11. malam pertama? ✔

10.6K 180 47
                                    

Billal keluar dari kamar mandi, dan untung saja Arumi sudah menyimpan lingerie merah itu.

Arumi yang dari tadi masih terduduk di dekat tumpukan hadiah itu. Melihat Billal di hadapan nya, menatap nya dengan mata menyala.

"Semoga enggak!!" hati Arumi berteriak dengan wajah tertunduk

"Lo tidur aja di sini, gua ke kamar tamu" ucap Billal yang menenakan kaos hitam polos dengan celana kain panjang.

Arumi menganggukan kepala nya, hati nya sedang berpesta pora karena Billal tidak akan tidur sekamar dengan nya. Billal berjalan ke arah pintu, tapi entah mengapa pintu itu tidak bisa di buka, Billal terus berusaha namun terus tak bisa di buka. Arumi yang mendengar pukulan pintu, ia berdiri menghampiri Billal.

"Kenapa pula ni pintu!!!" ucap Billal mencoba membuka nya

"Kenapa?" ucap Arumi menghampiri

"Pintu gak bisa di buka!" ucap Billal mencoba menarik pintu itu

"Kalian tidur sana saja, jangan ada yang keluar, kami sudah mengunci pintu nya dari luar!" teriak dua orang dari luar

"Abi.. Umi.. Buka dong!!" teriak Billal

"Kalian jalani saja!" ucap Danish dan Sinta

Mereka terdiam, berfikir apa yang harus mereka lakukan, malam yang terburuk tiba.

"Lo tidur di sebelah kiri, dan gua di sebelah kanan" ucap Billal dan langsung pergi ke tempat tidur

"Lo tidur di lantai aja!" ucap Arumi kesal

"Enak aja, ini kan kamar gua!" ucap Billal dengan menggerutu

"Iiss!!" ucap Arumi kesal dan berjalan menuju tempat tidur

"Jangan masuk ke wilayah gua ya!" ucap Billal tidur membelakangi Arumi

"Siapa juga yang mau!" ucap Arumi dan meletakan bantal di tengah tengah tempat tidur itu.

Mereka tidur saling membelakangi, Billal mematikan lampu karena ia tak bisa tidur jika dalam keadaan terang.

"Aaaaggggh!!!" teriak Arumi seketika

"Lo kenapa?" ucap Billal dan menghidupkan lampu itu kembali

"Jangan mati in lampu!! Gua takut gelap!!" ucap Arumi kesal

"Lah?! Gua gak bisa tidur kalau terang!!" ucap Billal menimpali kata kata Arumi

Mereka berdebat selama 20 menit, mendebatkan tentang lampu.

"Udah... Udah... Oke lampu gak gua mati in!" ucap Billal kesal

"Makasih!" ucap Arumi dan langsung tidur

Billal berdiri menuju lemari pakaian nya. Ia mengambil kain penutup mata untuk tidur berwarna hitam, ia kembali menuju tempat tidur, ia memakai penutup mata itu, dan lanjut tidur.

👑👑👑

Pagi menghampiri, namun pagi itu akan di sambut teriakan dari dua orang yang masih tertidur.

Tangan kiri Billal berada di bawah kepala Arumi, sedangkan tangan kiri Arumi memeluk lekat tubuh di samping nya, bantal yang sebelum nya berada di tengah mereka, terpental ke lantai. Kepala Arumi tersandar di dada bidang yang langsung menuju detak jantung Billal.

"Huahgh!" ucap Billal mengeliat dengan mencoba mengangkat tangan nya

Billal sadar tubuh nya di timpa sebuah benda yang membuat dia tak bisa bergerak. Saat melihat apa yang menimpa nya, mata nya terbuka lebar.

"Astaghfirullah, kenapa ni orang?!" ucap Billal dengan suara kecil melihat Arumi tidur dengan memeluk nya

Billal di buat tak bisa bergerak, bagaimana mungkin ia membangunkan Arumi, ia terus berfikir, tatapan Billal jatuh menatap wajah Arumi yang sangat sejuk di pandang dengan rambut panjang ikal nya yang sedang menempel bagai lem di dada nya.

"Cantik" kata kata itu keluar dari mulut nya

Azan subuh berkumandang, Arumi yang tadinya sangat lelap, tiba tiba terbangun, ia mendengar detakan kencang di bawah telinga nya, yang tak lain detak jantung Billal. Arumi langsung menatap ke atas, ia melihat Billal yang terdiam tak bergerak dari tadi.

"Aaaahhgg!!!!" teriak Arumi memenuhi seluruh ruangan kamar itu

Arumi langsung melompat dari tempat tidur, ia mengambil selimut yang tergeletak di atas kasur itu, dan menutup tubuh nya dengan selimut itu.

"Apa yang lo lakuin ke gua?" ucap Arumi dengan nada tinggi

"Gak ada" ucap Billal santai yang masih duduk di tempat tidur

"Kenapa lo meluk gua?!!" ucap Arumi dengan nada yang lebih tinggi

"Siapa juga yang meluk lo, malah lo yag meluk gua" ucap Billal dan langsung berjalan ke kamar mandi

"Iiss gak mungkin gua meluk lo!!" ucap Arumi mengelak

"Liat aja foto nya di ponsel gua!!" teriak Billal dari kamar mandi

Arumi berjalan menuju ponsel hitam yang terletak di nakas samping tempat tidur. Ia menyalakan ponsel itu dan membuka galeri foto Billal. Arumi melihat foto nya yang memeluk kencang Billal dari semalam hingga fajar ini, ia sangat terkejut, mengapa ia bisa memeluk laki laki itu, dan Billal menatap kamera sambil tersenyum.

"Dasar!! Senyum iblis!" ucap Arumi melempar ponsel itu ke atas tempat tidur

"Udah liat kan bukti nya?" ucap Billal berdiri di depan Arumi menatap nya  dengan tersenyum simis saat keluar kamar mandi

"Terserah !" ucap Arumi cemberut dan pergi masuk ke kamar mandi dengan hentakan kaki kencang bagai anak kecil yang sedang marah.

👑👑👑

Perjodohan [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang