16. penggoda para jomblo ✔

6.4K 163 13
                                    

[Vila Athaillah]

"Jailangkung" usul Billal

"Gila ya lo!! Kuntilanak berkeliaran!! Main jailangkung pula?!!" ucap Arumi dengan nada tinggi

"Terus apa dong?" ucap Billal bingung

"Truth or dare" ucap Arumi kepada Billal

Mereka sedang mencari permainan yang cocok dikala bosan menggebu.

"Boleh tuh, yok main" ucap Billal

Mereka duduk di lantai, Billal membawa botol kaca bekas sirup yang kosong ke tengah tengah mereka.

"Oke mulai" ucap Arumi memutar botol kaca itu

Botol menunjuk ke arah Billal. Bagaikan seperti hati Arumi yang ingin bertanya banyak hal dan memberi tantangan paling seru.

"Lo pilih apa?" ucap Arumi menopang dagu

"Hmm, truth" ucap Billal dengan percaya diri

"Oke, pertanyaan nya adalah hal Apa yang paling lo takuti ?" ucap Arum

"Takut kehilangan orang yang gua sayang" ucap Billal dengan tersenyum

"Dasar!! Bucin!" ucap Arumi tertawa sambil memutar botol

Botol itu mengarah ke arah Billal untuk kedua kali nya.

"Dare" ucap Billal singkat

"Lo harus.. Temenin gua ke mall besok!" ucap Arumi tersenyum lebar

"Hedeh.. Gua di sini untuk ketenangan dari kehidupan kota, tapi malah ngajak liat gedung tinggi lagi" ucap Billal cemberut

"Iya dong, hidup wanita itu hampa jika gak di temenin mall, lama lama stres jadi butuh cuci mata, emang kalau cowok mungkin lain ya hiburan nya, awas aja lo cari kesenangan di luar sana!" ucap Arumi dengan panjang lebar

"Dapet ceramah istri tengah malam gini ya rasa nya? Dan kata Nasyifa lo itu gak masalah kalau gua berpaling dari lo, tapi yang sekarang gua liat kok beda ya?" ucap Billal dengan menyipitkan mata.

"Sekarang semua nya berbeda!" ucap Arumi dengan nada sedikit tinggi

"Jadi sekarang lo udah suka sama gua?" ucap Billal tersenyum lebar

"Udah udah! Kita lanjut main aja!" ucap Arumi dengan menunjuk botol yang menjadi saksi bisu percakapan mereka.

Billal memutar botol itu dengan kencang, berharap selanjutnya Arumi.

"Yaah gua lagi!!" ucap Billal kecewa saat ditunjuk botol itu

"Hehe tu botol udah kesemsem ama lu, jadi nya gini deh" ucap Arumi tertawa

"Truth" ucap Billal seketika

"Lo punya mantan?" ucap Arumi dengan semangat karena pertanyaan itu yang sangat ingin ia tanyakan

"Punya" ucap Billal dengan menatap wajah Arumi yang keceriaan nya seketika memudar

"Udah ah.. Gua capek mau tidur" ucap Arumi cemberut dan langsung berlari menuju kamar

"Jadi gua bukan orang pertama yang duduk di hati Billal" ucap Arumi di dalam hati nya yang terasa sakit

"Lah kok gitu?" ucap Billal bingung dan langsung mengejar Arumi

Langkah Billal lebih cepat dari pada langkah Arumi, hingga ia bisa berlari setara dengan Arumi, Arumi yang mencoba menutup pintu, namun kekuatan nya kalah telak dengan Billal, hingga Billal masuk ke kamar itu.

"Lo kenapa?" ucap Billal mendorong Arumi pelan ke sudut dinding dan menghadang nya dengan kedua tangan mendekap di dinding itu

"Enggak apa apa kok" ucap Arumi yang menyembunyikan Kesedihan nya

"Lo marah karena hati gua sebelum nya udah ada nama orang lain?" ucap Billal menatap mata Arumi yang berkaca kaca

"E-nggak kok" ucap Arumi memalingkan wajah nya

"Mata lo mengatakan itu semua" ucap Billal

"Rum.. Tatap mata gue dulu" ucap Billal lagi

Namun Arumi tak menghiraukan, dia tak bisa menatap mata laki laki itu.

"Rum.. Asal lo tau, walau lo bukan wanita yang pertama di hati ini.. Tapi ketahuilah, lo orang terakhir yang akan menetap di hati ini" ucap Billal menghapus air mata Arumi yang sudah mengalir.

Arumi masih diam, tak ada kata maupun gerak yang menjawab.

"Gua janji gak akan selalu setia bersama lo sampai maut memisahkan kita" ucap Billal dengan tersenyum

Arumi tetap diam, kebahagiaan nya atas kata kata manis itu mulai bereaksi, namun tidak di keluarkan.

"Lo mau gua peluk?" ucap Billal membentangkan kedua tangan nya

Arumi menggelengkan kepala nya bertanda tidak. Namun tuhan dan alam semesta menunggu pelukan itu. Seketika suatu hal membuat Arumi memeluk Billal kuat.

Mati lampu

"Billal!!" teriak Arumi takut karena kegelapan seketika itu

Arumi memeluk tubuh di depan nya itu, membuat Billal tersenyum lebar.

"Lo liat kan, allah dan alam semesta merestui kita" ucap Billal mendekap erat tubuh ramping Arumi.

"Jangan bercanda dulu!! Cepet cari lilin!!" rengek Arumi tanpa melonggarkan pelukan nya

"Ikuti gua ke bawah" ucap Billal menghidupkan lampu di ponsel nya

Arumi masih memeluk tubuh kekar itu erat erat. Itulah derita orang yang terlalu takut dengan kegelapan. Apa lagi vila ini berada di tengah hutan.

"Arumi.. Longgarin dulu tuh pelukan, kalau mau meluk, nanti pas tidur" ucap Billal dengan terkekeh

"Iih, gak mau! Takut!!" ucap menghentakan kaki nya sebal

"Oke lah, nih pegang ponsel gua" ucap Billal memberikan ponsel nya yang sedang mode senter on.

Setelah Arumi memegang ponsel itu erat, tiba tiba Billal menggendong Arumi, dan segera berjalan menuju nakas tempat lilin di simpan. Arumi hanya diam, ia tak berkutik, ia menatap wajah Billal yang terkena sinar cahaya ponsel, ia memang menyadari betapa tampan suami nya itu.

Billal mengambil lilin dari nakas itu, dan berjalan menuju dapur, Billal menghidupkan kompor untuk membakar sumbu lilin itu. Arumi turun dari gendongan nya agar Billal bisa membakar sumbu lilin itu.

"Masukin ponsel gua ke kantong, dan pegang lilin ini" ucap Billal memberikan lilin di tangan nya itu.

Arumi memasukan ponsel Billal ke kantong jaket yang ia kenakan, lalu memegang erat lilin itu. Billal kembali menggendong Arumi menuju kamar, tapi sebelum itu ia memastikan pintu terkunci rapat.

"Udah cepat tidur" ucap Billal mengelus puncak kepala Arumi dengan tangan nya setelah meletakan Arumi ke tempat tidur.

Billal tidur di samping nya, namun Billal belum akan tidur sebelum Arumi bisa tidur. Hujan rintik membuat alunan lagu tidur untuk Arumi. Tangan Billal yang tak henti mengelus puncak kepala arumi, dan malam itu, saat itu untuk pertama kali nya mereka tidur berdekatan, dan tangan Arumi selalu menggandeng tangan kiri Billal.

"Selamat malam" ucap Billal dengan mencium kening istri nya yang sudah tertidur lelap.

👑👑👑

Perjodohan [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang