prolog

14.5K 319 75
                                    

[Rumah sakit]

"Ma, papa kenapa?!" ucap Arumi saat memasuki ruang rawat VIP di salah satu rumah sakit di jakarta.

Arumi Nasha Rezeta nama nya, ia adalah gadis cantik yang tahun ini berusia 24 tahun. Ia adalah pengusaha yang mengurus usaha milik orang tua nya.

"Papa mengalami kecelakaan mobil" ucap Fatmah, mama Arumi

Ia duduk di kursi samping ranjang rumah sakit.

"Pa bangun dong" rengek Arumi saat berdiri di samping laki laki yang terbaring pucat.

Namun tak ada satupun jawaban dari panggilan nya, Arumi semakin panik saat itu juga.

"Ma, kenapa papa gak bangun juga?"

Fatmah hanya terdiam, ia tak bisa berkata saat anak nya itu menatap nya dengan mata berkaca kaca.

"Pa bangun..." ucap Arumi menggerakan tubuh papa nya.

Tiba tiba mata Musab bergerak, sedikit demi sedikit terbuka, papa nya sudah sadar.

"Pa.." ucap Arumi menghapus air mata nya yang sudah mengalir sedari tadi

"Anak ku sayang, jangan menangis lagi, papa gak apa apa kok" ucap Musab pada anak nya.

"Iya pa"

"Di mana kakak mu?" ucap Musab

"Tadi Arumi sudah hubungi, mungkin sebentar lagi akan datang"

Setelah Arumi berkata seperti itu, tiba tiba hentakan kaki terdengar menuju ruang rawat ini.

"Papa!" teriak Afnan saat masuk ke ruangan itu

"Papa gak apa apa?" ucap Afnan menghampiri Musab.

"Iya gak apa apa" ucap Musab

"Alhamdullilah, Terima kasih ya allah" ucap Afnan mengusap wajah nya dengan kedua tangan nya.

"Arumi, boleh kah papa minta sesuatu dari mu?" ucap Musab misterius

"Iya" jawab Arumi tanpa membantah sedikitpun.

"Apakah kamu mau memenuhi nya?" ucap Musab lagi.

"Iya, apa pun itu akan aku terima dan penuhi" ucap Arumi dengan memegang erat tangan laki laki itu.

"Papa ingin kamu menikah dengan anak sahabat papa" ucapan Musab yang membuat semua orang terdiam.

"Hah?! Pa bukan nya papa tau aku belum ingin menikah..." rengek Arumi

"Iya papa tau, tapi papa ini semakin tua, jika ajal lebih dulu datang, jadi siapa nanti yang akan hadir di pernikahanmu jika papa meninggal?"

"Pa jangan bahas kematian, tolong jaga perkataan papa, setiap perkataan itu adalah doa pa.." ucap Arumi dengan mata kembali berkaca kaca.

"Apakah kamu mau memenuhi nya?" ucap Musab

"Demi papa aku akan lakukan itu, tapi papa harus janji jangan bawa soal kematian" ucap Arumi yang terpaksa memenuhi semua nya.

"Semoga perjodohan ini yang terbaik" ucap Afnan memeluk adik nya itu

"Aamiin" ucap kedua orang tua nya dengan mengelus rambut panjang anak nya

Penerimaan itu yang memberi sebuah jalan baru untuk di tempuh Arumi,  walau awal nya penolakan tapi ada titik terang di dalam nya. Begitu juga dengan yang di alami Billal.

[Kediaman Athaillah]

[Kediaman Athaillah]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Billal.." panggil Danish, abi billal

Ia sedang duduk di ruang tamu sebuah rumah besar dan mewah yang di dominasi warna putih itu.

"Iya, kenapa bi?" ucap seorang laki laki tinggi dan gagah berjalan santai di antara anak tangga itu.

Laki laki ini adalah Billal Hafizh Athaillah, seorang pengusaha yang mengurus berbagai restoran di keluarga nya, ia adalah anak dari pengusaha terkenal Danish Athaillah, dan Sinta Athaillah. Tahun ini Billal berusia 27 tahun.

"Sini abi mau bicara" ucap Danish menepuk sofa yang ada di samping nya itu.

Billal duduk di sofa di dominasi warna putih dan cream itu.

Billal duduk di sofa di dominasi warna putih dan cream itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya kenapa bi?" ucap Billal dengan duduk di sofa itu

"Abi mau menjodohkan mu dengan anak teman abi" ucap Danish menatap mata anak kesayangan nya.

"Maaf bi sebelum nya, tapi apakah abi yakin dengan keputusan ini?"

"Abi sangat yakin dan percaya, tinggal kamu yang putuskan"

"Abi, Billal belum bisa membangun rumah tangga, Billal belum yakin dengan itu, apakah Billal bisa bertanggung jawab, dan billal belum mengenal wanita itu"

"Iya abi tau, tapi bisakah abi gunakan kemenangan abi saat bermain catur kemarin, untuk meminta mu menikah dengan nya?" ucap Danish

Memang kemarin Danish dan Billal bermain catur, bagi yang menang bisa meminta apa pun dari yang kalah, dan Denish meminta Billal untuk menikah dengan anak teman nya itu.

"Baiklah kalau begitu bi, Billal akan menikah dengan wanita pilihan abi, sebagai keluarga Athaillah yang selalu memenuhi janji dan bertanggung jawab" ucap Billal

Danish memberi tahu kepada seluruh anggota keluarga yang lain. Mereka turut bahagia.

"Alhamdullilah, semoga pernikahan ini membawa berkah" ucap Sinta, ummi Billal

"Selamat untuk adik ku tersayang" ucap Renata, kakak perempuan billal satu satu nya

"Yeah!! Kak jangan lupa keponakan yang kedua ini lucu ya" ucap Dzaki, adik laki laki Billal.

"Eeh bocil!! Lu tau apa ha?" ucap Devan, kakak ipar Billal dengan terkekeh

"Gua bukan bocil kak! Gua udah SMA tau!!" ucap Dzaki kesal

****

Perjodohan [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang