Nicholas terbangun di pagi hari dan tak mendapati Zoia di sisinya. Dengan mata yang setengah terbuka, pria itu mencoba menyapu pandangannya ke seluruh sudut kamar. Dan saat mengerjap, Nicholas menemukan pakaian kerjanya sudah tergeletak rapi di atas kasur. Dirinya tersenyum, oh Zoia sudah tau saja tugas sebagai seorang istri?
Pria itu pun bangun sambil mengusap matanya, menuju kamar mandi. Namun pikirannya kembali teringat pada pesan dari mantan kekasihnya, Jessica Richards.
Aku hamil.
Pesan itu sukses mengganggu acara bulan madu Nicholas dan Zoia. Pikiran dan hati pria itu tak tenang selama berada di pulau. Dia ingin segera kembali ke Milan untuk meluruskan masalah ini.
Dibawah guyuran air Nicholas menempelkan dahinya ke dinding, merasakan butiran air yang menghantam tubuhnya.
Aku hamil.
Sialan.
Nicholas pun tertawa lucu. Mencoba menipunya? Dia tak pernah absen memakai kondom saat berhubungan seks dengan wanita itu. Karena apa? Wanita itu sendiri yang tak ingin hamil karena karirnya sebagai model sedang berada di puncak saat itu.
Jadi, Nicholas pun langsung menghapus pesan itu, dan mengabaikannya.
***
Di dapur, Zoia tampak sibuk menyiapkan sarapan. Dia terlihat sangat ceria pagi itu. Yah, pagi pertama melayani suaminya. Astaga, jika ingat tentang semua ini, pipinya langsung memerah bak tomat masak.
Nicholas Rayan adalah suaminya.
Suaminya!
Zoia terkikik sendiri sambil membalikkan omelet dari penggorengan.
"Ehm."
Zoia berbalik untuk melihat siapa gerangan yang sudah mengejutkannya. Dikira suaminya ternyata malah Keenan. Pria itu selalu saja tampil rapi dengan setelan kerjanya. Kapan dia bisa santai?
"Morning Keenan." Sapa Zoia ramah sambil kembali menyibukkan dirinya di penggorengan.
"Tak perlu sok ramah, Nona. Tampilan malaikat tak cocok untuk seekor ular berbisa."
"Begitukah? Hanya tersenyum begini kau menyebutku malaikat? Memang aku terlihat seperti malaikat ya?"
Keenan pun berdeham, mencoba membersihkan kerongkongannya. Zoia hanya bisa menahan tawa sebelum dirinya kembali menghadap kompor.
"Masak apa itu? Baunya aneh sekali."
"Ini bukan untukmu, Keenan."
"Aku tau. Aku tidak makan apapun yang dimasak dari tangan medusa, Nona. Aku tak ingin bos ku mual muntah di hari pertamanya bekerja setelah menikah. Itu akan menambah kerjaanku."
Zoia memutar mata sambil mengangkat omelet dari penggorengan, meletakkannya di dapur dan menghidangkannya di atas meja. Kemudian dia membuat susu hangat.
"Tuan Nicholas tak suka susu."
"Lalu?"
"Jangan berusaha terlalu keras. Kau bahkan tak mengenal suamimu sama sekali. Dia tidak suka susu." Kata-kata terakhir Keenan di tekankan dengan nada sinis.
"Aku sedang berusaha mengenalnya. Dan menjadi istri yang baik. Memang itu salah?"
Keenan masih pada ekspresi wajah tenang nan dingin, sarat akan kebencian. Lalu dia tertawa mengejek.
"Istri yang baik huh?"
"Ya memang aku ingin menjadi istri yang baik."
"Aku meragukan itu. Kau terlihat seperti wanita yang tidak setia. Aku takut Tuan Nicholas akan mengalami nasib yang sama seperti Ataric Xander."

KAMU SEDANG MEMBACA
MILAN
Romance[ 21+ ] CERITA INI MENGANDUNG AKTIVITAS SEKSUAL DAN BAHASA VULGAR. HARAP BIJAK DALAM MEMBACA --------------- 📝 01/11/220