3. aneh ✔

7.5K 218 40
                                    

Setelah memarkir kan mobil nya, Billal dan Arumi berjalan menuju toko perhiasan terkenal di kawasan itu. Mereka berjalan beriringan.

Kondisi jalan saat itu yang sedang ramai dan kendaraan melaju dengan cepat, membuat ketakutan jika ingin menyebrang. Rasa nya semua orang yang melintas akan terlindas. Mereka berdiri di ujung jalan berpapasan dengan zebracross.

"Ekhm.. Billal, boleh pegang tangan?" ucap Arumi seketika

Arumi bukan tak ada alasan, tapi ia memang tak pernah menyebrang jalan sendiri, selalu ada orang lain yang bersama nya, namun saat ini hanya ada dia dan laki laki di samping nya ini.

"Belum mukhrim" ucap Billal dengan masih melihat keadaan apakah sudah aman atau belum untuk menyebrang jalan.

"Tapi-" ucap Arumi menunduk

Seketika Billal berjalan menyebrang, tapi ia tak sadar bahwa Arumi tak mengikuti langkah nya, Billal yang terlanjut berada di sebrang yang berbeda dengan Arumi.

"Ayo cepat hari semakin sore-" ucap Billal, saat menoleh ia terkejut bingung dan baru menyadari Arumi masih di sebrang yang berbeda.

"Lah kok dia masih di sana?" ucap Billal heran menatap wanita yang berdiri sendirian di sebrang.

Arumi hanya bisa tertunduk, menahan air mata yang hampir jatuh, ia benar benar takut saat itu, ia mungkin satu satu nya orang dewasa di dunia yang tak bisa menyebrang jalan.

"Heii! Lo!" panggil Billal

Namun bukan Arumi yang menoleh, tapi semua orang yang melintas menoleh, Arumi masih saja tertunduk.

"Eeh bukan kalian, tapi wanita itu" jelas Billal pada orang orang yang menoleh.

"Heii calon istri!!!" teriak Billal sekali lagi, ia berharap Arumi mendengar panggilan nya

Seketika Arumi menatap ke arah depan dengan wajah yang sudah basah karena air mata nya, ia melihat Billal melambaikan tangan nya di sebrang sana. Arumi mulai mencoba menyebrang, tapi langkah nya terlalu berat untuk melangkah, begitu sulit, hingga tak sanggup berdiri, ia berjongkok di pinggir jalan itu, ia tak peduli orang lain melihat nya heran, air mata nya kembali turun, lalu lintas semakin padat saja.

"Aduh.. Gua harus ke sana" ucap Billal melihat Arumi terduduk di pinggir jalan dengan air mata menetes.

Billal berjalan menyebrang menemui Arumi, Billal belum mengetahui nama nya, jadi dia hanya bisa memanggil nya lo, kamu, atau pun calon istri. Setelah Billal sampai di sebrang sana, ia menghampiri Arumi.

"Sudah ayo ikut gua" ucap Billal menarik lengan baju Arumi dan membantu nya berdiri.

Billal tak menyentuh kulit sama sekali, tangan nya tak mungkin menyalahi aturan, ia hanya memegang kain hitam itu.

"Ini hapus dulu tu air mata" ucap Billal memberikan sapu tangan nya

Namun tak ada jawaban dari Arumi, itu membuat Billal semakin bingung. Tanpa menunda, Billal langsung mengelap pipi Arumi yang basah itu.

Arumi menatap laki laki itu, ia tak bisa berkata kata jika di tanya tentang dia, Sungguh sempurna.

Billal memberi senyuman manis pada Arumi membuat pipi nya seketika memerah.

"Ayo sini, pegang lengan baju gua" ucap Billal menunjuk lengan baju nya itu

Arumi hanya menurut, ia berpegang teguh dengan lengan baju calon suami nya itu. Mereka menyebrang kembali. Dan berjalan menuju toko perhiasan yang ada di ujung jalan.

"Apa yang sudah aku lakukan, hingga membuat anak orang menangis" ucap Billal menatap wajah Arumi dengan penuh penyesalan dan rasa bersalah.

Setelah wajah Arumi kembali kering, tak ada lagi air mata, mereka masuk ke toko perhiasan itu.

"Permisi tante..." ucap Billal pada seorang wanita lanjut usia di depan mereka.

"Ooh Billal, mau cari cincin kan? sihlakan di cari cincin untuk tunangan dan pernikahan nanti" ucap wanita itu dengan tersenyum ramah

Wanita itu mungkin sudah di beri tau bahwa Billal akan datang hari ini.

"Ooh ini toh calon mu, cantik kali, siapa nama nya?" lanjut wanita itu bertanya pada Billal, dengan menatap ke arah Arumi.

Sontak Billal terkejut, ia bingung harus menjawab apa, dia pun tak tau nama calon istri nya ini.

"Arumi tante" ucap Arumi tersenyum.

"Nama yang indah" ucap wanita itu tersenyum

"Ooh Arumi" ucap Billal dengan suara kecil sambil menatap wajah Arumi.

"Sihlakan di pilih pilih dulu" ucap wanita itu.

"Arumi.. Lo cari cincin nikah gua cincin tunangan ya?" ucap Billal.

"Oke"

Mereka melihat lihat ke sekeliling toko itu. Begitu banyak perhiasan yang indah.

"Billal.." panggil Arumi

Billal berjalan mendekat ke tempat Arumi berdiri.

" ini bagus gak?" ucap Arumi menunjuk salah satu cincin di samping kanan.

"Cantik.. Tante tolong ambilkan yang ini" ucap Billal

Wanita itu pun langsung mengambilkan cincin itu, dua pasang cincin perak yang di hiasi berlian kecil di tengah nya. Mereka memutuskan bahwa cincin ini untuk pernikahan.

 Mereka memutuskan bahwa cincin ini untuk pernikahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo udah dapet?" ucap Arumi kepada Billal

"Gua suka yang ini aja" ucap Billal mengambil cincin di kotak yang di letakkan di sisi kanan lemari kaca.

Cincin itu sama persis, memiliki berlian di tengah nya dengan sedikit hiasan di sisi kanan dan kiri nya.

Cincin itu sama persis, memiliki berlian di tengah nya dengan sedikit hiasan di sisi kanan dan kiri nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oke juga, kita ambil yang ini" ucap Arumi

"Coba dulu"

Billal dan Arumi menyematkan cincin di jari manis mereka masing masing, semua nya pas di jari mereka. Mereka sudah sepakat untuk mengambil nya. Setelah semua urusan selesai, mereka pergi ke masjid dekat mereka memarkirkan mobil tadi, karena sebentar lagi akan Azan magrib.

"Lo gak solat?" ucap Billal melihat Arumi duduk di tangga masjid.

"Lagi haid" ucap Arumi singkat.

"Ooh tunggu aja di mobil" ucap Billal dengan memberikan kunci mobil nya kepada Arumi.

Arumi menganggukan kepala, setelah menerima kunci mobil itu, ia berjalan menuju mobil Billal. Daya menunggu di sana

👑👑👑

Perjodohan [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang