30. teror ✔

3.3K 112 10
                                    

Arumi dan Billal duduk di depan tv ruang keluarga. Mereka begadang malam itu, menonton film kesukaan mereka. Karena mereka menyukai film genre yang sama, jadi mereka tak akan bertengkar remot tv. Saat itu pukul 00.32. Semua orang penghuni rumah sudah tidur selain mereka. Film itu sebentar lagi selesai.

"Hoaah!" ucap Arumi menguap

Arumi mungkin sudah mengantuk, tapi ia menahan mata nya agar tidak tertidur.

"Udah tidur sana kalau ngantuk" ucap Billal menatap wajah Arumi

" enggak kok" ucap Arumi menatap ke arah tv

"Ck. Ngeles aja nih si istri cantik" ucap Billal berdecak

Saat mereka sibuk berbincang, tiba tiba terdengar suara yang menggelegar kencang.

"Duarr!!!"tiba tiba suara tembakan kembali terdengar malam itu

Seluruh penghuni rumah terbangun dari tidur, dan langsung berkumpul di lantai bawah. Alim yang masih setengah tertidur, di gendong ayah nya. Mereka berlari keluar memanggil para penjaga yang juga terkejut dengan itu.

" penjaga!!" teriak Danish

Seketika seluruh penjaga mulai berkumpul

"Cepat cari sumber suara itu, dan segera hubungi polisi!!" perintah Danish

Tak sampai 20 menit, para polisi sudah datang dan mencoba memeriksa semua nya dan meminta keterangan.

Para penjaga mulai berkumpul kembali. Seseorang sudah menembak dinding kamar bagian belakang yang merupakan kamar Danish. Tapi mereka sama sekali tidak mendapatkan barang sebagai bukti untuk menemukan pelaku nya. Kini mereka sedang memeriksa cctv bersama petugas polisi.

"Pak Devan, ada seseorang yang menembak bagian dinding kamar bos!" ucap para penjaga panik

"Cepat cek cctv!" perintah Devan

Hasil rekaman kamera cctv pun kurang memuaskan. Di sana hanya ada seorang memakai hoodie hitam polos, wajah nya sama sekali tidak terlihat.

"Maaf pak, kami tidak bisa mendapatkan apa apa untuk barang bukti!" ucap penjaga

"Dan kami juga sudah memeriksa pistol kemarin, tapi di sana sama sekali tidak ada sidik jari." ucap petugas polisi itu

Semua orang kini takut, orang yang melakukan ini bukan karena iseng saja, tapi punya maksud tersembunyi. Untung saja peluru pistol tidak bisa menembus masuk. Itu bisa sangat berbahaya.

"Kita harus memperketat keamanan!" ucap Danish

"Siap!" semua penjaga berteriak dengan lantang dan langsung membubarkan diri

"Kami akan mengirim polisi untuk berpatroli setiap malam ke sini" ucap salah satu polisi

Para penjaga kembali melakukan jaga malam dengan sangat ketat, semua orang masuk kerumah untuk membicarakan sesuatu dengan para polisi. Para polisi ingin meminta suatu keterangan. Mereka duduk di ruang tamu.

"Pak Danish, apakah kalian memiliki seseorang yang kalian curigai?"ucap komandan polisi bertanya kepada mereka

"Hmm saya rasa tidak ada pak" ucap Danish

"apakah kalian memiliki masalah yang belum selesai dengan orang lain di luar sana??" ucap para polisi

"Kami rasa tidak ada pak"

"Baiklah kami akan berusaha mengungkap semua nya, lebih baik jika kalian sedang berpergian ke suatu tempat, kalian harus membawa satu penjaga untuk mengawal, agar tak terjadi hal hal yang di inginkan" ucap komandan polisi itu

"Iya, kami akan melakukan itu" ucap Danish

"Pak Danish kami undur diri ya, nanti kami akan membawa kasus ini ke persidangan dan akan di tangani drngan resmi oleh kepolisian, permisi" ucap para polisi dan langsung pergi

"Iya terima kasih" ucap mereka

👑👑👑

"Apa?! Kau jangan becanda!!" ucap Devan di telepon

"......."

"Bagaimana mungkin!!? Cepet cari tau siapa yang melakukan ini!" ucap Devan

"......"

"Laporkan segera!" ucap Devan dan langsung mengakhiri panggilan itu

Devan duduk di kursi kerja ruangan kantor nya. Kantor itu adalah kantor pusat yang akan menghubungkan kantor kantor di luar negeri. Devan memang mengurus kantor kantor itu. Kantor kantor itu merupakan perusahaan produk parfum mewah dan terkenal di seluruh dunia.

Sedangkan Billal, ia membuka restoran sendiri, dan kantor yang ada di indonesia, kantor itu bergerak bidang produk makanan.

Renata tak hanya seorang model tapi ia yang mengurus mall dan hotel yang merupakan milik keluarga Athaillah.

"Kenapa semua hal buruk mulai menimpa keluarga kami!!" ucap Devan kesal

"Siapa yang melakukan ini?!" ucap Devan kembali kesal

Devan memutuskan untuk pergi menemui Danish di rumah untuk membicarakan masalah yang ada di kantor nya.

[Kediaman Athaillah]

"Assalamualaikum bi, Devan mau bicara hal yang sangat penting" ucap Devan yang langsung berlari menuju Danish yang sedang duduk di pinggir kolam.

"Waalaikumsalam, ada masalah apa?" ucap Danish menatap Devan

"Bi ada orang yang membocorkan rahasia perusahaan!" ucap Devan

"Bagaimana mungkin?! Jadi sekarang ada orang yang memakai resep parfum kita?!" ucap Danish terkejut

"Iya bi, dan sekarang para rekan bisnis mulai membatalkan kerja sama nya, karena mendapat produk sama dan lebih murah" ucap Devan

"Tapi bagaimana mungkin murah, padahal kita sudah mempertimbangkan apa saja yang tercampur di parfum dan harga nya sudah sesuai kualitas!?" ucap Danish dan langsung duduk di sofa teraa

"Berarti ornag yang melakukan ini sama sekali tidak ingin mengambil keuntungan apa apa, tapi ia hanya mau menghancurkan prusahaan kita?!" ucap Devan yang duduk di samping nya

"Atau jangan jangan ia orang yang sama yang selama ini meneror kita?!" ucap Danish terkejut

"Entahlah bi, aku mau menjenguk Billal ke kantor nya, agar bisa mencegah hal yang sama tidak terjadi si sana!" ucap Davan dan langsung pergi.

👑👑👑

Perjodohan [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang