Saat ini sudah lima hari berlalu, sekarang berdiri di hari sabtu, pagi itu Arumi sangat bahagia.
"Ye.. ye.. ye.. Billal pulang hari ini!" ucap Arumi melompat lompat di atas tempat tidur
"Telepon dia deh" ucap Arumi mengambil ponsel nya di atas nakas samping tempat tidur
Arumi menekan nomor Billal, panggilan tersebutpun langsung tersambung seketika.
"Assalamualaikum" ucap Arumi senang
"Waalaikumsalam, kangen ya?" ucap Billal seakan mengetahui semua nya
"Eeh enggak kok, cuma mau bilang bahwa.." ucap Arumi yang sedang mencari alasan tertentu
"Bilang apa?"
"Ada temen lo yang nyariin, jadi cepetan pulang" ucap Arumi terkekeh
"Siapa?" ucap Billal bingung
"Nama nya... Samsu" ucap Arumi mengarang nama itu
"Perasaan kagak ada temen gua yang nama nya samsu?" ucap Billal bingung dengan mencoba mengingat ngingat
"E-eh ada kok, makanya cepetan pulang!" ucap Arumi merasa ke bohongan nya terbongkar
"Oke ka-" kata kata Billal terputus karena Arumi sudah mematikan panggilan itu
Arumi gugup karena Billal pasti tau bawa ia saat ini sedang berbohong, jadi ia langsung mematikan panggilan itu.
"Arumi arumi, malu maluin dah lu!! Cari nama yang keren kek! Masa samsu!!" ucap Arumi mengejek diri nya sandiri
"Dah lah gua mau mandi, bentar lagi Billal pasti pulang!" ucap Arumi semangat dan langsung berlari ke kamar mandi.
👑👑👑
"Eeeh lu kapan balikin jaket gua?!" ucap Arumi kesal kepada Leo melalui telepon
"Eeh kagak jadi hari ini, lusa yee, gua masih ada urusan di bali" ucap Leo dengan sudah mempersiapkan diri dari amukan Arumi
"Gimana sih lo!! Kurang ajar!! Awas aja lo pas pulang! Gua hajar pakek rudal!!" ucap Arumi kesal dan langsung menjadi banteng mengamuk
" Jangan pakek rudal neng, ancur dunia!" ucap Leo dengan terkejut atas perkataan teman nya itu
"Emang di mana sih jaket gua?! Apartment lu? " ucap Arumi dengan nada tinggi
"Di mobil gua, tapi mobil nya lagi di parkiran kantor pusat jakarta selatan" ucap Leo
"Udah deh gua ke sana ya?!" ucap Arumi
"Kunci mobil ada sama gua" ucap Leo
"Hancurin kaca nya bisa kan?!!" ucap Arumi secara nekat
"Buset dah!! Jangan dong!! Mobil kesayangan gua tu" ucap Leo dengan terkejut
"Salah siapa?!" ucap Arumi bertambah kesal
"Maaf dong? Lagi lupa itu salah lo juga ninggalin di mobil gua" ucap Leo
"Dah lah, tapi awas aja lu kagak pulang lusa!! Gua bakar aset aset berharga lu biar jatuh miskin!" ucap Arumi
"Sadiss!!! Iye Iye gua janji, ngomong ngomong emang Kenapa lu sayang banget ama tu jaket?" ucap Leo bingung
"Pemberian laki gua!" ucap Arumi
"Oo pantes aja, dah dulu ya, gua mau lanjut kerja, assalamualaikum" ucap Leo
"Waa-" perkataan Arumi terpotong karena mengetahui panggilan itu sudah di matikan.
"Temen biadab!!" ucap Arumi dengan wajah cemberut
Pagi itu Arumi berdiri menghadap kaca besar di depan ruang kerja di kantor nya. Saat itu sekitar pukul 08.21 pagi.
