LWF| BERKUNJUNG

543 93 6
                                    

Bel pulang telah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Vanessa dan Dira berjalan beriringan menuju gerbang depan. Keduanya nampak terlibat obrolan yang berujung tertawa ataupun sesekali saling memukul lengan bergantian setelah mendebatkan hal, entah apa.

"Lo pulang sama siapa?" tanya Dira setelah mereka sampai di depan.

"Mungkin kang gojek," jawabnya.

"Pangeran?"

Vanessa menghela napasnya lalu menatap Dira. "Lo tau 'kan, Dir? Gue sama Pangeran itu nikah karena perjodohan. You know lah maksud gue."

Dira mengangguk. Tak lama kemudian mobil hitam terpakir tepat di samping mereka berdua.

Vanessa dan Dira saling menatap, kemudian kaca mobil terbuka. Menampilkan Pangeran yang duduk di kemudi.

Vanessa menaikkan alisnya, kemudian bertanya. "Ngapain lo ke sini?"

Pangeran menoleh, lalu menyisir rambutnya ke belakang. "Jemput lo lah,"

"Dalam rangka apa lo jemput gue? Gue yakin, pasti ada apa-apanya lo sampe mau jemput gue," tuding Vanessa penuh selidik.

"Udah deh. Gue gak jemput salah, di jemput juga salah. Emang cuma cewek doang yang bener ya," gerutu Pangeran.

Dira merapatkan diri pada Vanessa lalu berbisik. "Itu laki lo cakep banget sumpah waktu nyinsir rambut ke belakang."

Seketika Vanessa mendelik, memukul lengan Dira dan membisikkan balik empunya. "Jangan ketipu sama tampang luarnya. Semenjak gue tinggal seatap sama dia gue jadi tau beberapa sifat aslinya atau tingkahnya yang masih kayak anak SMA. Dia juga akhir-akhir ini suka narsis ewww."

Pangeran yang sejak tadi melihat dua cewek itu saling berbisik langsung saja membunyikan klakson mobilnya. "Heh kerdil! Cepet, lo mau pulang gak?!" sentaknya membuat kedua cewek itu tersadar.

Dira yang melihat Vanessa tidak beranjak dari tempatnya langsung mendorong cewek itu hingga berada di depan pintu. "Udah sana pulang. Daripada naik kang gojek panas-panasan, mending ikut laki lo aja. Hemat juga," ucapnya sembari membukakan pintu mobil untuk Vanessa.

"Lo pulang sama siapa? Bareng gue aja gimana?" tawar Vanessa yang telah duduk di mobil.

Dira mengibaskan tangannya, menolak tawaran Vanessa. "Makasih, tapi sopir gue udah di jalan," Dira menolehkan kepalanya ke arah jalanan yang masih ramai di penuhi siswa/siswi yang baru pulang sekolah. "Bentar lagi juga sampai,"

"Beneran gak mau bareng?" tanya Vanessa sekali lagi.

Dira mengangguk mantap. "Iya, bener. Sana pulang duluan, gue gak papa." ucapannya meyakinkan.

"Yaudah, gue duluan ya! Dahh," pamitnya melambaikan tangan, kemudian mobil itu melesat meninggalkan Dira yang membalas lambaian Vanessa.

-ooOoo-

Vanessa tiba di apartemen. Cewek itu tanpa mengganti pakaiannya langsung merebahkan diri di sofa depan tv. Sedangkan Pangeran yang baru memasuki apartemen dan melihat Vanessa sudah merebahkan diri dengan kaki di angkat langsung menendang pelan kaki cewek itu.

"Heh, bangun! Mami ngundang kita makan malam di rumah." 

Vanessa yang hendak protes karena rebahannya terganggu jadi membuka matanya lebar dengan binar yang yang terpancar dari kedua bola mata coklatnya.

"Serius?" tanya Vanessa berbinar.

Pangeran mengangguk membuat Vanessa memekik senang. Cewek itu berlari menuju kamar Pangeran untuk membersihkan diri dan bersiap-siap. Pangeran hanya menggelengkan kepalanya melihat keantusiasan Vanessa.

Living With FangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang