mungkin ini yang terakhir kali dia mengingat sosok itu di masa lalu. Ingat, dia sudah tegaskan ini yang terakhir.

Netranya menangkap sebuah lapangan basket disamping taman bermain. Lia melihat anak-anak kecil itu bermain basket di lapangan. Mereka sangat antusias untuk mencetak skor.

"Jaemin dulu juga seperti itu."

Perlahan, bibirnya menyunggingkan senyum tipis.

Pemuda itu berlari ke arahnya. Lia menyodorkan sebotol air dan Jaemin langsung meneguknya. Dengan telaten Lia mengelap keringat yang mengucur di pelipis pemuda itu dengan handuk.

Dari jarak sedekat ini, Jaemin akan terlihat semakin tampan. Pemuda itu terus menatapnya yang sibuk mengelap keringat. Lia terhenti dari kegiatannya, terpesona akan tatapan pemuda itu. Lama mereka saling memandang sebelum akhirnya Lia memutuskan kontak sepihak.

Dia bisa mati muda jika lama-lama menatap mata elang Jaemin. Apalagi dengan degupan jantungnya yang kian menggila.

 Apalagi dengan degupan jantungnya yang kian menggila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayok, kita pulang. Ini sudah sore."

Jaemin menurut, pemuda itu mengambil tas dan diselempangkan di punggung.

Teman-teman yang lain sudah pulang sedari tadi. Jaemin biasanya ada latihan basket sepulang sekolah. Dan Lia akan ada kumpulan dengan anggota klub Perpustakaan.

Gadis itu berceloteh riang sembari berjalan sedikit melompat-lompat riang. Sementara Jaemin diam sambil terus mendengarkan.

"Oh. Iya. Apa penelitianmu sudah selesai?"

"Belum."

Lia ber-oh ria saja menanggapi. Akhir-akhir ini pemuda itu jarang sekali mengajaknya keluar di hari minggu. Dia bilang sibuk dengan penelitian. Tak biasanya Jaemin melakukan penelitian sampai melupakan waktu bersama mereka.

Reflection ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang