Pangeran menatap pantulan dirinya di depan cermin. Ia memakai kemeja putih polos yang di berikan Bundanya tadi sore. Seluruh kancing telah ia kaitkan terkecuali kancing paling teratas ia biarkan terbuka.
Tidak tahu saja dia, jika para perempuan melihat itu rahim mereka bisa tiba-tiba menghangat hanya dengan di suguhi tubuhnya paling atas. Devinisi laki-laki mengumbar aurat gak ada akhlak.
Setelah selesai dengan pakaiannya Pangeran menata rambutnya seperti biasa. Tidak ada yang spesial menurutnya, karena ini hanya makan malam bersamakan?
Pangeran berjalan meninggalkan cermin. Ia melangkah menuju rak koleksi sepatunya yang bermerek dan memilih salah satu di antaranya untuk di pakai malam ini. Pilihannya jatuh pada sepatu kets hitam putih.
Pintu kamar tiba-tiba terbuka, Diana-Bunda Pangeran memasuki kamarnya dengan gaun merah marron yang melekat pas untuk tubuhnya. "Sudah siap?" Tanya Diana, merapikan sedikit rambut Pangeran.
Pangeran mengangguk. Ia berdiri dari duduknya lalu mengulurkan lengannya untuk di gandeng Diana. Diana menurut, ia menggandeng lengan Putranya lalu keluar dari kamar itu bersama.
"Bunda senang sekali malam ini. Kamu jangan kecewakan Bunda, ya?" Dian membuka suara saat Pangeran membukakan pintu mobil untuk Diana.
Pangeran menahan pintu mobil agar tidak tertutup. Ia menangkap raut wajah Bundanya yang terlihat bahagia dengan mata berbinar. "Mana mungkin Pangeran kecewain Bunda? Selama ini Pangeran gak pernahkan bikin Bunda kecewa?" Diana tersenyum lebar lalu mengangguk, menularkan senyum bahagia itu kepada Pangeran.
"Kamu memang gak pernah bikin kecewa Bunda."
"Lanjutkan bicaranya di perjalanan. Kita bisa telat jika tidak segara berangkat." Itu suara Deok-kyung, Ayah Pangeran yang telah duduk tenang di kursi penumpang belakang, sebelah Ibunya.
Ya, Ayah Pangeran itu memang warga asli negara ginseng yang menikahi Ibunya yang notabenya orang Indonesia. Jadi, ketampanan Pangeran itu berasal dari Ayahnya. Tidak salah jika Pangeran memiliki paras menawan sebab gen orang tuanya tidak perlu di ragukan lagi.
Mobil yang mereka kendarai melesat meninggalkan halaman rumahnya, bergabung bersama kendaraan lain yang berlalu-lalang di malam hari ini.
-ooOoo-
Di lain tempat Vannesa berdiri di hadapan cermin. Mengamati tubuhnya yang di bungkus oleh dress cantik. Drees itu menjulang ke bawah hingga sampai di atas lutut. Di bagian lengan hanya ada tali tipis yang bertengger di kedua pundaknya. Sedangkan di bagian tengah perut terdapat pita hitam yang membuatnya semakin terlihat cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Living With Fangirl
Teen Fiction"Baju gue mana kerdil?!" Vanessa berlari tergopoh-gopoh saat mendengar teriakan itu sembari membawa wajan kosong ke dalam kamar Pangeran. Ia mencari asal baju Pangeran dalam lemari sampai tanpa sadar cewek itu membuat isi lemari berantakan. Setelah...