"Tok.. Tok.." bunyi pintu di ketuk
"Masuk!!" teriak Arumi seakan melampiaskan nya kepada siapa pun itu
"Permisi bu" ucap seornag laki laki melangkah masuk ke ruangan itu
"Ada apa?!!" ucap Arumi kesal dengan masih menatap pemandangan pusat kota jakarta
"apakah ibu tidak merindukan saya?" ucap laki laki itu dengan tersenyum
"Lancang sekali kamu!! Eeh tunggu kek kenal nih suara?!" ucap Arumi dan langsung berbalik
Betul sekali, orang itu adalah Billal sendiri, ia berkata kepada Arumi bahwa akan mengambil jadwal penerbangan jam 1 siang nanti, tapi malah ia sudah ada di jakarta pagi ini.
"Billal!!" teriak Arumi dan langsung berlari kearah Billal
Arumi dengan sigap memeluk tubuh tegap Billal yang di balut kaos putih polos, celana jins biru, dengan menarik koper hitam nya.
"Nah kan rindu?" ucap Billal terkekeh
"Iyaaa!! Lama banget!!" rengek Arumi memeluk Billal erat
"Udah lo gak usah nangis, kan gua udah pulang" ucap Billal membalas pelukan itu
"Lo udah sarapan?" ucap Arumi dengan melepaskan pelukan itu dan duduk di sofa dekat mereka
"Belum" ucap Billal dengan ikut duduk di samping Arumi
"Oke, gua pesan makanan ke kantin ya?" ucap Arumi dengan berjalan ke meja kerja nya
Arumi menelepon sekertaris nya untuk memesankan sarapan di kantin.
"Tunggu ya" ucap Arumi dan duduk kembali ke sofa itu
Tak beberapa lama pelayan kantin datang membawa sarapan yang sesuai pesanan Arumi tadi kepada sekertaris nya. Pelayan itu meletakan makanan nya di atas meja dekat sofa, lalu pergi.
Sarapan yang di berikan berupa secangkir kopi kapucino dan satu set menu sarapan sehat yang terdiri dari sandwich daging plus sayur, telur dadar dan sosis.
"Nih makan" ucap Arumi tersenyum menatap Billal
"Lo makan juga" ucap Billal
"Gua udah sarapan tau" ucap Arumi
"Udah kalau lo gak mau makan, gua juga gak mau" ucap Billal
"Iiss makan dong!" ucap Arumi kesal
"Lo makan juga" ucap Billal
"Gua diet tau!!"
"Udah yok makan!" ucap Billal dengan memegang sandwich itu dan menyuapi arumi
"Gak!" ucap Arumi menutup rapat mulut nya karena mengingat diet nya
"Ayo sayang, gak dosa kok kalau batal diet, lagi pula lo itu udah sempurna kok" ucap Billal
"Iya iya.. Dari pada lo gak makan..." ucap Arumi pasrah
Arumi memakan setengah sandwich itu, setelah itu Billal memakan setengah nya lagi.
"Nah telur sama sosis nya dong" ucap Billal
"Hah?! Udah ah!" ucap Arumi
"Ayo ayo, aaa.." ucap Billal menyuapkan telur dan sosis itu ke depan mulut Arumi
"Nah pinter" ucap Billal saat Arumi memakan apa yang ia berikan tadi.
Billal memakan telur dan sosis satu lagi. Lalu Billal meminum setengah kopi kapucino, lalu ia memberikan kepada Arumi.
"Nih minum dulu" ucap Billal memberikan cangkir di tangan nya
Arumi meminum kopi itu, setelah semua selesai, ia meminta salah satu pelayan kantin membawa nya pergi.
"Puas?!" ucap Arumi kesal
"Iya dong" ucap Billal terkekeh
"Hehehe teroos!!" ucap Arumi kesal
"Dengerin ya, lo gak usah diet ketat lagi, makan aja dikit dikit kalau mau makan sesuatu, kan bisa. gak usah di tahan, gua tau kok lo beberapa hari ini lagi kepengen makan daging dagingan contoh nya sosis kan?" ucap Billal menceramahi istri nya
"Iyee pak ustadz!" ucap Arumi
👑👑👑
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan [END] ✔
Romance[Follow dulu sebelum baca] Belum revisi!! Nikah? Lewat perjodohan? Itu yang harus mereka alami. Ini cerita kehidupan pernikahan mereka. Kata semua orang, cinta karena paksaan tak akan bertahan lama, cinta karena perjodohan itu rapuh, entah apakah it...