48. Akhir kisah kita ✔

6.2K 115 5
                                    

Seorang laki laki bermasker hitam sedang berlari pagi. Ia mengelilingi komplek yang tak asing lagi. Itu adalah komplek kediaman Rezata.

"Semoga bisa bertemu dia" ucap laki laki itu sambil berlari lari kecil.

Lalu mata nya menangkap sosok perempuan di depan sana, ia berjalan santai sambil terus memegang perut buncit nya, itu adalah Arumi.

"Itu dia" ucap nya sambil berlari dengan bahagia

Dari sebrang sana, ada mobil hitam yang berhenti. Ia sangat tau mobil siapa itu. Ia langsung berlari mendekat ke Arumi.

"Rencana busuk lo pasti akan terbongkar!!" ucap laki laki bermasker menatap mobil itu dan mempercepat lari nya menuju tempat Arumi berdiri.

Seketika mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi ke arah Arumi yang sedang menatap langit yang indah pagi itu.

"Arumi awas!!" teriak laki laki itu sambil berlari cepat

Arumi yang seketika sadar atas panggilan itu, ia menatap ke depan, lalu melihat sebuah mobil melaju kencang ke arah nya.

Satu tarikan dari seseornag menyelamatkan nyawa nya, mobil yang ingin menyelakai Arumi menabrak pohon di depan sana.

"Polisi!!" teriak laki laki bermasker itu

Seketika semua polisi muncul, para polisi memang sudah ada di sekitar sana, mereka seakan sudah mengetahui apa yang akan terjadi hari ini.

Para polisi mengepung mobil itu, dan mencoba menangkap orang yang mengemudikan nya.

"Lo gak apa apa rum?" ucap laki laki itu

"Iya gak apa apa" ucap Arumi

"Makasih, kalau gak ada lo, udah gak tau nasib gua" lanjut Arumi sedikit syok dengan kejadian tadi

"Iya sama sama" ucap laki laki itu

Para masyarakat sudah berkumpul di sana, mereka menghampiri Arumi dan menanyakan keadaan nya, ya itu juga karena Arumi adalah anggota keluarga terpandang di sana, jadi banyak orang yang mengenal nya.

"Oh ya, lo tau nama gua?" ucap Arumi binging

Laki laki itu tidak menjawab, ia berlari ke ke arah para polisi, dan membantu menangkap dalang dalam semua ini.

"Keluar lo!!" teriak laki laki itu

Dan dalang dari semua ini keluar dengan di kepung para polisi bersenjata lengkap.

"Reva?!" Ucap Arumi menatap seorang perempuan di sana.

"Kamu di tangkap!!" ucap para polisi dan segera membawa Reva menggunakan mobil polisi yang baru sampai di tempat kejadian.

"Awas aja lo!" ucap Reva menatap laki laki bermasker itu.

Laki laki bermasker itu juga ikut ke kantor polisi sebagai saksi.

"Siapa laki laki itu? Seperti nya gua kenal" ucap Arumi menatap laki laki itu yang ikut masuk ke mobil polisi

Tiba tiba saja seluruh keluarga Athaillah dan keluarga Rezata ada di sana. Seketika Arumi bingung dengan itu.

"Lah kok? Kenapa kalian di sini?" ucap Arumi berdiri di dekat mereka

"Kita ke kantor polisi saja, semua akan jelas di sana" ucap Musab membawa anak nya

👑👑👑

Mereka sudah ada di kantor polisi, Arumi pun di minta memberikan kesaksian nya.

Lalu laki laki itu berjalan ke arah Arumi dan keluarga nya, ya kedua keluarga nya, yaitu keluarga Athaillah dan Rezata.

"Menantu ku, kau tidak apa apa?" ucap Danish khawatir

Arumi mengangguk kecil, ia masih bingung dengan semua ini.

"Lebih baik lo pergi ke rumah sakit dulu" ucap laki laki itu yang masih saja menggunakan masker.

Ia seakan kenal dengan laki laki itu, namun ia sungguh tidak mengetahui siapa dia.

"Terima kasih pak, selama ini sudah membantu kami" ucap seorang polisi menghampiri kami

"Iya sama sama" ucap laki laki bermasker

Polisi itu juga selama ini mencari tau tentang kasus teror dulu.

"Saudari Reva adalah tersangka dalam semua kasus yang menimpa kalian selama ini, ia yang sudah membuat teror, menyebarkan rumor palsu yang berakibat buruk pada perusahaan bapak, dan yang mencoba melakukan pembunuhan berencana" ucap polisi itu

"Ia akan terkena pasal berlapis dan akan di hukum seberat berat nya" lanjut polisi itu

"Segera tangani dengan sebaik baik nya pak" ucap Danish dan polisi itu pergi meninggalkan mereka.

"Lo siapa?" ucap Arumi menatap laki laki itu

Laki laki itu hanya diam, ia tidak menjawab.

"Lo Leo kan?!! Biasa banget ya lo njahilin gua gini!! Cepet buka masker lo!" ucap Arumi kesal dengan teka teki ini.

Para keluarga hanya tertawa, mereka tersenyum dengan tingkah Arumi. Mereka seakan tau siapa laki laki itu.

"Kalian tau siapa dia?" ucap Arumi menatap mereka

"Kami tau semua nya" ucap mereka tertawa

"Iih!! Leo!! Ngapain dah lo pakai masker segala!! Cepetan jelasin!! Gua bingung!!" ucap Arumi memukul dada laki laki bermasker itu.

"Rum!! Lo gak apa apa!!" ucap Nasyifa yang tiba di kantor polisi

Arumi menoleh menatap Nasyifa, namun ia tak tertuju pada nya tapi pada Leo yang ternyata bersama Nasyifa.

"Lah?!" ucap Arumi terkejut

Arumi kembali menatap laki laki bermasker itu.

"Maaf pak, Saya kira kamu teman saya" ucap Arumi

"Gak apa apa, gua memang teman lo" ucap laki laki itu

"Temen? Siapa?" ucap Arumi bingung

Lalu laki laki itu membuka masker yang selama ini ia kenakan.

"Temen hidup lo!" ucap laki laki itu tersenyum.

"Billal?" ucap Arumi dengan sangat terkejut

"Sihlakan kalian bicara" ucap Nasyifa terkekeh

"Lo tau juga?!!" ucap Arumi menatap Nasyifa kesal.

"Iya dong!" ucap Nasyifa semangat

Tiba tiba tangan Arumi di tarik pelan oleh Billal menuju luar kantor polisi. Mereka berdiri di sana, saling menatap.

"Maaf" satu kata keluar dari mulut Billal sambil megang kedua telinga nya

"Ha?" ucap Arumi bingung, bahkan sangat bingyo.

👑👑👑

Belum and ya, satu part lagi, tungguin ya.

see you

Perjodohan [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang