38. di bawah hujan ✔

3.3K 98 4
                                    

"Kenapa lo berubah Billal"

ucap Arumi dengan air mata yang mengalir deras malam itu

Ia duduk di atas tempat tidur nya, menutup tubuh nya dengan selimut, merasakan hempasan angin malam yang sangat dingin merasuki tubuh nya. Air mata itu tak terbendung, ia menatap foto mereka berdua yang tampak bahagia yang terpajang di dinding itu kini sudah sirna.

pipi Arumi yang masih tampak memerah karena kejadian sore tadi menghiasi. Sepiring makanan yang ia letakan di atas nakas tidak tersentuh sedikit pun, rasa nya aneh jika ia masih biasa makan dengan tenang setelah apa yang sudah terjadi.

"Billal... Lo percaya gua dong, gua cuma cinta lo! Tolong dengerin gua dulu! Jangan biarkan sesuatu yang buruk terjadi!"

teriak Arumi sekan sedang berbicara dengan Billal yang sedang berdiri di depan nya.

Ia nyata nya hanya memandang wajah Billal di foto itu. Ia bingung harus bagaimana, pikiran Arumi seketika kulut dan tak tersusun rapi.

"Billal cuma marah sama gua, ini masalah kecil kok, lo harus semangat Arumi!" ucap Arumi menghapus air mata nya dan terus berfikir positif.

Arumi menoleh dan memandang jam dinding di sisi kanan nya, saat itu menunjukan pukul 23.44, saat itu hampir tengah malam, Arumi mulai khawatir dengan kemana Billal pergi hingga saat ini belum pulang.

"Billal kemana?" ucap Arumi dengan cemas

Mata nya yang sembab itu tak pernah menghalangi, ia segera pergi keluar dengan membawa payung, ia mengendarai mobil nya menyusuri kota agar bisa mencari Billal.

👑👑👑

"Aaagghh!!" teriak Billal memukul dinding lorong parkiran supermarket dekat rumah nya dengan kedua tangan nya

Hal itu membuat tangan nya terluka dan berdarah, itu rasa nya sakit, namun sakit nya tak bisa menandingi luka di hati nya.

Semua orang yang lalu lalang takut untuk melintas, mereka takut menjadi bahan amukan Billal.

"Lo tau rum?! Lo itu sangat sangat bisa menipu gua!! Gua kira lo itu orang yang baik!! Tapi aku salah!! Lo udah membuat noda di hati gua!!"

Ucap Billal dengan berteriak kencang.

"Lo mempermainkan hati gua!! Lo udah buat cinta yang amat besar di hati ini!! Tapi lo juga sudah buat luka yang amat menyakitkan di sini!!"

Ucap Billal lagi dengan menunjuk nunjuk dada nya. Dada nya sesak, air mata yang mengalir kini sudah tampak jelas, ia lewat tanpa izin hingga membasahi di kedua sisi wajah Billal.

Billal sudah tak peduli dengan tangan nya yang terluka, ia sedang di kuasai oleh amarah.

Billal terduduk di sudut jalan, ia bejongkok di sana, menatap semua kendaraan yang lalu lalang, dengan cuaca hujan rintik rintik menemani nya.

"Billal?!" ucap seseorang yang mengenal Billal

Seorang perempuan membawa payung kini menghampiri Billal, ia sama sekali tak takut jika sampai terkena amukan banteng itu. Yang ia pedulikan adalah teman nya.

"Jauhi gua!!" teriak Billal kepada perempuan itu

"Lo kenapa?" ucap Reva berdiri di samping Billal sambil memayungi nya

Ya benar, perempuan itu adalah Reva. Dimana ada Billal, ia akan selalu ada, entah maksud nya mendekati baik atau jahat, hanya tuhan yang tau isi hati manusia.

"Pergi!!" teriak Billal

Namun Reva sama sekali tidak peduli, ia tetap berdiri menatap Billal yang tertunduk di sana.

Seketika Billal berdiri dan menatap wajah Reva dengan amarah yang sama.

"PERGI!!" teriak Billal kesal

"Gua gak akan pergi!! Lo kenapa?!" ucap Reva tak ada rasa takut sedikut pun di mata nya

Billal hanya terdiam dan duduk kembali di pinggir jalan itu. Tanpa pikir panjang, Reva ikut duduk di samping nya. Mereka berada di bawah hujan itu, Billal tertunduk dengan air mata yang mengalir.

" lo benar rev, Arumi selingkuh! Yang lo liat di mall itu benar!!"

Ucap Billal yang mulai bercerita kepada Reva saat itu. Reva hanya mengangguk pelan dan sesekali mengelus bagian punggung Billal.

"Sabar" satu kata yang terucap dari mulut Reva sambil mengelus punggung Billal

Arumi ternyata berdiri di sebrang jalan, ia melihat laki laki yang ia cintai berada di bawah hujan malam itu. Satu kejadian yang membuat hati Arumi seakan terhenti dan tak berdetak lagi, yaitu...

Billal menyandarkan kepala nya ke pundak Reva. Kehangatan mereka membuat hati Arumi terbakar hebat. Kesalah pahaman besar sedang menghantui mereka.

Arumi pergi dari sana, ia tak tahan melihat pemandangan itu. Ia menyusuri jalan raya dengan pikiran kosong, ia terdiam, tak sanggup mencerna apa yag sudah ia lihat.

Mobil yang tadi ia kendarai sudah tertinggal di pinggir jalan. Payung yang ia bawa sudah terbang tak tau kemana. Sendal yang ia kenakan sudah putus dan terlepas dari kaki nya, tubuh nya kini sudah basah kuyup karena tetes hujan yang semakin deras saja. Ia berjalan bagai orang gila yang selalu lalu lalang di pasar tradisional.

"Aku harus berjuang!"

Satu kalimat yang kini harus ia lakukan di saat kondisi seperti ini. Ia harus menyelamatkan semua nya sebelum semakin memburuk.

👑👑👑

Perjodohan [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang