13. kejutan keluarga ✔

6.3K 176 35
                                    

Beberapa minggu berlalu, Billal dan Arumi memiliki kesibukan masing masing, Arumi mengurus kantor dan pabrik orang tua nya dari pagi sampai sore, sedangkan Billal mengurus restoran restoran yang orang tua nya miliki dari pagi buta sampai malam terkadang ia bekerja lembur, hingga pergi ke luar kota untuk menjalankan bisnis. Saat ini sedang musim hujan, hingga suasana dingin sore itu.

"Rum, laki lo mana?" ucap Nasyifa yang saat itu datang ke kantor nya

"Ke pontianak"ucap Arumi santai dengan menatap komputer di samping nya

" sendiri?" ucap Nasyifa lagi sambil menyerup secangkir teh manis yang ia pegang

"Sama Abi"ucap Arumi

"Syukurlah" ucap Nasyifa menghela nafas

"Emang kenapa?" ucap Arumi menghampiri teman nya yang duduk di sofa merah itu.

"Lah lo gak pernah mikir ya? Sifat lo ke dia kan gak terlalu baik tu, mungkin aja dia akan berpaling ke orang lain" jelas Nasyifa

"Gak masalah buat gua" ucap Arumi

"Iiisss lo itu gak pernah mikir, orang yang tuhan kasih ke lo saat ini adalah orang yang sangat sempurna, baik, ganteng, kaya, mapan, pokok nya luar biasa, masa lo mau buang gitu aja" ucap Nasyifa mengelus dada nya

"Ambil aja, gua gak bisa sama dia" ucap Arumi menepuk pundak Nasyifa

"apa pun alasan nya, kalian pasti akan tetap bersama, karena kalian itu jodoh" ucap Nasyifa menekan setiap kata

👑👑👑

"Mereka berdua selalu sibuk dengan urusan masing masing" ucap Sinta duduk di teras belakang.

"Iya umi benar" ucap Renata yang sedang duduk di samping Sinta

"Bagaimana kalau kita beri mereka hadiah?" ucap Devan saat sampai di sana membawa secangkir kopi.

"Hadiah apa yang membuat mereka menjadi dekat kembali ya?" ucap mereka semua berfikir

"Nah Renata tau!" seru Renata dengan dengan mata menyala

"Apa?" ucap Devan dan Sinta

Mereka berbisik dengan mendekat ke Renata.

"------" bisik Renata

"Nah ini bagus!" ucap Devan setuju

"Ayo kita siap kan semua nya!" seru Sinta cepat

👑👑👑

"Tin! Tin!" bunyi klakson mobil di halaman parkir kediaman Athaillah. saat itu pukul 20.02 malam.

"Paman pulang!! Kakek pulang!!" teriak Alim berlari ke luar rumah

"Kamu rindu paman?" ucap Billal menggendong keponakan nya itu

"Sangat rindu" ucap Alim memeluk paman nya

"Kami juga rindu kalian, karena sudah 3 minggu kalian baru pulang sekarang" ucap Sinta  menemui mereka dengan di ikuti Renata dan Devan

"Iya iya, oh ya mana menantu ku?" ucap Danish menarik koper nya masuk

"Arumi lagi gak enak badan, dia gak mau ke dokter" ucap Renata

"Sakit apa??" ucap Danish bingung dan panik

Namun kepanikan nya tak sepanik Billal, saat mendengar bahwa Arumi tidak enak badan, ia langsung berlari cepat menuju kamar nya.

Billal menerobos masuk, ia melihat Arumi tertidur di atas tempat tidur dengan di tutupi selimut seleher. Billal yang sudah terlalu panik, dan langsung menggendong Arumi di tangan nya untuk membawa nya ke rumah sakit.

"Aaagghh!!! Lo kenapa gendong gua?" ucap Arumi terbangun dengan terkejut

"Lo bandel banget ya!! Diem!! lo harus ke rumah sakit!" ucap Billal berjalan cepat menuju tangga

Arumi terdiam ia menatap wajah Billal yang terlihat begitu khawatir.

"Kenapa dia khawatir ke gua?" ucap Arumi di dalam hati nya

Mereka melintas di depan orang tua nya yang berada di ruang keluarga.

"Umi.. Billal mau bawa Arumi ke rumah sakit dulu" ucap Billal berjalan menuju pintu

"Arumi gak sakit Billal, umi hanya ngetes aja" ucap sinta yang hampir keluar rumah

Billal sekejab berhenti, ia mencerna kata kata itu.

"Billal lepasin gua!" ucap Arumi berbisik

Billal melepaskan dekapan gendongan nya. Mereka berjalan menuju orang tua nya.

"Jadi umi tadi bohong?" ucap Billal

"Iya" ucap sinta santai

"Umi... Malu maluin iihh!" gerutu Billal dengan cemberut

Mereka semua tertawa melihat Arumi dan Billal yang malu setengah mati.

"Abi juga tau?" ucap Billal

"Iya" ucap Danish dengan iringan tawa

"Kami hanya ingin tau seberapa besar cinta kalian" ucap Devan yang duduk di sofa

"Jadi semakin kami lihat cinta kalian semakin tumbuh" ucap Renata

"Dia gak cinta sama gua" ucap Billal menatap wajah Arumi

"Siapa bilang kak Arumi gak cinta sama kakak, kemarin kak Arumi menanyakan semua hal tentang kakak" ucap Dzaki yang baru pulang dari les piano

"Dzaki..." grutu Arumi menatap Dzaki dengan mata menyala

"Apa?! Lo rindu ya sama gua?" ucap Billal tersenyum menatap wajah Arumi yang memerah.

"Enggak" ucap Arumi memalingkan muka nya

"Jadi kami merencanakan bulan madu kalian" seru mereka

"Gua setuju!" ucap Billal semangat menatap Arumi yang menolak

"Gak mau!!" ucap Arumi berlari ke kamar nya.

"Nah gimana dong?" ucap Danish menatap Arumi yang berlari

"Biar panggeran nya yang membujuk" ucap Billal menyusul Arumi

👑👑👑

Perjodohan [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang