19. cemburu ✔

6.9K 169 17
                                    

"Mantan lo ya?" ucap Arumi di mobil saat perjalanan pulang ke vila

"Iya" ucap Billal dengan menatap jalan raya yang sepi

"Cantik Orang nya" ucap Arumi dengan mencoba meredam emosi nya yang memuncak

"Ck, lo cemburu ya?" ucap Billal menatap wajah Arumi yang masam bagaikan rasa lemon.

"Gak" ucap Arumi ketus

"Aduh, istri gua cemburu, jangan sampai di suruh tidur di luar nih" ucap Billal terkekeh

"Siapa juga cemburu" ucap Arumi ketus

"Itu mata lu udah berair" ucap Billal dengan menatap wajah Arumi

"Gua kelilipan kok" ucap Arumi dengan banyak alasan lagi

"Itu mantan gua rum, gak mungkin gua berpaling dari lo untuk mantan kek gitu" ucap Billal meyakinkan

"Emang apa sih kurang nya dia? Menurut gua dia sempurna kok, sihlakan aja kalau mau sama dia lagi" ucap Arumi memalingkan wajah nya ke samping

"Dia gak bisa di bandingin dengan lo, lo itu terlalu sempurna dan pantas menetap di hati gua selama nya" ucap Billal menatap Arumi yang berpaling

Arumi tersenyum lebar mendengar perkataan itu, senyum nya tak bisa di lihat oleh Billal karena ia memalingkan wajah nya, namun Billal tak habis akal, Arumi yang tak menyadari ada sepion kiri di hadapan nya, hingga Billal bisa melihat senyum nya dari sepion itu.

"Arumi Arumi jangan sembunyi sembunyi dong, dengan suami aja gak berani natap" ucap Billal tertawa

Mereka menyusuri jalan menuju vila, cuma 30 menit untuk sampai, mereka berdua menikmati jalan saat itu yang tampak cahaya sore menghampiri. Saat itu pukul 16.35 sore.

👑👑👑

"Rum.. Gua ada meating di salah satu cabang prusahaan di sini, jadi mungkin gua pulang malam, lo kunci aja pintu, gua bawa kunci cadangan nya" ucap Billal saat masuk ke vila

"Eehh!! Takut lah!! Kuntilanak nya gimana?!!" ucap Arumi histeris

"Gak usah takut, ada mbok Siti yang akan nemani kamu" ucap Billal sambil membuka kemeja hitam nya.

Arumi belum menyadari bahwa Billal sudah bertelanjang dada, Arumi saat itu sedang membelakangi Billal, begitu banyak otot perut bertebaran, atau sering orang sebut dengan roti sobek.

"Mbok Siti siapa?" ucap Arumi yang masih membelakangi

"Istrinya pak Guntur" ucap Billal mengibas ngibaskan kertas koran di hadapanya

"Oke deh" ucap Arumi memutar tubuh nya mengarah ke Billal

"Aaaahhhhgg!!!!!" teriak Arumi seketika menutup kedua mata nya

"Kenapa lu?" ucap Billal mendekat ke Arumi

"Lo ini!! Menistakan mata gua yang suci!!!" ucap Arumi dengan menutup mata erat erat

"Gua panas, lagi pula keren kan tubuh gua, banyak kotak kotak nya, coba liat" ucap Billal terkekeh

"Iihh!! Gak mau!!" ucap Arumi berlari menuju kamar

"Ada yang salah ya?" ucap Billal menatap tubuh nya sendiri

👑👑👑

"Gara gara lo nih mata gua gak suci lagi!" bentak Arumi saat melihat Billal masuk yang sudah memakai kemeja nya lagi

"Siram pakai minyak kemenyan aja" ucap Billal dan duduk di pinggir tempat tidur

"Manggil hantu nama nya!!!" ucap Arumi dengan kesal

Arumi mengusap muka nya dengan air terus menerus. Hingga membuat dress pink yang ia pakai basah. Saat itu ia telah mengganti pakaian nya.

"Rum.. Pijitin pundak gua dong" ucap Billal dengan memegang pundak nya yang merasa sakit

"Gak mau!" ucap Arumi dengan ketus

"Berdosa nya anda" ucap Billal dengan menatap wajah Arumi

"Pokok nya enggak!" ucap Arumi melototi Billal

"Gak boleh gitu lah ama suami sendiri, marah allah tau" ucap Billal bagai pak ustadz

Arumi menggelengkan kepala nya, namun Billal tak henti berusaha.

"Please.." ucap Billal dengan membuat gaya imut

"Iya iya" ucap Arumi mendekat dan duduk di belakang Billal

Arumi memijat Billal dengan pelan, dari mulai pundak kanan ke pundak kiri, mungkin ia keturunan seorang tukang urut, jadi pijitan nya sangat sempurna.

"Nenek lu tukang urut ya rum?" ucap Billal seketika

"Gak, Nenek gua buka warteg" ucap Arumi dengan terus memijit

"Kok bisa enak gini ya di pijit sama istri tercinta" ucap Billal terkekeh

"Iya lah tangan gua kan ajaib" ucap Arumi dengan bangga

"Ooh ya? Boleh minta tolong pijit perut gua, lagi sakit nih" ucap Billal membalik badan nya ke arumi dan langsung mengganti posisi duduk nya menjadi tiduran terlentang di tempat tidur.

"Enggak!!" ucap Arumi yang menahan tangan Billal yang mencoba menyingkat kan kemeja nya

"Gak apa apa" ucap Billal tersenyum

"Billal!! Gak mau!" rengek Arumi

"Lo kan pernah liat otot perut papa" ucap Billal membawa bawa Musab-ayah Arumi yang tubuh nya tetap atletis walau sudah tua.

"Beda persoalan!! Dia kan bapak nya gua, jadi gak masalah!!" ucap Arumi

"Dan ini suami lo Arumi, udah mukhrim" ucap Billal tersenyum

"Gak mau" ucap Arumi menjauh

"Ya udah kalau gak mau, sini gua mau kasih sesuatu sebagaikan ucapan terima kasih atas pijatan nya" ucap Billal berdiri dan berjalan mendekati Arumi

Billal mengeluarkan dompet nya dari kantong celana nya, Arumi yang melihat itu langsung mendekat, ia bagai anak kecil yang setiap melakukan kebaikan harus di upah dengan uang sebagai uang jajan.

"Asiikk! Dapat tambahan uang belanja" ucap Arumi mendekat dan mengancungkan tangan nya didepan dada.

Billal menarik uang berwarna merah dua puluh lembar.

"Yeeh" ucap Arumi bersorak dan tak sabar mengambil uang itu

Namun yang Arumi dapat bukan lah uang itu, tapi ciuman singkat di pipi nya, uang itu ia masukan kembali ke dompet kulit hitam di tangan nya.

"Iiih!! Billal!! Kok di cium!?!" ucap Arumi kesal dan memegang pipi nya itu

👑👑👑

Perjodohan [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang