"Kemana semua nya? Kok sepi?" ucap Billal yang baru pulang sore itu
"Oo umi sama abi lagi ke rumah temen yang meninggal, kalau kak devan sama kak Renata kurang tau sih" ucap Arumi yang sedang duduk di sofa ruang keluarga
"Oke" ucap Billal singkat dan langsung pergi ke kamar nya
Saat tiba di kamar, Billal mendapat pesan dari nomor yang tak di kenal, pesan itu membuat nya sangat kaget.
Isi pesan itu adalah foto foto Arumi dan Leo yang di ambil oleh seseorang saat mereka pergi ke mall hari itu tanpa sepengetahuan mereka.
"ARUMI!!" teriak Billal memanggil Arumi dengan suara kencang dan sangat lantang
Sontak Arumi bingung mengapa Billal memanggil diri nya seperti itu, Arumi langsung berlari menemui Billal.
"Kenapa?" ucap Arumi menatap wajah Billal yang memerah
"Lo tanya kenapa?! Nih!! Lo liat sendiri!" ucap Billal dengan disertai bentakan
Arumi mengambil ponsel yang ada di tangan Billal, ia melihat foto ia bersama Leo hari itu.
"Ini bisa gua jelasin bill" ucap Arumi yang menyadari bahwa Billal sedang berada di amukan amarah
"Gak usah deh!! Gua bisa liat semua nya! Jangan tambah rasa sakit ini di hati gua!!" ucap Billal dengan suara yang keras dan bergema di setiap ruangan
Billal mengambil ponsel nya itu dari tangan Arumi dengan kasar, ia langsung membanting nya ke lantai, dan membuat semua bagian ponsel itu bertebaran dan bentuk nya tak utuh lagi. Billal langsung pergi dari kamar itu dengan membanting keras pintu kamar.
"DUARRR!!" pintu itu terbanting keras
"Billal.. Dengerin gua dulu, gua sama Leo cuma temen!" teriak arumi berlari mengejar Billal
"Oo nama nya Leo, ganteng ya dia!" ucap Billal memberhentikan langkah nya
Billal mengingat wajah laki laki yang merangkul istri nya itu. Ia mengusap wajah nya kasar.
"Gua gak ada hubungan sama Leo!" ucap Arumi dengan mencoba menjelaskan
"Dah lah!! Gua capek tau!! Gua baru dua hari pulang dari luar kota, dan lo udah kasih gua kejutan besar!!" ucap Billal berbalik menatap Arumi dengan raut wajah marah
"Bill dengerin gua" ucap Arumi dengan mata nya yang mulai berlinang air mata
"Lo mau jelasin apa ha?!!" ucap Billal yang sudah di kuasai amarah
Billal mendorong kasar Arumi ke sudut dinding, sontak Arumi kaget, dan hanya terdiam, dia baru pertama kali nya melihat Billal begitu marah.
"Aduhh!" ucap Arumi kesakitan saat tubuh nya membentur tembok
"Lo itu bunglon!! Memiliki banyak warna kebohongan!! Dasar bermuka dua!" ucap Billal memegang wajah Arumi kasar
Wajah Arumi memerah karena cekalan kuat itu, wajah nya seketika terasa sakit. Ia mencoba melepaskan tangan Billal dari wajah nya.
"Sakit Billal!!" ucap Arumi sambil menangis tersedu sedu
Tiba tiba seseorang memukul wajah Billal, seorang tamu tak di undang datang begitu saja menghentikan prilaku kasar Billal itu.
"Ooh lo?!! Leo ya?! Selingkuhan istri gua kan?!" ucap Billal dengan menatap orang yang memukul nya tadi
"Lo jangan sakiti Arumi!!" ucap Leo dengan menarik tangan Arumi agar berdiri di belakang nya
"Sakit ya rum?!" ucap Billal menatap Arumi dengan genangan air mata
Arumi hanya tertunduk, ia terdiam, ia tak mampu menatap wajah Billal lagi, ia tak tau mengapa Billal bisa berubah menjadi monster kejam malam ini.
"Dan lo, ngapain ke sini?!! Mau liat selingkuhan lo ya?" ucap Billal terkekeh tidak karuan
"Lo udah gila ya?!! Gua cuma teman istri lo!!" ucap Leo dengan tegas
"Eeh ini jaket lo ya rum?! Ooh gitu, jadi lo udah berbuat aneh ya sama laki laki ini, dan jaket lo ketinggalan gitu?!! Hebat ya!" ucap Billal dengan tawa nya semakin kencang
Seketika tamparan mendarat di wajah Billal, tangan Arumi melayang begitu saja.
"Gua betul kan?!! Dan minta tolong selingkuhan lo aja ya yang obatin, biar romantis gitu, hahaha" ucap Billal dengan tawa nya dan langsung pergi keluar rumah
Billal mengendarai mobil nya dengan tak karuan, ia meninggalkan Arumi yang menangis bersama Leo, entah apa yang membuat Billal bisa berubah seperti ini.
"Lo gak apa apa rum?" ucap Leo setelah memberikan obat ke luka Arumi
"Gak apa apa kok" ucap Arumi menghapus air mata nya itu
"Kenapa Billal gitu ke kamu?" ucap Leo bingung
Arumi hanya menggelangkan kepala nya, tatapan nya kini kosong, ia mengingat apa yang sudah terjadi saat ini.
"Gua tadi cuma mau ngembaliin jaket lo, gua gak tega pas liat lo di perlakuin gitu sama Billal" ucap Leo menatap kasihan teman nya itu
"Gua gak apa apa kok, mendingan lo pulang aja, sebelum Billal semakin cemburu buta pada kita" ucap Arumi
"Beneran lo gak apa apa kalau gua tinggal?" ucap Leo dengan khawatir
"Iya, sebentar lagi orang rumah pulang kok" ucap Arumi dengan tersenyum tipis
"Hubungin gua aja ya, kalau ada apa apa, gua khawatir sama lo" ucap Leo
Arumi hanya mengangguk, setelah itu Leo pergi pulang. Arumi duduk sendiri di sofa itu, air mata nya kembali berlinang dengan deras nya. pembantu mereka yang hanya bisa melihat apa yang terjadi merasa sangat kasihan kepada Arumi.
"Kasihan ya non Arumi" ucap mereka yang berdiri di dekat dapur mengintip Arumi yang sedang meratapi apa yang sudah ia alami.
"Apa boleh buat, kita hanya pembantu di sini, kita tidak di perbolehkan ikut campur dalam masalah ini" ucap salah satu dari mereka
👑👑👑

KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan [END] ✔
Romance[Follow dulu sebelum baca] Belum revisi!! Nikah? Lewat perjodohan? Itu yang harus mereka alami. Ini cerita kehidupan pernikahan mereka. Kata semua orang, cinta karena paksaan tak akan bertahan lama, cinta karena perjodohan itu rapuh, entah apakah it...