[Follow dulu sebelum baca]
Belum revisi!!
Nikah?
Lewat perjodohan?
Itu yang harus mereka alami.
Ini cerita kehidupan pernikahan mereka.
Kata semua orang, cinta karena paksaan tak akan bertahan lama, cinta karena perjodohan itu rapuh, entah apakah it...
Halaman belakang kediaman Athaillah sudah di dekorasi dengan sempurna, nanti akan ada begitu banyak orang yang datang, mereka sudah mengecek semua nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ciee keponakan paman mau ulang tahun" ucap Billal menggoda keponakan nya itu
Billal sudah mengenakan jas hitam, ia duduk di salah satu kursi di halaman belakang.
"Iya dong, eeh paman Billal mana hadiah untuk ku?" ucap Alim yang duduk di samping nya
"Ada dong" ucap Billal menyeringai tidak karuan
"Iihh paman jangan rahasia rahasiaan dong" ucap Alim dengan muka cemberut
"Terserah, udah paman mau menemui seseorang" ucap Billal mengacak halus rambut Alim dan langsung pergi ke dalam rumah
Ia berjalan menyusuri tangga menuju kamar nya. Ia menatap keadaan sekeliling bagai seorang maling yang ingin mencuri saat berdiri di depan pintu kamar.
"Sepi nih" ucap Billal dan melangkah masuk
Billal masuk ke kamar itu, dan menutup nya rapat rapat, di sana ia melihat Arumi yang sedang duduk di meja rias merapikan rambut panjang nya.
Billal berdiri di belakang Arumi, ia tersenyum manis menatap ke cermin itu.
"Kenapa?" ucap Arumi heran dengan tingkah Billal
"Gak apa apa kok" ucap Billal dengan raut muka masih tersenyum lebar
"Gila?" ucap Arumi menatap simis laki laki yang sekarang berada di hadapan nya
"Iiss!! Ngatain suami sendiri gila, tega bener!" gerutu Billal menyilang kedua tangan nya di depan dada
"Haha, bodo!" ucap Arumi dengan tertawa paksa
"Istri ku sayang, kamu tau gak hal apa yang membuat ku selalu senang?" ucap Billal dengan memeluk Arumi erat
"Kagak!" ucap Arumi mencoba melepaskan pelukan itu, namun tak bisa
"Aku ingin berjalan bersama mu di kehidupan ini, esok, dan selama nya" ucap Billal dengan menyandarkan wajah nya di bahu Arumi
"Bisa ae lu bang, hahaha" ucap Arumi tertawa terbahak bahak
Ia baru satu kali mendapat gombalan dari suami nya sendiri, itu lah yang membuat ia tertawa.
"Lo tau gak, dulu banyak yang suka loh sama gua" ucap Billal bangga dan melepaskan pelukan itu
"Ooh ya? Masa?" ucap Arumi dengan raut wajah tak percaya
"Iya dong" ucap Billal dengan tertawa
"Serah deh, yuk ke bawah" ucap Arumi menggandeng tangan Billal
"Eeh cieee gandengan ama gua, ekhem udah jatuh cinta ya?" ucap Billal terkekeh
"I love you" ucap Arumi dan langsung berlari meninggalkan Billal
"Eeh apa kata lo barusan? Gua jarang denger nya, cepet ucapin lagi!!" ucap Billal mengejar Arumi yang sudah berada di lantai bawah.
****
"Ayo ayo semua nya, kita nyanyi sama sama" ucap Renata dan Devan tersenyum bahagia berdiri di antara Alim
"Satu dua tiga" ucap Billal yang berdiri di samping Renata
Selamat ulangtahun, Kamiucapkan
Selamat Panjangumur Kitakandoakan
Selamat Sejahtera, sehatsentosa Selamatpanjangumur Dan bahagia
Tiuplilinnya Tiuplilinnya Tiuplilin nya sekarangjuga Sekarangju-
"DUARR!!"
Tiba tiba nyanyian semua hadirin yang datang terpotong oleh suara tembakan pistol dengan keras.
"Aaahggg!!!" teriak semua orang saat mendengar tembakan itu
"Masuk masuk ke dalam!!" teriak para penjaga memberi arah
Alim sudah di pelukan ibu nya, dan di bawa ke dalam. Billal memeluk erat tubuh Arumi dan berjalan perlahan masuk.
Semua orang berlarian kesana kemari, semua yang ada disana seketik berantakan, semua nya berlari masuk ke rumah dengan di amankan oleh para penjaga atau bisa juga di sebut bodyguard keluarga Athaillah. Seketika acara pesta ulang tahun itu berantakan.
Para penjaga itu mengeluarkan pistol mereka, mencari asal suara tembakan, semua orang yang sudah merasa ketakutan berlindung di dalam rumah menghindari halaman belakang.
"Seperti nya suara tembakan berada dari rumah kosong sebelah sana" ucap ketua penjaga
Mereka segera berlari menuju rumah yang sudah lama kosong itu, salah satu penjaga sudah menelepon polisi.
👑👑👑
"Kami tadi sedang melaksanakan pesta ulang tahun, tiba tiba ada suara tembakan keras" ucap salah satu tamu undangan memberikan keterangan kepada polisi yang sudah ada di sana
Para penjaga tadi hanya menemukan sebuah pistol tergeletak di halaman rumah kosong itu. Seperti nya orang yang melakukan merusuhan sudah pergi.
"Kami akan memeriksa sidik jari dari barang bukti, kami akan kabari keluarga untuk meminta informasi berbagai hal jika ada kaitan dengan hasil nanti, terima kasih" ucap seorang polisi kepada mereka semua
Para polisi itu pergi dari kediaman Athaillah, para tamu undangan pulang ke rumah masing masing, dan mereka akan mengirim hadiah permintaan maaf karena kejadian buruk tadi. Tapi sebenar nya itu bukan lah kesalahan para keluarga Athaillah, hanya saja mereka takut ada orang yang akan terkena pengaruh dari kejadian itu, seperti serangan jantung, syok, atau pun bisa trauma.
"Mungkin orang iseng" ucap Billal mencoba berfikir positif
"Gak punya kerjaan tu orang!! Iseng nya keterlaluan!" ucap Danish
"Awas saja kalau ketangkap, masukin penjara!" ucap Devan tak kalah emosi
Para perempuan di keluarga itu hanya diam, mereka tak memikirkan sosok yang melakukan itu, tapi mereka memikirkan Alim.
Alim sudah tertidur di kamar nya, mereka sekeluarga sangat takut jika kejadian ini bisa mengganggu pertumbuhan nya. Semoga saja Alim tidak mengalami apa pun.