LWF| MENGHINDAR

629 81 3
                                    

Kalian tim baca siang, sore atau malem?

Happy Reading!

Pangeran mengerjapkan matanya lalu menghalangi sinar matahari yang menerpa wajah. Ia memegangi kepalanya yang sedikit berdenyut, menyenderkan punggungnya pada kepala ranjang.

Cowok itu mengernyit saat tak mengingat kejadian semalam. Dahinya berkerut sebab semakin berpikir keras yang tak kemudian lama mulai mengingat hal yang semalam terjadi.

Pangeran merutuki dirinya saat mengingat dia berjalan sendiri lalu tersungkur dan ketika muntah di depan Vanessa. Ia sangat malu jika gadis itu mengungkit hal semalam.

Baiklah, dia akan bersikap tidak tahu. Dia 'kan terong, mana tahu.

Beranjak dari kasur langsung melenggang ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap berangkat pagi, karena ada matkul pagi hari ini.

-ooOoo-

Vanessa mengoleskan selai coklat ke dalam roti tawar. Hari ini dia hanya menyiapkan sarapan roti selai dengan susu coklat seperti biasa. Setelah selesai mengolesi roti, dirinya membawa piring sarapan ke meja makan tak lupa susu juga.

Bertepatan dengan itu, sosok Pangeran keluar dari kamar dengan kaos putih yang di lapisi kemeja kotak-kotak, celana jeans panjang dan sepatu putih.

Pangeran nampak berjalan santai lalu mengambil salah satu kursi, melahap sarapannya tanpa banyak berkomentar.

Vanessa yang memperhatikan gerak-gerik aneh cowok itu hanya diam. Baguslah, dia tidak akan buang banyak energi pagi ini untuk meladeni ocehan Pangeran seperti biasa.

"Minum air putih dulu, biar seger." titah Vanessa setelah menuangkan air putih dalam gelas kosong.

Pangeran menatap gelas berisi air putih itu, kemudian beralih menatap Vanessa yang duduk sembari melahap roti buatannya. Rasanya lega sekali jika cewek itu tak membahas hal semalam.

"Oh ya, lo udah gak mabuk?" tanya Vanessa.

Baru saja merasa lega, kenapa cewek di depannya seolah tahu apa yang ada di pikirannya.

Pangeran menghentikan kegiatannya. Ia menatap sekeliling sebelum berdehem untuk menutupi kebohongan yang akan di perbuatannya.

"Gue mabuk?" tanya Pangeran sok tidak tahu. Mencomot rotinya.

Vanessa mengangguk, "iya. Semalem lo juga muntah di baju gue, masa gak inget." jawabnya seolah menyindir.

"Masa sih, dil? Gue kalo mabuk gak pernah muntah."

"Gue Vanessa bukan kerdil," koreksinya. Pangeran tetap menyebalkan ternyata setelah dia tolong semalam. "Tapi semalem lo muntah. Buktinya nih baju gue." Vanessa menunjuk paper bag yang berisi baju kotor semalam untuk di laundry.

Pangeran meringis. Niatnya mau bohong tapi cewek itu malah menjelaskan kejadian semalam bersama dengan buktinya.

"Sorry," gumam Pangeran.

Vanessa menggeleng, kemudian menatap Pangeran. "Gue ngomong bukan mau lo minta maaf. Gue cuma cerita doang, siapa tau lo lupa atau pura-pura lupa," katanya tepat sasaran.

Pangeran diam. Vanessa pun memilih diam juga.

Setelah itu tidak ada percakapan antara keduanya. Mereka sibuk menghabiskan sarapan masing-masing karena waktu terus berjalan cepat.

"Mobil lo semalem udah di anter sama orang suruhan Kak Zaky," ujar Vanessa setelah selesai makan. Meraih ranselnya yang ia taruh di bawah kaki kursi.

Living With FangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang