"Halo semua" ucap Nasyifa masuk ke kediaman Rezata
"Halo" ucap semua orang yang sedang berada di ruang keluarganya
"Mana Arumi nih?" ucap Nasyifa semangat
"Bisa, di kamar nya" ucap Afnan
"Nas, coba ajak dia jalan jalan ke luar, gak baik untuk ibu hamil tidak melakukan aktivitas" ucap Risa khawatir
"Oke kak" ucap Nasyifa dan berjalan menuju ke kamar Arumi
"Ooh ya kak, USG yang kedua Arumi belum ya?" ucap Nasyifa kembali lagi
"Belum, nanti sore, bareng kakak" ucap Risa
"Boleh gak nih aku aja yang temenin dia USG?" ucap Nasyifa
"Iyaa, tapi inget! Jaga tuh temen!" ucap Afnan
"Oke kak!" ucap Nasyifa dan langsung berlari menuju kamar Arumi.
Nasyifa melihat Arumi yang seperti biasa duduk merenung di atas tempat tidur.
"Eeh! Jangan merenung terus napa!" ucap Nasyifa dan langsung duduk di samping Arumi
"Eeh ada lo" ucap Arumi mencoba tersenyum
"Rum.. Udah lah.. Jangan lo tangisi laki laki itu.. Lo inget, di sini ada dua nyawa lagi bersama lo" ucap Nasyifa dengan tersenyum
Memang Arumi sedang mengandung bayi kembar.
"Iya, gua inget" ucap Arumi
"Dah Lo ikut gua! Kita jalan jalan" ucap Nasyifa dengan membantu Arumi berdiri
"Ke?" ucap Arumi bingung
"Kita olahraga sedikit, sudah itu USG" ucap Nasyifa semangat
Mereka pergi ke luar rumah, Arumi di ajak lari lari kecil mengelilingi halaman belakang.
"Hai bumil " seseorang memanggil Arumi
"Lah kok lo di sini?" ucap Arumi heran
"Gua yang akan jadi bodyguard lo" ucap Leo menghampiri mereka
"Dah yok kita pergi!" ucap Nasyifa semangat sambil menggandeng tangan Arumi
👑👑👑
"Hari ini kita akan tau nih tentang jenis kelamin anak lo! Penasaran gua" ucap Nasyifa
Mereka sedang menunggu giliran, antrian hari itu cukup panjang.
"Ibu Arumi Nasha Rezeta" panggil suster itu menghampiri
Sekarang giliran Arumi cek USG. Nasyifa menemani Arumi di dalam sana.
"Sekarang kandungan ibu sudah memasuki usia 20 minggu atau 5 bulan, Bayi yang ibu kandung sehat, tapi masalah ibu mengalami bayi sungsang" ucap dokter kandungan itu
"Kenapa dok?" ucap Nasyifa
"ibu Arumi jarang melakukan olah raga atau aktivitas" ucap dokter itu lagi
"Lalu bagaimana dok?" ucap Nasyifa
"Sebaik nya lakukan yoga kehamilan" ucap dokter itu
"Baiklah dok" ucap Nasyifa
"Dan jenis kelamin bayi kembar ibu adalah perempuan dan laki laki" ucap dokter itu sambil tersenyum
"Lah? Lengkap nih" ucap Nasyifa sambil terkekeh
👑👑👑
"Kita makan siang dulu ya" ucap Nasyifa menatap Arumi
Matahari sudah ada di atas kepala mereka, itu sekitar pukul 12.00 siang.
"Iya, gua laper" ucap Leo yang berdiri di samping nya
"Eeh! Gua nanya Arumi! Bukan lo!" ucap Nasyifa terkekeh
"Gua ikut aja" ucap Arumi berjalan dengan santai
Mereka menuju restoran terkenal dekat rumah sakit.
Seketika pandangan Arumi tertuju pada sepasang manusia di sebrang sana. Laki laki yang ia kenal sedang merangkul wanita di samping nya.
"Ooh Billal" ucap Arumi Menatap hal yang tak sedap di pandang itu
Mereka sedang bercanda ria, ia pun tak pernah melihat Billal sebahagia itu ketika bersama nya.
"Eeh rum! Lo lagi liat apa?" ucap Nasyifa menatap Arumi yang terdiam di sana
"Eh? E-nggak kok" ucap Arumi dengan langsung berjalan kembali.
Mereka bertiga masuk ke restoran itu, duduk di sisi kanan dekat dengan jendela besar.
"Eeh tunggu dulu!" Tiba tiba Leo memberhentikan Arumi yang ingin duduk di kursi itu.
"Kenapa?" ucap Arumi bingung
Leo menarik kursi itu mundur ke belakang lalu berkata " perut lo buncit, nanti gak muat pas duduk " ucap Leo terkekeh
"Iya iya" ucap Arumi dan langsung duduk di kursi itu.
Perut Arumi memang lebih besar dari pada ibu ibu hamil 5 bulan biasa, ya itu juga karena ia mengandung anak kembar.
"Lo tau gak! Kita dapet dua pasangan!" ucap Nasyifa semangat
"Maksud nya?" ucap Leo bingung
"Tuh cewek sama cowok" ucap Nasyifa terkekeh
"Lah? Gak nyangka gua!" ucap Leo tertawa
"Oh ya rum! Lo besok ikut gua ya, kita yoga di tempat temen gua aja" ucap Nasyifa
"Iya, terserah lu" ucap Arumi
👑👑👑
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan [END] ✔
Romance[Follow dulu sebelum baca] Belum revisi!! Nikah? Lewat perjodohan? Itu yang harus mereka alami. Ini cerita kehidupan pernikahan mereka. Kata semua orang, cinta karena paksaan tak akan bertahan lama, cinta karena perjodohan itu rapuh, entah apakah it...