"Produk kita sudah di produksi, sebentar lagi akan di jual kembali" ucap Billal dengan duduk di meja rapat kantor nya
"Sekarang kita hanya harus membersihkan nama kantor dan produk lu" ucap Reva duduk berhadapan dengan Billal
"Oke, tapi bagaimana?" ucap Billal bingung
"Kita bisa melakukan itu dengan rencana yang sudah aku susun" ucap Reva menunjukan sebuah berkas
"Oke" ucap Billal sambil membaca setiap lembar berkas itu
Mereka segera pergi menjalankan rencana, semua karyawan sibuk karena ada misi penting sekarang.
"Rendi!! Cepat hubungi setiap wartawan di setiap stasiun tv!" perintah Billal
"Baik bos!!" ucap rendi dan langsung bergerak cepat menelepon setiap nomor stasiun tv.
Rendi adalah salah satu karyawan kepercayaan nya. Ia sudah bekerja dengan Billal sangat lama.
"Dea, Ana!! Persiapkan semua bahan bahan pembuatan makanan di pabrik!!" ucap Billal
"Baik pak!!" ucap mereka tanpa bantahan dan langsung berlari pergi menuju pabrik mereka
"Semua nya ayo bekerja dengan baik seperti yang selama ini kita lakukan!!" ucap Billal semangat
"Siap bos!!" ucap semua karyawan yang ada disana dengan bersemangat
Kantor Billal akan kembali bangkit melawan orang misterius itu yang selama ini merusak semua nya.
"Rev makasih ya, kalau enggak ada lo, pasti sekarang kantor gua udah bangkrut" ucap Billal menatap Reva dengan tersenyum
"Iya sama sama, kita kan teman saling membantu ya pasti nya" ucap Reva dengan memegang tangan Billal
Entah apa yang terjadi pada Billal hari ini, dia biasa nya kalau di sentuh atua menyentuh orang yang bukan mukhrim, ia pasti akan menjauh, tapi tidak dengan apa yang di lakukan Reva, Billal tidak sama sekali ingin melepaskan tangan itu.
"Lo baik banget Rev" ucap Billal dengan menatap Reva seakan sedang menatap Arumi, tatapan yang beda seakan Reva sudah mendapat tempat di hati nya.
"Lo mau makan siang sama gua?" ucap Reva
"Boleh, di cafe depan aja ya?" ucap Billal
"Oke" ucap Reva
Mereka berjalan menuju cafe depan, mereka duduk di dekat jendela sudut kanan paling depan. Sambil menunggu pesanan mereka datang, mereka sesekali berbincang bincang dengan tawa yang setiap saat datang seakan pembicaraan itu sangat lah lucu.
"Lo tau kan kalau gua itu suka banget pelajaran matematika" ucap Reva terkekeh
"Iya gua tau, kan kita satu sekolah terus" ucap Billal
"Ooh ya bil, sekitar 5 atau 6 hari yang lalu, eeh enggak inget gua, pokok nya gua pernah liat Arumi di rangkul sama cowok di mall" ucap Reva seketika
Seketika Billal terdiam, ia setengah percaya setengah tidak. Namun dia sedang dilema percaya pada sahabat sekaligus mantan pacar nya atau dengan istri nya sendiri.
"Gak mungkin lah, mungkin lo salah liat" ucap Billal terkekeh menganggap itu sebagai candaan
"Iya sih, mana mungkin Arumi lakuin itu, maaf ya" ucap Reva
"Iya gak apa apa" ucap Billal tersenyum tipis
Seketika makanan datang tepat waktu untuk menghentikan pembicaraan mereka itu, mereka menyantap makan siang nya masing masing.
"Lo masih inget gak, pas kita pacaran lo pernah bilang bahwa lo pengen suatu hari nanti makan siang sama gua, dan sekarang terwujud" ucap Billal terkekeh
"Iya gua inget" ucap Reva tersenyum
"Kenapa dia ngomongin masa pacaran? Apa Billal memberikan aku kode kode ya?" ucap Reva di dalam hati nya
Billal meminum jus mangga nya, ia habiskan dengan seketika, hingga ada noda di sudut bibir kanan nya.
"Gua bayar dulu ya" ucap Billal tersenyum
"Ada sesuatu di mulut lo" ucap Reva menunjuk noda itu
"Di sini?" ucap Billal dengan mengusap di tempat yang salah
"Bukan di sini" ucap Reva dengan mencontohkan nya menunjuk sudut bibir kanan nya sendiri
"Sini?" ucap Billal dengan salah lagi
"Di sini" ucap Reva dengan langsung mengusap noda itu menggunakan tangan nya sendiri.
Billal terdiam dengan teringat kenangan ia bersama Reva saat masih masa pacaran dahulu.
[Flashback on]
Saat itu mereka duduk di pinggir jalan menikmati jus alpukat dengan tersenyum ria. Mereka masih mengenakan pakaian berwarna putih abu abu itu.
"Dah, yok pulang" ucap Billal menggandeng tangan Reva membantu nya berdiri
Seketika Reva tertawa, ia menyadari noda susu coklat menempel di sudut bibir kanan Billal.
"Kenapa lo ketawa sih?" ucap Billal bingung
"Tu di mulut lo" ucap Reva terkekeh
"Mana?" ucap Billal bingung dan terus menerus mengusap di tempat yang salah
"Nih" ucap Reva seketika mengusap noda itu
Mereka tertawa melihat satu sama lain, mungkin itu adalah suatu kenangan indah yang harus mereka ingat.
[Flashback of]
👑👑👑
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan [END] ✔
Romance[Follow dulu sebelum baca] Belum revisi!! Nikah? Lewat perjodohan? Itu yang harus mereka alami. Ini cerita kehidupan pernikahan mereka. Kata semua orang, cinta karena paksaan tak akan bertahan lama, cinta karena perjodohan itu rapuh, entah apakah it...