43. bumil ✔

5.4K 103 12
                                    

Hari demi hari telah berlalu begitu cepat. Tubuh Arumi yang semakin hari semakin berisi membuat ia merasa akan mengatakan kehamilan nya kepada semua orang.

"Rum.. Tambah berisi kamu.. Gak diet lagi?" ucap Risa, istri kakak nya

"Iya kak, malas diet" ucap Arumi sambil terkekeh kecil.

"Iya nih.. Badan kamu hampir sama dengan Risa" ucap salah satu teman Risa

Mereka sedang berkumpul di salah satu cafe. Arumi sebenar nya di suruh Afnan menemani Risa pergi berkumpul dengan teman teman nya.

"Kak Risa, Arumi pulang duluan ya.. Kata kak Afnan, bentar lagi dia akan sampai" ucap Arumi

"Oo.. Iya gak apa apa, hati hati ya rum.." ucap Risa melambaikan tangan kepada Arumi yang sudah berjalan pergi.

Arumi berjalan menuju tempat ia memarkirkan mobil nya, tiba tiba seseorang memanggil nama nya.

"Arumi!!" panggil orang itu

Lantas Arumi langsung menoleh menatap seseorang yang memanggil nya.

"Lah kenapa lo disini?" ucap Arumi bingung

"Eeh lo yee!! Kagak pernah mau cerita ama gua!! Lo hamil kan?!" ucap Leo sambil berlari menuju tempat Arumi berdiri

Memang benar, Leo lah yang telah memanggil nya tadi.

"Eeh? Lo pasti tau dari Nasyifa kan?!" ucap Arumi

"Hehe, iya" ucap Leo sambil mengacak rambut nya

"Lo kan udah tau nih! Jangan kasih tau orang lain ya!! Awas lo!!" ucap Arumi kesal

"Iya iya" ucap Leo tersenyum

"Dah gua mau pulang, bye" ucap Arumi langsung berjalan menuju mobil nya

"Eeh bumil, Gak boleh nyetir sendiri!" ucap Leo mengejar langkah kaki Arumi

"Bumil apa?" ucap Arumi bingung

"IBU HAMIL" ucap Leo sambil terkekeh

"Oo" ucap Arumi tertawa

"Gimana hubungan lo sama Billal?" ucap Leo

"Hmm, ya gitu lah" ucap Arumi pasrah

"Lo mau bertahan?" ucap Leo yang membuat Arumi melotot

Tatapan tajam menusuk Leo, ia tau perasaan yang Arumi rasakan kini sangat menyakitkan, jadi ia bertanya seperti itu.

"Dah gua mau pulang" ucap Arumi berjalan pergi

"Rum.. Gua gak tega liat lo nangis terus!" seketika teriakan Leo bergema

Langkah kaki Arumi terhenti, air mata nya mengalir. Ia memang tak sanggup mengingat apa yang sudah Billal perbuat pada nya. Itu sungguh menyakitkan.

"Lo mau bertahan sampai kapan rum?!" teriak Leo

Namun Arumi tetap diam, ia tak bisa mengelak bahwa yang Leo kata kan itu adalah fakta.

"Untuk apa lo mempertahankan laki laki brengsek itu!?" ucap Leo

"Karena masih ada cinta untuk nya" ucap Arumi dan langsung meninggalkan Leo

"Lo harus inget rum!! Gua selalu ada buat lo!"

👑👑👑

Arumi menatap Billal duduk di atas tempat tidur, tubuh nya menyandar di dinding, ia memegang erat ponsel nya.

Sesekali ia tersenyum sambil menatap ponsel nya, ia sedang membalas pesan kepada seseorang.

"Lagi sms siapa?" ucap Arumi seketika sambil tersenyum

Namun Billal hanya diam, ia menatap Arumi sekali dengan tatapan tajam, dan langsung memusatkan kembali ke ponsel nya.

"Hadiah untuk lo nyusul ya" ucap Arumi sambil tersenyum

"Hm" satu kata keluar dari mulut Billal

"Sebenar nya hadiah nya udah ada, tapi tunggu waktu yang pas" ucap Arumi

"Hm"

"Sesuai kejujuran" kata itu mulai keluar dari mulut Arumi

"Lo bisa gak diem!! Gua pusing denger kata kata busuk lo!!" ucap Billal dengan nada tinggi

Arumi terkejut dengan perkataan Billal, ia sungguh tak percaya jika Billal sudah benar benar berubah. Arumi diam seketika, ia hanya bisa menahan semua ini. Ia selalu berdoa semoga hubungan mereka bisa membaik.

Semoga besok dunia kembali cerah, seperti dahulu.

👑👑👑

Perjodohan [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang