Chapter 43 : Baby twins

196K 13K 1.6K
                                    

Sampai... pria itu semakin melemah dan melemah hingga jatuh di tanah.

Tentu dia melemah karena tubuh wanita dalam pelukannya semakin kehilangan tenaga hingga membuat lutut Keenan terasa lumpuh begitu saja.

"ZOIA!!"

Keenan berusaha mengguncangkan tubuh Zoia namun wanita itu semakin tak berdaya di dalam pelukan Keenan, terduduk di tanah.

"ZOIA!!" Nicholas yang menyaksikannya pun diserbu rasa panik dan segera berlari mendorong Keenan kemudian memeluk tubuh Zoia yang basah oleh darah.

Sebuah peluru bersarang di pundak Zoia. Oh tuhan. Nicholas berusaha menekan luka tembak di pundak Zoia untuk menghambat darah yang mengucur sambil memandangi sekeliling dengan panik bercampur marah.

Air mata meleleh dari mata Zoia sebelum mata itu terpejam sepenuhnya.


***


Tubuh wanita itu segera dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulan yang baru saja tiba. Nicholas dan Keenan duduk di dalam sana. Tak ada yang bicara. Seolah tak ada yang tau caranya bicara lagi. Waktu terasa berjalan cukup lambat. Mobil terasa bergerak bagai siput. Sirene ambulan menambah luka yang tengah dirasakan oleh dua pria itu.

Sesampai di rumah sakit, Zoia segera di dorong ke dalam ruang operasi.

Nicholas tak bisa berpikir jernih saat ini.

Sangat tidak bisa.

Yang dia lakukan hanyalah duduk dengan tangan menopang dahinya. Kemudian dia bangun lagi untuk mondar mandir.

Keparat.

Siapa yang sudah melakukan ini?

"Kalian sudah berhasil menemukan pelakunya?" Tanya Nicholas pada kepala pengawalnya yang baru saja menghampirinya.

"Masih sedang dicari, Sir."

Sekali lagi Nicholas menekan dahinya. Kemejanya penuh dengan darah bekas Zoia sementara kepalanya penuh dengan berbagai macam pikiran-pikiran. Terlalu campur aduk rasanya.

Demi Tuhan kenapa hidup Nicholas bisa begitu rumit?

"Informasi terakhir pelaku berada di bandara. Kami tengah mengejarnya, Sir."

Nicholas tak menjawab lagi. Persetan dengan keparat itu. Siapapun dia akan menerima ganjarannya setelah ini. Tapi sekarang, Nicholas harus fokus pada kondisi Zoia yang sedang berjuang di dalam sana.

Seperti janji Nicholas pada dirinya sendiri, andai terjadi sesuatu pada Zoia, bayi itu akan segera di bunuhnya. Dia sudah menyusun begitu banyak rencana di dalam otaknya.

Otak iblisnya... bekerja dengan baik saat ini. Dirinya sudah dikuasai oleh kegelapan.

Detik berlalu.

Menit berlalu. Jam berlalu.

Tapi belum ada kabar apapun dari ruangan itu. Nicholas kembali panik dan frustasi. Oh god. Apa yang terjadi sebenarnya?

Kenapa lama sekali?

Keenan sedari tadi hanya duduk membeku. Kenapa dirinya tidak lagi segesit dulu? Kenapa dia tak bisa menyelamatkan keduanya?

Si penembak itu... keparat itu menargetkan Nicholas. Tapi pelurunya malah nyasar pada Zoia. Keenan berharap dirinya lah yang menerima peluru itu saat dia memeluk Zoia.

MILANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang