"Para penumpang yang terhormat, selamat datang di penerbangan Rayan Fly R117 dengan tujuan Berlin. Penerbangan ke Berlin akan kita tempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam dan 45 menit, dengan ketinggian jelajah 38.000 kaki di atas permukaan air laut. Perlu kami sampaikan bahwa penerbangan R117 ini adalah tanpa asap rokok. Sebelum lepas landas kami persilakan kepada Anda untuk menegakan sandaran kursi, menutup dan mengunci meja-meja kecil yang masih terbuka dihadapan Anda, mengencangkan sabuk pengaman, dan membuka penutup jendela. Atas nama Kapten Ataric Xander dan seluruh awak pesawat yang bertugas mengucapkan selamat menikmati penerbangan ini, dan terima kasih atas pilihan anda untuk terbang bersama kami."
Zoia meletakkan microphone dan duduk di kursinya dengan wajah sumringah yang dipaksakan. Dia harus profesional saat bekerja bukan?
"Sampai sekarang aku masih tak menduga Zoia berpacaran dengan Nicholas Rayan."
"Kupikir dia pacaran dengan Kapten Ataric."
"Hei semua orang tau hubungannya dengan Kapten Ataric. Kenapa mendadak Nicholas mengaku gadis itu kekasihnya? Berarti mereka memang bermain di belakang."
"Siapa sangka? Ternyata dia simpanan bos!"
"Haha. Tak kusangka. Boleh juga wanita centil itu. Dia pandai merayu dua ikan besar sekaligus."
"Apa jangan-jangan ketika dia diminta kembali terbang kemarin itu karena ada Nicholas Rayan di first class?"
"Astaga! Aku baru ingat! Sudah pasti. Kau lihat waktu dia keluar dari bilik Nicholas? Caranya berjalan terlihat aneh."
"Maksudmu... mereka... begituan?"
"Apa lagi menurutmu? Cih! Dasar murahan!"
"Tapi siapa yang akan menolak Nicholas Rayan? Aku jadi dia juga mungkin akan melemparkan diriku suka rela ke ranjangnya."
"Aku jadi kasian pada Kapten Ataric."
"Seseorang perlu menghiburnya."
"Aku akan melakukannya."
"Hei aku juga bisa!"
"Tapi tak mudah mendekati pilot yang satu itu. Dia menolak semua pramugari kecuali si pelacur cilik itu."
"Pelacur cilik. Haha."
Kemudian suara cekikikan terdengar dari dua pramugari yang tengah berghibah di dalam bilik lain tanpa menyadari bahwa Zoia mendengar percakapan mereka.
Zoia menghela napas, bahunya merosot.
Kejadian semalam sudah pasti menggemparkan siapa saja yang bekerja di perusahaan itu. Tak terkecuali! Bahkan tikus-tikus pun tau! Semua tau bahwa Zoia adalah simpanan bos besar.
Begitulah citranya sekarang.
Wanita simpanan.
Otomatis dia menjadi wanita paling di benci di kalangan para pramugari. Hei bagaimana tidak? Dua ikan besar terlibat skandal dengannya!
Oh God. Dua bulan bekerja sudah harus begini!!!
Sementara di balik kemudi pesawat...
"Capt, Anda baik-baik saja?"
"Yah, aku baik-baik saja." Ataric mencoba menjawab santai lalu kembali fokus.
Pria itu tampak sedang menyembunyikan kekacauannya. Namun dia tak boleh membawa masalah sialan itu ke dalam bilik pesawat. Tidak untuk mengacaukan penerbangan ini. Sebisa mungkin laki-laki itu berusaha mengenyahkan rasa sakit hatinya dan menerbangkan pesawat hingga sampai tujuan dengan selamat.
***
"Dia satu pesawat dengan Ataric?" Nicholas menggebrak meja kerjanya pagi itu begitu mendengar informasi bahwa Zoia sudah meninggalkan Milan menuju Berlin dengan pesawat yang di piloti oleh Ataric.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILAN
Romance[ 21+ ] CERITA INI MENGANDUNG AKTIVITAS SEKSUAL DAN BAHASA VULGAR. HARAP BIJAK DALAM MEMBACA --------------- 📝 01/11/220