01. My greatest woman

47.6K 2.3K 126
                                    

Hallo ketemu lagi dicerita baru author.
Niat author mau publish cerita ini nunggu salah satu cerita author end, tapi karna nih tangan gatel pengen publish jadi ya.....publish sekarang hehe :)

Semoga suka sama cerita baru author.
Happy reading :)

__________

"Ribuan kilo jalan yang kau tempuh....
Lewati rintang untuk aku anakmu....
Ibu ku sayang masih terus berjalan....
Walau tapak kaki, penuh darah penuh nanah...."

Senar gitar saling bergesekan, menghasilkan bunyi menenangkan, bahkan beberapa tanaman dan pohon ikut bergoyang, menikmati alunan nada yang menenangkan. Bahkan Orion yang menghiasi gelap nya malam pun ikut mendengarkan.

Pemuda yang memetik gitar sambil bernyanyi itu menyelesaikan bait pertama nya, netra hitam indah nya memandang bulan kemudian beralih ke wajah di depan nya, saat alunan musik dilanjut kan.

"Seperti udara...
Kasih yang engkau berikan...
Tak mampu ku membalas....
Ibu...."

Pemuda itu tersenyum mendengar suara merdu milik wanita yang telah melahirkan nya. Wanita yang selama ini menjadi cinta pertama nya, bersyukur pada Tuhan karena telah menempatkan wanita itu untuk menjadi Ibu nya.

"Ingin kudekap
Dan menangis dipangkuanmu
Sampai aku tertidur
Bagai masa kecil dulu...
Lalu doa-doa
Baluri sekujur tubuhku
Dengan apa ku membalas
Ibu...."

Pemuda itu mengehentikan petikan nya pada senar gitar, menaruh gitar disamping nya duduk, lalu merebahkan kepalanya dipangkuan sang Ibu. Posisi seperti ini, adalah posisi kesukaan nya.

"Aku sayang Bunda..." Pemuda yang bernama lengkap, Alrasyam Galendra tersebut menatap lekat wajah sang Bunda hingga iris mata kedua nya bertemu. Tersirat kasih sayang yang penuh di netra nya.

"Bunda juga sayang Syam, sayang sekali"

Wanita itu mengelus surai hitam Syam dengan lembut sambil tersenyum. Senyum yang membuat Syam candu untuk melihat nya, senyum yang menenangkan saat hati Syam dirundung kegelisahan. Senyum yang selalu Syam jaga agar selalu terlihat dimata semesta.

"Bunda segala nya buat Aku, makasih karna Bunda udah jadi orang tua yang sempurna buat Aku" Syam tersenyum tulus.

Janna---wanita yang dipanggil Bunda oleh Syam itu membalas senyum putra nya. Ia beruntung memiliki anak seperti Syam, anak nya itu sangat pengertian.

"Maafin Bunda, Syam .... karna Bunda kamu gak bisa ngerasain kasih sayang seorang Ayah" ujar Janna sendu. Rasa bersalah itu terus merundung hati nya.

Syam menggeleng "buat Aku, Bunda aja udah cukup, Bunda itu Ayah sekaligus Ibu dalam hidup Aku, Bunda itu poros hidup Aku" Ucap Syam tersenyum.

"Tapi Bunda tida----"

"Shutt .... Syam tau Bunda salah, tapi bukankah manusia itu tidak luput dari kesalahan?" ucap Syam menempelkan jari telunjuknya dibibir sang Bunda.

Alrasyam Galendra [Ready Versi Pdf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang