[Athaillah resto]
Pagi itu Arumi menemui Billal di restoran nya, Arumi sengaja datang sangat pagi, karena jika siang ia tak bisa, karena ia akan ada meeting. Saat itu pukul 07.30 pagi.
Arumi berjalan masuk ke restoran itu, ia duduk di sudut kanan restoran, semua pegawai tak tau bahwa itu adalah calon istri bos nya.
Wanita yang memakai kaos putih, celana jins panjang robek robek di bagian lutut, dengan menenteng tas putih, serta rambut panjang yang terurai itu duduk dengan santai. Ia sama sekali tak malu jika nanti saat meeting mengenakan pakaian seperti itu, tanpa mengganti nya dahulu.
"Permisi kak, mau pesan apa?" ucap seorang pelayan menghampiri nya.
"Ooh.. Saya cuman ingin bertemu dengan Billal" ucap Arumi menatap pelayan itu.
"Bapak ada di ruangan nya, kalau boleh saya tau siapa nya bapak ya? Supaya saya bisa menyampaikan nya" ucap pelayan itu tersenyum.
"Calon istri" ucap Arumi yang menatap ke ponsel nya membalas pesan pesan penting.
"Sebentar dulu ya kak, saya meminta izin ke bapak" ucap pelayan itu dan langsung pergi ke ruang kerja Billal.
" permisi pak, ada calon istri bapak di luar" ucap pelayan itu setelah masuk ke ruangan itu.
"Baiklah" ucap Billal dan langsung pergi menemui Arumi.
Ia berjalan menuju meja tempat Arumi duduk, Arumi yang sedari tadi menunggu lama akhir nya Billal datang. Billal yang memakai kemeja abu abu, dengan celana hitam itu terlihat gagah dan tampan nya bertambah.
" yok cepat... Gua ada meeting" ucap Arumi langsung melangkah ke luar resto, tanpa tersenyum sekalipun
"Sini gua yang nyetir" ucap Billal mengulurkan tangan nya saat sampai di parkiran
"Nih" ucap Arumi ketus dengan memberikan kunci mobil nya
Rasanya Arumi masih menyimpan amarah tentang kemarin, itulah mengapa ia tak ingin bicara panjang lebar dan berlama lama dengan laki laki ini.
Billal hanya diam saja, tak mungkin dia akan membuat Arumi marah lagi, ia nanti akan meminta maaf sebagai laki laki yang bertanggung jawab.
Selama perjalanan mereka hanya diam. Melihat nanar ke depan jalan, tanpa satu kata pun keluar dari mulut mereka.
"Maaf" satu kata pembuka dari Billal
"Hm" ucap Arumi
"Setidak nya gua meminta maaf, dan memaafkan adalah keputusan lo, namun kagak baik membenci orang terlalu lama" ucap Billal sekali lagi
Namun tak ada jawaban dari Arumi, ia hanya diam, mungkin sedang berfikir.
"Apa gua maafin aja?" ucap Arumi di dalam hati
Arumi melirikan mata nya sedikit ke kanan, ia melihat Billal yang sedang mengemudi.
"Billal mungkin akan tersenyum lebar, memeluk gua, pegang tangan gua, berterima kasih karena gua udah memaafkan dia"batin Arumi dengan pesta pora di dalam sana.
"Iya gua maaf in" ucap Arumi menatap Billal dengan tersenyum.
"Syukur lah" ucap Billal dengan tatapan terpusat ke depan tanpa melirik wajah Arumi.
"Tak sesuai ekpetasi" ucap Arumi kembali menatap ke jalan di depan nya
[Kediaman Rezeta]
"Catering sudah aku urus, kita pakai restoran anak ku saja" ucap Danish yang datang kerumah kediaman Rezeta.
"Kita pakai halaman belakang rumah ku untuk lamaran dan pertunangan nya, dan untuk akad nikah dan resepsi pakai hotel mewah mu"ucap Musab kepada teman nya itu
Mereka hanya mencari garis aman, agar semua berjalan lancar, mereka tak mudah percaya dengan orang lain, jadi mereka lebih baik menggunakan jasa sendiri.
"Jasa photographer sudah, undangan dan album pernikahan tinggal di ambil, photo prewedding besok lusa, apa lagi ya Nish?"ucap Musab
" sobat, coba tanya Arumi dan Billal, mereka mau konsep seperti apa?" ucap Danish
Musab langsung menghubungi Arumi, ia tau jika saat ini mereka sedang bersama.
Suara deringan hanya 2 kali, dan langsung Arumi angkat, lalu Arumi menyetel dengan mode speaker.
"Assalamualaikum nak" ucap Musab
"Waalaikumsalam"jawab mereka berdua yang mendengar salam dari Musab
" ini nak, kalian mau konsep pernikahanya apa?" ucap Musab
"Hmm.." ucap Arumi menatap Billal yang masih menyetir
"Gini aja pa, papa kasih kami alamat orang yang akan mengurus itu, nanti setelah kami fitting baju pengantin, kami akan datang ketempat nya dan memilih di sana" ucap Arumi
"Ooh begitu, ya sudah, papa serahkan ke kalian, sudah ya papa tutup telepon nya, assalamualaikum" ucap Musab dan mematikan panggilan itu setelah mereka menjawab salam
"Waalaikumsalam"
[Butik]
Setelah beberapa lama, mereka akhir nya sampai di butik tempat untuk fitting baju pengantin.
"Selamat datang" ucap salah satu pelayan butik.
"Permisi kami ingin melihat jas dan gaun pernikahan" ucap Billal
Wanita itu dengan sigap memperlihatkan koleksi mereka yang sangat indah melalui sebuah album, hingga Arumi langsung tertarik.
"Pertunangan ini, akad nikah ini, Dan pernikahan ini" ucap Arumi dengan menunjuk foto gaun di album itu.
Gaun Pilihan Arumi sangat indah, walau ia memilih nya dalam waktu singkat ia dapat menemukan yang sempurna.
"Gua selesai, tinggal lo" ucap Arumi
Billal membolak balik album bagian jas, ia menemukan pasangan dari gaun yang di pilih Arumi tadi.
"Ini mbak" ucap Billal menunjuk 3 macam jas
Setelah mereka memilih, tinggal mengukur tubuh, agar pas dengan pakaian pengantin yang akan di rancang. Mengukur lingkar dada, pinggang, panjang lengan, lingkar lengan, panjang kaki, dan lain lain.
Rasa nya tak mungkin menyelesaikan 3 pasang gaun dan jas dalam waktu 5 hari, namun dengan bantuan 36 desainer itu sangat mungkin.
Guys, author akan kasih liat gaun nya saat mereka tunangan, dan pernikahan nanti ya.
"Ayo sekarang ke tempat wedding decoration" ucap Arumi dengan menatap alamat yang akan mereka datangi.
Mereka kembali melanjutkan perjalanan, mereka memakai arahan dari GPS, semoga saja GPS tidak sedang menjahili mereka hari ini.
👑👑👑
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan [END] ✔
Romansa[Follow dulu sebelum baca] Belum revisi!! Nikah? Lewat perjodohan? Itu yang harus mereka alami. Ini cerita kehidupan pernikahan mereka. Kata semua orang, cinta karena paksaan tak akan bertahan lama, cinta karena perjodohan itu rapuh, entah apakah it...