Maaf, kata sederhana namun sangat susah untuk dilakukan. Meminta maaf, berarti harus menahan ego, harus mau mengakui kesalahan dan harus mempunyai keberanian untuk mengucapkannya. Memaafkan, akan lebih berat lagi, apalagi jika itu datang dari seseorang yang sangat kita benci sebelumnya. Tetapi, dengan maaf yang tulus dari hati, akan membuat semuanya terasa ringan, terasa lebih mudah dilalui. Hal ini yang sekarang dirasakan oleh Mentari dan Bara. Dua pribadi yang sedari awal dipertemukan oleh sang waktu melalui kejadian yang kelam, dimana keduanya harus melawati hari yang meremukkan segalanya namun, setelah itu mereka terbentuk kembali menjadi pribadi yang lebih baik.
Progres penyembuhan Bara termasuk cepat. Kini dengan mudah Bara bisa tersenyum pada semua orang yang menyapanya. Dia tidak lagi merasa kecil ketika Brian dan Mentari bertandang menjenguknya. Dia sudah bisa berinteraksi dengan nyaman dan rileks dengan kedua orang yang pernah terluka sangat dalam itu dengan santai. Tidak ada lagi Bara yang selalu murung, Bara yang dingin dan bersikap tertutup. Rasa sesal dan bersalah yang telah menghajarnya selama ini seolah hilang bersama dengan senyum hangat dari bibirnya.
Beberapa minggu berlalu, dan Bara sudah dinyatakan sembuh dari luka akibat kecelakaan. Untuk merayakan hal itu, Anton dan Reta mengadakan jamuan makan malam dan mereka mengundang juga keluarga Brian. Jamuan makan malam untuk merayakan kesembuhan baik fisik maupun psikis dari Bara dan yang paling penting Anton dan Reta mengundang keluarga Brian sebagai ungkapan terima kasih atas kebesaran hati mereka dalam memafkan Bara.
"Om gak tahu harus bicara apa sama kalian berdua. Terima kasih untuk semuanya. Terima kasih sudah mengembalikan semuanya. Dengan apa om harus membayar semua ini?" Anton menjabat hangat tangan Mentari.
"Sebenarnya Tari juga udah salah juga om. Tari tahu bagaimana menyesalnya Bara atas tindakannya dulu, harusnya Tari juga tidak menunda waktu hingga kecelakaan itu terjadi. Sedikit banyak, kecelakaan itu juga salah Tari" Tari memang merasa bersalah setelah mengetahui mengapa Bara bisa hilang fokus saat mengemudi saat itu. Pikirannya kacau. Dia merasa ditinggalkan oleh orang-orang terdekatnya. Mario kini lebih dekat dengan keluarga Brian dibandingkan dengan dirinya. Ketika hal itu terjadi, maka Bara yang sudah tertekan akan rasa sesal dan bersalahnya menjadi semakin kacau. Dan terjadilah kecelakaan saat itu.
"Ya sudah. Biarlah semua ini jadi pelajaran buat kita. Sekarang kita jadi tahu kan, kalau kita akan menanggung apapun yang kita lakukan atas perbuatan kita" Brian mencoba untuk tidak ikut terjebak dalam kondisi saling menyalahkan diri sendiri. Dia mencoba berpikir secara logis, bahwa kehidupan harus tetap berjalan dan setiap orang mempunyai kewajiban untuk membuat kehidupan itu menjadi lebih baik lagi.
Keputusan Mentari dan Brian untuk membuka kembali hubungan dengan keluarga Anton, awalnya ditentang oleh Rendi. Dia masih keberatan Mentari bersedia memaafkan dan bahkan menjalin hubungan yang akrab dengan keluarga Anton tetapi setelah mendengar cerita dari Mentari dengan lengkap tentang bagaimana dan apa yang sesungguhnya terjadi, akhirnya Rendi bisa memaklumi keputusan Mentari. Berbeda dengan Rendi, Surya dan Ayu malah mendukung apa yang dilakukan oleh Mentari dan Brian. Kedamaian hati dan ketenangan psikis yang didapatkan oleh Mentari dan Bara dengan saling memaafkan menjadi pertimbangan utama Surya dan Ayu dalam memberikan dukungan atas langkah Mentari tersebut.
Dan biarlah kini mereka melangkah ringan bersama dengan aliran sang waktu
TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
Sehangat Maaf Mentari (Tamat)
DiversosAku ingin semuanya ini cepat selesai. Aku ingin pergi. Aku capek. Semua orang selalu bilang kalau aku harus kuat demi anak ini, lalu kalau semua demi anak ini, lalu bagaimana dengan aku sendiri? Bagaimana dengan perasaanku, bagaimana dengan hatiku...