23. pulang ✔

8.5K 147 2
                                    

"Hooaaahh" Arumi mengup pagi itu

Ia menatap orang yang berada di samping nya yang masih tidur dengan nyenyak. Arumi tersenyum simpul, Mereka melalui malam yang panjang semalam, bagaikan malam itu terasa mimpi, ia tak pernah berfikir bahwa bisa melakukan kewajiban nya.

Arumi beranjak dari tempat tidur, mengenakan piama mandi, dan mengambil lingerie dan pakaian pakaian Billal dengan meletakan nya ke keranjang cucian kotor. Ia segera pergi mandi junub sebelum waktu subuh datang.

Setelah beberapa menit berlalu, Arumi keluar dengan rambut basah, dan menutup tubuh nya dengan piama mandi yang sering ia kenakan.

"Masih tidur juga?" ucap Arumi menatap Billal setelah melihat jam dinding. Saat itu pukul 04:25 menuju waktu subuh.

"Billal... Bangun.." ucap Arumi menggoyangkan tubuh Billal yang tertutup selimut itu.

"Hoaah.. Iya kenapa rohi?" ucap Billal dengan pandangan masih semu

"Mau subuh, mandi sana" ucap Arumi

"Maaf kesiangan" ucap Billal bangkit dari tidur dan duduk untuk memulihkan pandangan nya dahulu.

"Nih" ucap Arumi memberikan piama mandi Billal

"Makasih cantik" ucap Billal tersenyum dan langsung menutup tubuh nya dengan piama mandi itu.

Billal berjalan menuju kamar mandi, sedangkan Arumi, sambil menunggu Billal selesai, ia mengeringkan rambut nya dahulu.

Tiba tiba dekapan hangat memeluk tubuh Arumi dari belakang, yang tak lain adalah Billal yang sudah selesai mandi.

"Terima kasih" ucap Billal menyandarkan kepala nya ke bahu Arumi dari belakang.

Billal membalik tubuh Arumi, mereka berdiri berhadapan saling menatap, dengan tersenyum.

"Semoga benih nya segera tumbuh" ucap Billal yang seketika berjongkok dan mendekatkan telinga nya ke perut Arumi yang masih di pisahkan oleh piama itu.

"Aamiin" ucap mereka berdua serempak.

Malam tadi adalah malam terindah yang mereka miliki, semua dinding tinggi yang selama ini memisahkan mereka seketika roboh hanya dalam satu malam saja, membuat mereka lengket seperti lem.

Azan subuh berkumandang, Seperti biasa mereka melakukan solat subuh berjamaah, pintu kamar masih terkunci rapat, entah kapan Nasyifa akan membuka nya.

"Kapan ni orang bukain pintu?" ucap Arumi berdiri di dekat pintu kamar

Arumi mengenakan dress selutut yang pernah ia beli kemarin, Billal seperti biasa tak pernah menganggap penting penampilan, ia mengenakan salah satu kaos putih yang ia beli, dengan di padukan celana jeans hitam panjang.

"Rum.. Sini dulu" panggil Billal yang duduk di pinggir tempat tidur

"Iya?" ucap Arumi bingung dan berdiri di depan Billal

Billal berdiri, dan seketika memeluk tubuh Arumi erat, ia membisikan sesuatu.

"Rum.. Besok juga ya? hehe" ucap Billal seketika

Arumi tak bisa menolak, karena apa pun itu ia adalah suami nya sendiri, dan dilarang menolak permintaan seorang suami.

"Iyaa" ucap Arumi dengan memandangkan kalimat nya dari kata A.

"Gimana otot perut gua?" ucap Billal yang masih saja memeluk istri nya itu

"Sama" ucap Arumi

"Sama gimana?" kata kata Arumi tadi membuat Billal kebingungan

"Sama kayak bapak gua" ucap Arumi terkekeh

"Hehe, ooh ya, Arum.. Sebelum lo di jodohin sama gua, lo suka sama siapa?" ucap Billal Penasaran

"Suka sama... Supir pas mau beli cincin pernikahan" ucap Arumi dengan di iringi tawa nya

"Ooh supir ganteng itu?" ucap Billal terkekeh malu mengingat kejadian sebulan yang lalu, saat mereka pertama bertemu.

Arumi memeluk tubuh Billal erat, ia merasakan kehangatan ketika bersama nya. Billal membalas pelukan itu.

"Nah kan betul kata gua, kalian pasti masih gituan, bikin orang iri aja, jomblo ngenes dah gua" ucap seseorang berdiri di ambang pintu yang sudah terbuka lebar.

"Iihh Nasyifa!!" gerutu Arumi dan melepaskan pelukan itu

"Gimana semalam, seru kagak?" ucap Nasyifa

"Apaan sih" ucap Arumi dengan pipi memerah

"Cepet siap siap, kita pulang sekarang, kalau masih mau ngelanjutin, di rumah aja" ucap Nasyifa dan kembali lagi ke kamar nya untuk mandi dan membereskan barang barang nya.

Billal dan Arumi mengemasi semua barang mereka, seluruh kenangan indah tersimpan di kamar vila ini, sudah satu minggu mereka berdua disini, mungkin seluruh keluarga mereka sudah menunggu.

Semua barang barang di masukan ke mobil Billal, dan Nasyifa yang membawa mobil sendiri dengan sigap menyimpan barang nya sendiri.

"Huufh, Enak banget ya kalau ada pasangan" ucap Nasyifa menatap mereka yang sedang tertawa ria dari mobil nya

Billal pergi ke rumah pak Guntur dahulu, untuk memwberiakn kunci vila.

"Pak kami pulang ya" ucap Billal menyalami pak Guntur

"Iya, hati hati ya nak Billal" ucap pak Guntur

Billal kembali kemobil nya, ia tersenyum menatap Arumi yang memainkan ponsel nya.

"Bismillah hirrohman nirrohim" ucap Billal dan menjalankan mobil  nya

"Bismillah hirrohman nirrohim" ucap Arumi setelah Billal mengucap kan itu.

👑👑👑

Perjodohan [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang