20. cup ✔

8K 170 8
                                    

"Gua berangkat dulu ya" ucap Billal setelah menyelesaikan sarapan nya pagi itu

"Iya" ucap Arumi membawa piring kotor ke dapur

Billal berjalan mendekat menuju Arumi yang sedang membersihkan meja makan, ia seakan menunggu sesuatu.

"Gua pergi ya" ucap Billal lagi dengan berdiri di depan Arumi

"Iya" ucap Arumi singkat menatap bingung Billal

"Pergi ya" ucap Billal lagi

"Lo itu kalau mau pergi meating, pergi aja, cukup sekali nanya nya" ucap Arumi menaikan alis nya

"Salim dulu" ucap Billal menjulurkan tangan nya

"Nihh" ucap Arumi langsung menjabat tangan Billal dan menarik nya menuju kepala nya itu.

"Gua cium ya" ucap Billal mendekatkan wajah nya ke Arumi

"Gak!" ucap Arumi melototi Billal

"Jangan nolak istri ku, jodoh ku, sayang ku, cintaku, belahan jiwa ku, bidadari ku.." ucap Billal mendekap pundak Arumi dengan kedua tangan nya hingga sulit bergerak

"Cup cup" bunyi kecupan di pipi kanan dan kiri Arumi

Seketika kedua pipi itu menjadi merah, Billal tertawa melihat pipi istri nya itu.

"Gimana kalau gua cium di sini ya?" ucap Billal menunjuk bibir Arumi dengan jari telunjuk nya

"Iihh!!" ucap Arumi mencoba melepaskan pegangan erat Billal sebelum terjadi sesuatu

"Dah gue pergi dulu ya, nanti aku pulang sekitar pukul sembilan malam" ucap Billal menenteng tas kulit coklat yang berisi berkas berkas

Setelah mobil Billal melaju meninggalkan vila, Arumi duduk di meja makan, sambil memakan buah apel yang ada di sana.

"Yee.. yee.. Yee.. Gua dapet kecupan dari Billal" ucap Arumi tersenyum lebar

👑👑👑

"Mbok Siti pulang aja, Billal sebentar lagi pulang, lebih baik mbok istirahat di rumah, Arumi gak apa apa kok di sini sendiri" ucap Arumi duduk di sofa ruang keluarga

"Oo gitu, mbok pulang dulu ya nak Arumi, kalau ada apa apa, kerumah aja" ucap mbok siti dan berjalan keluar rumah

"Iya mbok, hati hati mbok" ucap Arumi

Arumi masih duduk di posisi semula, ia sedang memainkan ponsel nya membuka media sosial.

"Hmm.." sekerika Arumi berfikir sesuatu

"Gua jahili Billal ah" ucap Arumi

Saat itu sudah pukul 21:15 mungkin Billal sedang di perjalanan, Arumi menunggu Billal pulang.

Tiba tiba bunyi mobil masuk ke halaman vila, Arumi langsung berlari menuju jendela untuk melihat siapa itu. Itu adalah mobil Billal.

Arumi segera menjalankan rencana nya. Arumi berpura pura tidur di sofa. Sofa itu membelakangi pintu masuk, sehingga Billal tidak menyadari bahwa istri nya tidur di sana, eeh bukan tidur tapi pura pura tidur.

Sebelum itu Arumi sudah mematikan lampu lantai bawah. Sudah kebiasaan, sebelum tidur, mereka mematikan lampu lantai bawah dahulu. Arumi menahan rasa takut nya saat itu, agar bisa membalaskan sesuatu.

"Assalamualaikum" ucap Billal pelan setelah membuka pintu dengan kunci cadangan.

"Udah tidur nih Arumi" ucap Billal melihat keadaan rumah sepi, dan lampu sudah di matikan, dan cahaya hanya ada di lantai atas.

Billal melonggarkan dasi yang ia kenakan, ia memencet saklar lampu, hingga lantai bawah kembali terang. Billal berjalan menuju dapur untuk minum.

Billal berjalan menaiki tangga menuju kamar untuk mengganti pakaian dan segera tidur.

Ia sangat terkejut tak mendapati istri nya di kamar, ia panik dan langsung mencari ke seluruh ruang penjuru vila.

"Nah mana ni orang?!" ucap Billal dan langsung memeriksa setiap ruangan

"Di tangkap kuntilanak?!" ucap Billal menuruni tangga

"Rum!" panggil Billal dengan suara sedang

"Arumi!!" ucap nya lagi

Arumi yang sedari tadi masih berada di posisi yang sama, membuat tubuh nya pegal.

"Lama amat ni orang!!" ucap Arumi dengan nenunggu Billal menemukan nya

Arumi cocok sekali menjadi artis, ia memejamkan mata tanpa bergerak sedikit pun, bagai orang yang benar benar tidur.

"Astaga! Tertidur di sini rupa nya" ucap Billal menatap Arumi

Billal menyingkat kan lengan kemeja nya hingga setengah lengan, ia bersiap mengangkat Arumi. Arumi yang memiliki tubuh ringan, hingga sangat mudah untuk mengangkat nya. Tubuh Arumi sekarang berada di dekapan Billal, ia menyandarkan kepala ke dada Billal.

Billal meletakan Arumi ke tempat tidur, ia menarik selimut nya hingga sedada.

"Selamat malam" ucap Billal mendekatkan wajah nya dan mengecup singkat kepala istri nya.

Tangan Billal yang masih memegang tangan Arumi sambil mengelus tangan mulus itu, Billal melepaskan pegangan nya untuk segera mengganti pakaian. Namun saat itu ada yang menarik tangan nya kuat dan membuat ia terjatuh hampir menimpa Arumi. Billal saat itu sedang sangat lelah, dan semua bagian tubuh nya sakit, mungkin itu membuat laki laki berbadan gagah itu bisa tumbang dengan sekali tarikan. Tangan Billal ditarik oleh istri nya sendiri. Wajah mereka bertemu dengan hanya tersisa sedikit jarak. Kedua tangan Billal menopang tubuh nya agar tak menimpa Arumi.

"Eeh lo kebangun?" ucap Billal terkejut dan mencoba menjauh agar tak terlalu dekat dengan Arumi takut kebablasan kata nya.

"Gua pura pura tidur" ucap Arumi dengan tersenyum

"Eeh??" ucap Billal terkejut dan mencoba bangkit dari posisi setengah telungkup dengan topangan kedua tangan itu.

"Cup" tiba tiba kecupan mendarat di pipi kiri Billal dengan cepat sebelum Billal berdiri

"Astaga!!" ucap Billal terkejut dan sekarang sudah berdiri tegap

"Itu balasan karena ciuman lo beberapa hari ini" ucap Arumi yang masih tidur terlentang di tempat tidur.

"Hehe, kok cuma satu?" ucap Billal terkekeh

"Yang penting udah aku balas kan?" ucap Arumi

"Gak adil dong, kan gua udah berpuluh puluh kali, kok lo cuma sekali, cepat amat lagi" gerutu Billal

"Belum saat nya" ucap Arumi singkat dan langsung menarik selimut hingga menutupi wajah nya

"Hah??! Apa maksud nya?" ucap Billal terkejut

"Pikir aja sendiri" ucap Arumi dan langsung diam seribu bahasa

"apa maksud lo.. Lo mau.. Lo.. Sama.. Gua mau-" ucap Billal salah tingkah

"Syutt! Gua mau tidur" ucap Arumi memotong perkataan Billal.

👑👑👑

Perjodohan [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang