Satu bulan kemudian...
Seorang wanita nyaris membeku di bawah pancuran air. Jam menunjukkan pukul tiga dini hari. Sudah lebih dari satu jam rasanya wanita itu duduk sambil memeluk lututnya. Rasa dingin yang menusuk tak menjadi penghalang baginya untuk terus bermuram durja. Dia tak merasakan apapun selain sesak di ulu hati yang kian menjadi-jadi.
Sesak karena nasibnya yang tak kunjung membaik.
Sudah satu bulan lamanya dia menjalani pengobatan untuk infeksi di rahimnya. Dia memang sudah dinyatakan sembuh. Rahimnya kini bebas dari penyakit laknat itu.
Tapi...
Hal itu tak membuatnya surut dari kesedihan. Pasalnya, dia tetap tak disarankan untuk hamil. Karena kondisi rahim yang tak memungkinkan untuk mengandung janin. Andai dia mengandung, peluang agar bayinya lahir dengan selamat pun sangat kecil.
Hanya jika ada keajaiban dari Author.
Dimasa lalu... Zoia pernah menenggak obat penggugur kehamilan saat dirinya terpuruk oleh keadaan dimana dalam waktu yang berdekatan ia pernah tidur dengan Nicholas dan Ataric.
Ingatkah kalian?
Ternyata hal itulah yang menimbulkan komplikasi pada rahimnya.
Tapi siapa sangka hal itu malah menyebabkan malapetaka yang lebih parah?
Dia tak berhenti menyalahkan dirinya. Namun nasi sudah menjadi bubur. Tak ada yang dapat kembali ke masa lalu bukan?
Sementara di sebuah bar dan di waktu yang sama, seorang pria terlihat tengah menenggak alkohol dari dalam botol. Pria itu tampak sangat amat kacau.
Kemejanya basah oleh keringat bercampur dengan minuman yang tumpah akibat di teguk dengan liar. Tak sampai disitu, terkadang pria itu juga membanting gelas sampai pecah. Dia tak menghiraukan saat sang bartender memakinya dan mengusirnya dari sana.
Nicholas tak berhenti menyalahkan dirinya.
Semua ini... terjadi akibat ulahnya yang gencar menghamili Zoia waktu itu. Andai dia tak serakah begitu, semua akan baik-baik saja bukan?
Dialah yang sudah menciptakan pesakitan pada wanita itu.
Sekali lagi Nicholas menenggak minuman dengan liar. Sekali lagi pula dia membanting botol itu di meja. Entah sudah berapa botol habis malam itu.
Inikah akibat dari sikap egois dan keserakahannya? Inikah akibat dari mencuri sesuatu yang bukan miliknya?
Andai dulu... andai saja...
Nicholas mencengkram gelas dengan kuat sebelum dilemparkannya ke lantai hingga pecah berkeping-keping.
"Hei panggil security. Pria ini sudah gila."
Dua orang pria berbadan tegap langsung memegang kedua tangan Nicholas dan mengeluarkannya dari sana. Nicholas terseok-seok di trotoar.
Begini ternyata cara Tuhan menghukumnya.
Tidak apa-apa.
Biarkan dia saja yang menderita asalkan jangan wanita itu. Tapi terlanjur, wanita itulah yang paling menderita. Istrinya... kehilangan masa depan akibat ulahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MILAN
Romance[ 21+ ] CERITA INI MENGANDUNG AKTIVITAS SEKSUAL DAN BAHASA VULGAR. HARAP BIJAK DALAM MEMBACA --------------- 📝 01/11/220