Chapter 9 : Crazy for sex

488K 17.9K 3.4K
                                    

Nicholas merasa tak lama lagi kepalanya akan pecah. Bayang-bayang tentang Ataric Xander yang berada di apartemen Zoia masih belum bisa dia hilangkan. Satu lagi, yang paling mengganggu adalah, gadis itu— kenapa dia bersedia tidur dengannya tapi tak ingin putus dari Ataric?

Apa maksudnya itu?!

Nicholas bisa gila dengan hubungan tidak jelas ini. Apakah bagi Zoia dirinya hanyalah sekedar pemuas nafsunya semata?

Sialan!

Ini menyiksa, lebih dari apapun. Apakah memang ini yang sedang direncanakan gadis itu? Dengan cara ini dia menyiksa Nicholas? Jika iya maka dia berhasil.

Karena lebih baik di tolak daripada di gantung!

Lagipula, Zoia bukannya sudah mengusir Nicholas? Dia sudah menyuruh Nicholas berhenti bukan? Jadi tak pantas menyalahkan gadis itu.

"Aargghh!" Nicholas mengacak-acak rambutnya frustasi.

Dia benar-benar hilang akal. Ternyata setelah mendapatkan seks dari Zoia, dirinya masih belum puas karena yang diinginkannya adalah Zoia bukan hanya seks!

Keparat!

"Apa yang membuat Anda begitu gelisah? Semalaman Anda tidak pulang kupikir hari ini aku akan melihat senyum cerah di wajah Anda." Keenan yang baru keluar dari dapur membuat Nicholas menoleh.

Asistennya itu tampak heran melihat penampilan frustasi Nicholas yang belum pernah dia lihat selama dia bekerja dengannya. Bahkan putus dari mantannya, Jessica itu saja Nicholas tak terlihat sefrustasi ini.

"Sebaiknya berhenti saja. Dari awal cara Anda mendapatkannya sudah salah. Aku yakin hubungan Anda dengannya tak akan berjalan dengan baik."

"Aku tak butuh komentarmu, Keenan."

"Well, kalau begitu aku permisi."

"Tunggu."

Keenan mengangkat alisnya sebelah, menunggu laki-laki itu melanjutkan bicaranya.

"Duduk. Aku butuh teman bicara. Reagan, apa dia ada di Itali?"

"Mana aku tau? Anda sahabatnya."

"Shit. Aku akan terlihat bodoh jika berani menghubunginya untuk konsultasi masalah gila ini. Tapi aku butuh teman, dan kau tak layak dijadikan teman karena kau punya segudang komentar pedas yang tak ingin kudengar."

"Baiklah kalau begitu aku permisi."

"Tunggu!"

Keenan duduk di sofa, menyilangkan kakinya, dan memperhatikan tuannya.

"Kenapa Anda begitu terobsesi pada gadis itu? Apa yang membuat Anda menjadi gila seperti ini? Aku belum pernah melihat Anda seperti ini hanya karena wanita biasa-biasa saja itu. Apa dia menggoda Anda?"

"Dia tidak menggodaku dan dia bukan wanita biasa-biasa saja. Aku yang memaksa dan dia memberikannya suka rela."

"Memberikan?"

"Seks."

"Lalu apa masalahnya?"

"Dia menjadikanku... ah sudahlah. Kau manusia tak berguna."

Keenan memutar matanya sambil menggelengkan kepalanya heran. Ada apa dengan manusia aneh ini?

Setelah Keenan pergi, Nicholas mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang. Seseorang yang lebih dari sekedar sahabat baginya.

"Dad, kau sibuk?"

"Ada apa, tak perlu basa-basi."

Nicholas mengerutkan dahinya heran."Kenapa suaramu terdengar seperti sedang memusuhiku?"

MILANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang