32. beruang ✔

2.7K 97 20
                                    

"Lo mau tau gak rekan bisnis gua siapa?" ucap Billal dengan duduk di samping Arumi yang sedang berbaring sambil menonton tv yang ada di kamar mereka

"Siapa?" ucap Arumi yang masih menatap tv itu

"Reva!" ucap Billal semangat

"Heeh?!" seketika Arumi terkejut dan menatap wajah Billal lekat

"Iya, Reva, baik banget sih dia, dia mau menjalankan bisnis sama kita" ucap Billal dengan memuji muji perempuan itu

"Ekhem!! Senang banget ye?" ucap Arumi dengan suasana hati yang mulai memburuk

"Yah senang lah, kita kan bisa memulai menyingkirkan rumor buruk itu" ucap Billal dengan wajah berseri seri dengan di lengkapi senyum yang indah

"Senang gara gara itu, atau senang gara gara akan sering ketemu dia?" ucap Arumi menatap wajah Billal tajam

"Eeh enggak lah, buruk sangka terus sih" ucap Billal terkekeh

"Awas aja lu!" ucap Arumi kesal

"Ayolah jangan cemburu buta gitu dong" ucap Billal menatap Arumi dengan tersenyum

"Hm" raut muka Arumi mulai berubah

"Sayang ku, jangan ngambekan iihh" ucap Billal mengelus pipi Arumi

"Iyaa" ucap Arumi singkat dan langsung pergi keluar kamar

"Rum.. Mau kemana?" ucap Billal menatap punggung istri nya yang mulai hilang saat ia pintu itu di tutup kembali

Malam itu sunyi, angin petanda hujan akan datang saat itu juga, saat itu pukul 23.52 hampir tengah malam. Semua orang saat itu sudah tidur dengan lelap.

"Rum.." Billal menyusuri rumah mencari keberadaan Arumi yang sudah lama tak kembali lagi ke kamar

Billal mulai khawatir jika mungkin Arumi mengalami sesuatu yang buruk.

"Arumi.." ucap Billal lagi

Billal masuk ke dapur namun tak ada satupun orang di sana, ia berjalan pergi mencari ke tempat lain.

"Gak ada nih Arumi di sini..." ucap Billal mulai berjalan ke luar dapur

"Billal gua di sini!!" suara Arumi mulai terdengar

"Hah? Mana ni orang?! Suara nya ada orang nya kagak ada" ucap Billal memandangi setiap sudut dapur

"Gua di bawah!" suara itu kembali terdengar

Seketika Billal menundukan kepala nya ke arah lantai dan melihat Arumi duduk selonjor di lantai itu.

"Kenapa lo di sana? Cari tikus?" ucap Billal heran dan langsung berjongkok menghampiri Arumi

"Iiss!! Kaki gua keram!! Gimana nih?" ucap Arumi panik tak bisa berdiri

"Tidur sana aja, hehe" ucap Billal dengan terkekeh

"Gua gak sedang bercanda Billal!" ucap Arumi kesal sambil memenggang kedua kaki nya yang mati rasa

"Udah sini gua gendong aja" ucap Billal

Billal mengangkat Arumi dengan kedua tangan nya, ia meletakan salah satu tangan Arumi melingkar di leher nya.

"Cepetan ke kamar" ucap Arumi

"Eeh emang nya kita main malam ini?" ucap Billal sambil terkekeh

"Bukan gitu tau!! Dasar kotor tu pikiran!!" ucap Arumi bertambah kesal

"Terus?" ucap Billal sambil melangkahkan kaki nya menuju kamar

"Lo kan lagi gendong gua, malu tau kalau sampai di liat orang!" ucap Arumi

"Ooh gitu, kira iin mau itu" ucap Billal

Mereka menyusuri lorong rumah itu, karena rumah yang bagaikan istana yang sangat luas.

"Ooh ya, kalau boleh, gua minta jatah ya malam ini?" ucap Billal tertawa kecil

"Iiss dasar!!"

"Gimana mau gak?" ucap Billal dengan tersenyum lebar

"Terserah" ucap Arumi dengan satu kata mematikan

"Jadi boleh ni?" ucap Billal menatap Arumi dengan simis

"Ho'oh"

👑👑👑

"Dzaki, coba bangunin dua beruang itu, kenapa belum bangun" ucap Sinta pada anak nya

"Asiap, eeh beruang itu maksud nya kak Billal sama kak Arumi kan?" ucap Dzaki

"Iyaa"

Semua orang penghuni rumah sudah bersiap untuk sarapan pagi, kecuali mereka berdua. Saat itu pukul 06.35 pagi.

Dzaki berjalan menuju kamar Billal, pintu kamar tertutup rapat seperti biasa.

"Kak!!" panggil Dzaki sambil mengetuk ngetuk pintu

"Kak!!!" panggil Dzaki semakin keras

Lalu tak lama kemudian pintu itu terbuka, dan menampakan sosok laki laki memakai celana pendek, dan bertelanjang dada bagaikan tuyul saja.

"Sarapan!" ucap Dzaki sebelum ia kena tendang oleh Billal

Memang biasa nya kalau Billal di bangunin sama orang dengan cara kasar, ia akan langsung menendang orang tersebut.

"Mandi dulu!" teriak Billal dan langsung masuk ke kamar lagi.

Dzaki berjalan menuju meja makan, dan melanjutkan menyantap sarapan nya.

"Gimana?" ucap Danish

"Mandi"

"Oo"

"Udah bi, umi, Dzaki berangkat ya, assalamualaikum!" ucap Dzaki dan langsung menyandang tas nya pergi dengan melajukan motor nya.

"Waalaikumsalam" ucap semua orang di meja makan itu.

👑👑👑

Perjodohan [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang